Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kejahatan Siber: Kecepatan Serangan Semakin Mengkhawatirkan, Gangguan Cloud Melonjak

image-gnews
Ilustrasi kejahatan siber. (Antara/Pixabay)
Ilustrasi kejahatan siber. (Antara/Pixabay)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Metode kejahatan siber di masa kini semakin beragam, dan berkembang. Temuan terbaru dari Crowd Strike mencatat bahwa pelaku kejahatan siber memanfaatkan identitas korban untuk dieksploitasi. Data pribadi itu digunakan pelaku supaya bisa membuka akses ke platform maupun aplikasi yang ingin mereka bobol. 

Berdasarkan rilis resmi yang diterima TEMPO, edisi tahunan ke-10 dari Crowd Strike menyoroti lebih dari 230 kelompok pelaku kejahatan siber sejak tahun lalu hingga kini. Beberapa temuan menjelaskan kalau tren kejahatan siber sudah banyak mengalami perubahan dan pembaruan.

Crowd Strike juga melihat perkembangan dan kecanggihan dari metode kejahatan siber yang dilakukan pelaku dengan skala global. Metode terbaru ini, memungkinkan pelaku kejahatan siber tidak perlu waktu lama untuk meretas perangkat korban, hanya hitungan menit.

"Terdapat peningkatan dramatis pada kecepatan serangan dan ini mengkhawatirkan, kami mencatat kalau pelaku kejahatan siber hanya butuh 31 detik untuk menempatkan alat initial discovery, setelah akses awal diperoleh," ucap Head of Counter Adversary Operations Crowd Strike, Adam Mayers, dikutip dari rilis.

Adam menjelaskan, pelaku kejahatan siber membidik cloud dengan memanfaatkan data identitas yang valid. Data itu didapatkan pelaku dari pengguna yang tidak mengamankan identitas pribadinya dengan masif. Akhirnya, para peretas bisa dengan mudah mengetahui seluruh informasi soal pengguna.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Setelah data pribadi didapat, pelaku kejahatan siber bakal lebih mudah untuk meretas dan menyelinap ke dalam cloud atau perangkat yang disusupinya. Menurut Adam, cara menangani kondisi ini sangat sulit, sebab tim keamanan tidak bisa menemukan siapa pelakunya, karena data yang digunakan adalah milik korban.

"Laporan yang kami temukan menunjukkan gangguan cloud meningkat secara umum sebesar 75 persen, dengan kasus cloud-conscious yang melonjak hingga 110 persen dari tahun ke tahun," ucap Adam.

Pada tahun lalu, Crowd Strike menemukan berbagai modus rahasia dari kelompok pelaku kejahatan siber. Mereka menarget para pebisnis di setiap sektor di seluruh dunia. Tidak menutup kemungkinan, kondisi ini bakal berlanjut untuk tahun ini. "Kami terus bereksperimen untuk meningkatkan kesuksesan keamanan siber," kata Adam.

Pilihan Editor: Tanah Longsor Terjang Pengguna Jalan di Luwu, Temuan Korban Meninggal Bertambah

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengenal Jenis-jenis Spyware dan Cara Mencegahnya Menyusup ke Perangkat

1 hari lalu

Ilustrasi spyware. Shutterstock
Mengenal Jenis-jenis Spyware dan Cara Mencegahnya Menyusup ke Perangkat

Spyware dapat melekat pada sistem operasi perangkat dan dapat berjalan di latar belakang sebagai "program residen memori".


4 Tips Hindari Jadi Korban Penipuan Transaksi Digital

9 hari lalu

Ilustrasi pinjaman online. Freepik
4 Tips Hindari Jadi Korban Penipuan Transaksi Digital

Berikut empat tips agar terhindar dari modus penipuan transaksi digital. Contohnya pinjaman online dan transaksi digital lain.


Sederet Janji Microsoft di Balik Investasi Jumbo untuk Indonesia, Apa Saja?

10 hari lalu

Sederet Janji Microsoft di Balik Investasi Jumbo untuk Indonesia, Apa Saja?

Microsoft menyodorkan sejumlah rencana untuk Indonesia melalui investasi sebesar Rp 27,6 triliun.Salah satunya pelatihan AI untuk 840 ribu peserta.


Bos Microsoft Ungkap Rencana Investasi AI dan Cloud Senilai Rp 27,6 Triliun di Indonesia, Ini Rinciannya

11 hari lalu

CEO Microsoft, Satya Nadella, berjalan seusai bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa 30 April 2024. Pertemuan tersebut diantaranya membahas investasi Microsoft di Indonesia. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Bos Microsoft Ungkap Rencana Investasi AI dan Cloud Senilai Rp 27,6 Triliun di Indonesia, Ini Rinciannya

CEO Microsoft, Satya Nadella, membeberkan rencana investasi perusahaannya di Indonesia. Tak hanya untuk pengembangan infrastruktur AI dan cloud.


Tolak Proyek Cloud untuk Israel, 50 Karyawan Google Akhirnya Dipecat

16 hari lalu

Kantor pusat Google di Mountain View, California, Amerika Serikat. (theverge.com)
Tolak Proyek Cloud untuk Israel, 50 Karyawan Google Akhirnya Dipecat

Google menjalin kerja sama dengan Israel lewat kontrak Project Nimbus untuk layanan komputasi awan atau cloud senilai hampir Rp 20 triliun.


Cara Menonaktifkan dan Menghapus Akun GetContact

22 hari lalu

Simak cara hapus tag nama pribadi di Getcontact. Cara ini memungkinkan pengguna menghapus tag yang tidak sesuai atau tidak diinginkan. Foto: Canva
Cara Menonaktifkan dan Menghapus Akun GetContact

Akun yang terdaftar dalam GetContact dapat dihapus secara permanen dengan cara mudah.


Diprotes Karyawan Google karena Kerja Sama dengan Israel, Apa Itu Proyek Nimbus?

23 hari lalu

Para karyawan melakukan aksi duduk di kantor Google di New York untuk memprotes kerja sama raksasa teknologi tersebut dengan Israel. latimes.com
Diprotes Karyawan Google karena Kerja Sama dengan Israel, Apa Itu Proyek Nimbus?

Proyek Nimbus adalah proyek komputasi cloud atau awan milik pemerintah dan militer Israel yang bekerja sama dengan Google dan Amazon.


Pihak-Pihak yang Berkontribusi terhadap Perlindungan Hak Privasi Data Pribadi

23 hari lalu

Ilustrasi memotret dengan ponsel diam-diam. Foto : Youtube
Pihak-Pihak yang Berkontribusi terhadap Perlindungan Hak Privasi Data Pribadi

Di era digital penting untuk melindungi data pribadi sebagai hak privasi. Siapa saja pihak-pihak yang berperan besar melindungi data diri?


Pahami Soal Hak Privasi, Pelakunya Bisa Kena Sanksi Penjara 5 Tahun dan Denda Maksimal Rp 5 Miliar

23 hari lalu

Batasan usia dalam penggunaan medis sosial merupakan adopsi dari General Data Protection Regulation (GDPR), Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi di Uni Eropa. Freepik.com
Pahami Soal Hak Privasi, Pelakunya Bisa Kena Sanksi Penjara 5 Tahun dan Denda Maksimal Rp 5 Miliar

Seorang prajurit TNI dituduh langgar privasi ketika memotret penumpang kereta api tanpa izin. Apa arti hak privasi dan bagaimana sanksi pelakunya?


Staf Google Gelar Aksi Duduk Memprotes Kontrak dengan Israel

24 hari lalu

Para karyawan melakukan aksi duduk di kantor Google di New York untuk memprotes kerja sama raksasa teknologi tersebut dengan Israel. latimes.com
Staf Google Gelar Aksi Duduk Memprotes Kontrak dengan Israel

Para pengunjuk rasa menekan Google untuk mengakhiri kontraknya dengan Amazon untuk proyek cloud dan pembelajaran mesin Israel.