Ini 4 Potensi Serangan Siber Sepanjang 2019

Senin, 7 Januari 2019 15:00 WIB

Ilustrasi hacker. (e-propethic.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan keamanan siber Avast meluncurkan laporan potensi serangan siber 2019. Laporan tersebut memberikan rincian tentang tren keamanan terbesar yang akan dihadapi konsumen pada 2019 sesuai data yang dikumpulkan oleh tim Avast Threat Labs.

Baca juga: 5 Serangan Siber Paling Merusak yang Pernah Terjadi

"Tahun ini, kita merayakan peringatan 30 tahun World Wide Web. Setelah 30 tahun yang singkat dan lanskap ancaman secara eksponensial menjadi sangat kompleks. Dan permukaan serangan yang tersedia tumbuh lebih cepat daripada yang ada di titik lain dalam sejarah teknologi," ujar President of Consumer Avast Ondrej Vlcek, dalam keterangan tertulis, Jumat, 4 Januari 2018.

Tim Avast Threat Labs menemukan hampir sekitar satu juta file baru setiap hari dan mencegah dua miliar serangan setiap bulannya. Kegiatan ini memberikan wawasan penting berkenaan dengan ancaman yang paling umum, serta kemampuan memetakan tren untuk memprediksi serangan yang akan terjadi di masa mendatang.

Baca juga: Begini Cara Kelompok Hacker Seedworm Melakukan Serangan Siber

Advertising
Advertising

"Virus PC masih merupakan ancaman global yang kini bergabung ke lebih banyak kategori malware dengan lebih banyak serangan. Orang-orang mendapati lebih banyak dan beragam jenis perangkat yang terhubung, artinya hampir di setiap aspek kehidupan kita dapat dihantui oleh serangan," tutur Vlcek. Beberapa tren keamanan inti yang akan berevolusi atau terus berdampak pada konsumen di tahun 2019, antara lain:

1. Kemunculan Adversarial AI
Avast memperkirakan munculnya kategori serangan yang dikenal dengan nama 'DeepAttacks' yang menggunakan AI-generated content untuk menghindari kontrol keamanan AI. Pada 2018, tim Avast mengamati banyak contoh para peneliti menggunakan algoritma adversarial AI untuk membodohi masyarakat.

Contohnya termasuk video palsu Obama yang dibuat oleh Buzzfeed. Dalam video tersebut, Presiden Obama terlihat menyampaikan kalimat palsu, dengan cara penyampaian yang meyakinkan. Avast juga menemukan beberapa contoh dari adversarial AI yang dengan sengaja mengacaukan algoritma pendeteksian objek yang paling cerdas. Pada 2019, Avast memprediksi DeepAttacks akan lebih banyak disebar secara umum dalam upaya menghindari deteksi manusia dan pertahanan cerdas.

2. IoT akan Menjadi Lebih Canggih
Tren ke arah perangkat pintar akan sangat menonjol pada tahun mendatang, sehingga akan sulit untuk membeli peralatan atau elektronik rumah yang tidak terhubung ke internet. Penelitian Avast menunjukkan bahwa faktor keamanan sering menjadi pemikiran dalam pembuatan perangkat tersebut.

Sementara perangkat pintar yang populer sering memberikan opsi keamanan yang tertanam atau menyatu pada perangkat. Ada pula beberapa produsen yang melakukan penghematan mengenai keamanan ini dengan tujuan menjaga biaya tetap rendah, tujuannya agar konsumen atau karena produsen tersebut tidak ahli dalam bidang keamanan.

Mempertimbangkan sebuah smart home akan seaman tautan terlemahnya adalah suatu kesalahan. Sejarah cenderung akan terulang. Jadi masyarakat akan melihat bagaimana malware IoT terus berevolusi dan menjadi lebih canggih dan berbahaya, mirip dengan bagaimana malware PC dan ponsel berkembang.

3. Serangan Router Semakin Maju
Router telah terbukti menjadi target yang mudah dan marak bagi gelombang serangan siber. Avast tidak hanya melihat peningkatan malware berbasis router pada 2018, tapi juga perubahan dalam karakteristik serangan tersebut.

Pada 2019, Avast memprediksi peningkatan pembajakan router yang digunakan untuk mencuri kredensial perbankan, misalnya. Router yang terinfeksi menyuntikkan frame HTML berbahaya ke halaman web tertentu saat ditampilkan di ponsel. Router akan terus digunakan sebagai target serangan, tidak hanya untuk menjalankan scripts kriminal atau memata-matai pengguna, tapi juga bertindak sebagai tautan perantara dalam serangan berantai.

4. Evolusi Ancaman Seluler
Pada 2019, taktik terkenal seperti periklanan, phishing, dan aplikasi palsu akan terus mendominasi lanskap ancaman seluler. Pada 2018, Avast melacak dan menandai banyaknya aplikasi palsu yang menggunakan platform apklab.io Avast. Beberapa aplikasi palsu ini bahkan ditemukan di Google Play Store.

Aplikasi palsu adalah zombie dalam keamanan seluler. Aplikasi palsu menjadi begitu umum, sehingga aplikasi nyaris tidak menjadi bahasan utama ketika aplikasi palsu baru tersebut muncul untuk menggantikan aplikasi yang sudah ditandai untuk dihapus. Aplikasi palsu akan terus bertahan sebagai tren pada 2019 dan akan diperburuk oleh versi palsu dari aplikasi populer yang melakukan putaran di Google Play Store.

Pada 2018, kembalinya Trojan perbankan juga sangat menonjol untuk segi mobile. Tumbuh sebesar 150 persen dari tahun ke tahun, dari yang awalnya hanya tiga persen menjadi lebih dari tujuh persen dari keseluruhan deteksi yang Avast termukan di seluruh dunia. Meski mungkin tidak digolongkan sebagai perubahan besar dalam segi volume secara keseluruhan, Avast percaya bahwa kriminal di dunia maya menemukan perbankan sebagai cara yang lebih diandalkan untuk menghasilkan uang daripada cryptomining.

Baca juga: Cerita Serangan Siber Pertama di Dunia, 30 Tahun Lalu

Simak artikel menarik lainnya seputar serangan siber hanya di kanal Tekno Tempo.co.

Berita terkait

Dapat Ancaman atau Teror? Ini yang Harus Dilakukan dan Sanksi Hukum Bagi Pelakunya

4 hari lalu

Dapat Ancaman atau Teror? Ini yang Harus Dilakukan dan Sanksi Hukum Bagi Pelakunya

Pernah terima ancaman atau teror? Tindakan ini yang harus dilakukan. Ketahui sanksi hukum bagi pelaku ancaman tersebut.

Baca Selengkapnya

McAfee Deteksi Modus Baru Hacker Tipu Gamer Lewat Cheat Lab

12 hari lalu

McAfee Deteksi Modus Baru Hacker Tipu Gamer Lewat Cheat Lab

Perusahaan keamanan siber McAfee berhasil mengidentifikasi penipuan model baru oleh hacker yang menarget para gamer.

Baca Selengkapnya

6 Cara Mengetahui Whatsapp Disadap dan Tips Mencegahnya

17 hari lalu

6 Cara Mengetahui Whatsapp Disadap dan Tips Mencegahnya

Ada beberapa cara mengetahui WhatsApp disadap. Salah satunya adalah adanya perangkat asing yang tersambung. Berikut ciri dan tips mencegahnya.

Baca Selengkapnya

Ini 4 Opsi yang Dimiliki Israel untuk Menyerang Balik Iran

19 hari lalu

Ini 4 Opsi yang Dimiliki Israel untuk Menyerang Balik Iran

Israel memiliki beberapa opsi untuk menyerang balik Iran meski sekutunya mendesak untuk tidak mengambil risiko memicu konflik regional.

Baca Selengkapnya

Peretas: Bebaskan Tahanan Palestina Atau Data Keamanan Israel Dijual

24 hari lalu

Peretas: Bebaskan Tahanan Palestina Atau Data Keamanan Israel Dijual

NET Hunter, kelompok peretas yang membobol Kementerian Keamanan Israel, mengatakan akan terus melakukan serangan cyber sampai perang Gaza berhenti.

Baca Selengkapnya

Peretasan dan Pembobolan Data Semakin Rawan Terjadi, Ada Biang Kerok yang Terabaikan

39 hari lalu

Peretasan dan Pembobolan Data Semakin Rawan Terjadi, Ada Biang Kerok yang Terabaikan

Ancaman serangan siber meningkat. Maraknya peretasan dan pembobolan data dinilai tak hanya gara-gara para hacker semakin mahir.

Baca Selengkapnya

Kejahatan Siber Berbasis Cloud Meningkat, Ini Aktor-aktornya dan Tindakan yang Mereka Lakukan

45 hari lalu

Kejahatan Siber Berbasis Cloud Meningkat, Ini Aktor-aktornya dan Tindakan yang Mereka Lakukan

Pelaku kejahatan siber sudah mulai mengeksploitasi kelemahan fitur-fitur di cloud.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Inflasi Pangan Sudah Lebih Tinggi dari Kenaikan Gaji ASN, Kata Faisal Basri Dana BOS untuk Program Makan Siang Gratis

5 Maret 2024

Terpopuler: Inflasi Pangan Sudah Lebih Tinggi dari Kenaikan Gaji ASN, Kata Faisal Basri Dana BOS untuk Program Makan Siang Gratis

Kepala Departemen Regional Bank Indonesia (BI) Arief Hartawan menyatakan perlunya menjaga inflasi pangan agar kenaikannya tidak melebihi 5 persen.

Baca Selengkapnya

Situs Kemenko Perekonomian Diduga Diretas

4 Maret 2024

Situs Kemenko Perekonomian Diduga Diretas

Situs Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian atau Kemenko Perekonomian diduga mengalami peretasan pada Minggu, 3 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Kejahatan Siber: Kecepatan Serangan Semakin Mengkhawatirkan, Gangguan Cloud Melonjak

28 Februari 2024

Kejahatan Siber: Kecepatan Serangan Semakin Mengkhawatirkan, Gangguan Cloud Melonjak

Dicatat, pelaku kejahatan siber hanya butuh 31 detik untuk menempatkan alat initial discovery, setelah akses awal diperoleh.

Baca Selengkapnya