Suhu Laut Meningkat Lebih Cepat dari Perkiraan

Reporter

Terjemahan

Editor

Erwin Prima

Minggu, 13 Januari 2019 11:38 WIB

Twelve Apostles di Port Champbell National Park, Victoria, Australia. Keindahan alam batuan di tengah laut. (visitvictoria.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Suhu laut dunia naik lebih cepat dari yang diperkirakan sebelumnya karena mereka menyerap sebagian besar emisi yang mengubah iklim di dunia, kata para ilmuwan, sebagaimana dilaporkan Daily Mail, 10 Januari 2019.

Baca: Susi Pudjiastuti: RI Penyumbang Sampah Laut Terbesar Kedua Dunia

Panas laut - yang direkam oleh ribuan robot terapung - telah mencatat rekor berulang kali selama dekade terakhir, dengan 2018 diperkirakan akan menjadi tahun terpanas, menggantikan rekor 2017, menurut analisis oleh Chinese Academy of Sciences.

Hal itu mendorong naiknya permukaan laut, saat lautan menghangat dan mengembang, dan membantu memicu badai yang lebih hebat dan cuaca ekstrem lainnya, para ilmuwan memperingatkan.

Pemanasan tersebut, yang diukur sejak 1960, lebih cepat dari yang diperkirakan oleh para ilmuwan dalam laporan Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim 2013 yang mengamati pemanasan laut, menurut penelitian yang diterbitkan minggu ini di jurnal Science.

"Ini terutama didorong oleh akumulasi gas rumah kaca seperti karbon dioksida di atmosfer akibat aktivitas manusia," kata Lijing Cheng, penulis utama studi dari Chinese Academy of Sciences. "Meningkatnya laju pemanasan lautan 'hanyalah tanda dari meningkatnya gas rumah kaca di atmosfer."

Advertising
Advertising

Para ilmuwan iklim terkemuka mengatakan pada bulan Oktober bahwa dunia memiliki sekitar 12 tahun lagi untuk membuat dunia menjauh dari emisi yang meningkat menuju sistem energi terbarukan yang lebih bersih, atau berisiko menghadapi beberapa dampak terburuk dari perubahan iklim.

Risiko itu termasuk kekurangan air dan makanan yang memburuk, badai yang lebih kuat, gelombang panas dan cuaca ekstrem lainnya, dan naiknya permukaan laut.

Selama 13 tahun terakhir, sistem pengamatan laut yang disebut Argo telah digunakan untuk memantau perubahan suhu lautan, kata Cheng, yang mengarah ke data yang lebih andal yang menjadi dasar bagi catatan panas lautan baru.

Sistem ini menggunakan hampir 4.000 robot laut yang menyelam hingga kedalaman 2.000 meter setiap beberapa hari, merekam suhu dan indikator lainnya saat kembali ke permukaan.

Melalui data yang dikumpulkan, para ilmuwan telah mendokumentasikan peningkatan intensitas curah hujan dan badai yang lebih kuat seperti badai Harvey pada 2017 dan Florence pada 2018.
Cheng menjelaskan bahwa lautan adalah sumber energi untuk badai, dan dapat menjadi bahan bakar yang lebih kuat karena suhu naik.

Badai selama periode 2050-2100 diperkirakan, secara statistik, akan lebih kuat daripada badai dari periode 1950-2000, kata ilmuwan.

Cheng mengatakan bahwa laut, yang sejauh ini menyerap lebih dari 90 persen energi matahari tambahan yang terperangkap oleh meningkatnya emisi, akan mengalami kenaikan suhu yang berkelanjutan di masa depan.

DAILY MAIL | GLOBAL NEWS

Berita terkait

Pasukan Inggris Mungkin Ditugaskan Mengirimkan Bantuan dari Dermaga ke Gaza

1 hari lalu

Pasukan Inggris Mungkin Ditugaskan Mengirimkan Bantuan dari Dermaga ke Gaza

Pasukan Inggris mungkin ditugaskan untuk mengirimkan bantuan ke Gaza dari dermaga lepas pantai yang sedang dibangun oleh militer Amerika Serikat

Baca Selengkapnya

Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

1 hari lalu

Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

Pengiriman bantuan pangan ke Gaza dari Siprus melalui jalur laut dilanjutkan pada Jumat malam

Baca Selengkapnya

Profesor Riset Termuda BRIN Dikukuhkan, Angkat Isu Sampah Indonesia yang Cemari Laut Afrika

3 hari lalu

Profesor Riset Termuda BRIN Dikukuhkan, Angkat Isu Sampah Indonesia yang Cemari Laut Afrika

Reza dikukuhkan sebagai profesor riset berkat penelitian yang dilakukannya pada aspek urgensi pengelolaan plastik.

Baca Selengkapnya

Bareskrim Polri Tangkap 5 Kurir Peredaran Sabu Lintas Laut Jaringan Malaysia-Aceh

10 hari lalu

Bareskrim Polri Tangkap 5 Kurir Peredaran Sabu Lintas Laut Jaringan Malaysia-Aceh

Peredaran sabu itu dilakukan lintas laut dari jaringan Malaysia-Aceh.

Baca Selengkapnya

Italia Selamatkan 1100 Migran di Lepas Pantai Italia dalam 24 Jam

21 hari lalu

Italia Selamatkan 1100 Migran di Lepas Pantai Italia dalam 24 Jam

Lebih dari 1.100 migran dan pengungsi termasuk 121 anak-anak tanpa pendamping diselamatkan di lepas pantai selatan Italia dalam waktu 24 jam

Baca Selengkapnya

18 Warga Gaza Tewas Akibat Bantuan Via Udara, 12 Diantaranya Tenggelam di Laut

33 hari lalu

18 Warga Gaza Tewas Akibat Bantuan Via Udara, 12 Diantaranya Tenggelam di Laut

Setidaknya 12 warga Palestina tenggelam setelah mereka berenang ke Laut Gaza saat mencoba mendapatkan bantuan yang diterjunkan dari udara

Baca Selengkapnya

Bantuan Kemanusiaan yang Dikirim lewat Laut Tiba di Utara Gaza

40 hari lalu

Bantuan Kemanusiaan yang Dikirim lewat Laut Tiba di Utara Gaza

World Central Kitchen mengkonfirmasi 200 ton bantuan kemanusiaan sudah tiba di utara Gaza pada Jumat, 15 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

KKP Umumkan Lokasi Pembersihan Hasil Sedimentasi di Laut

44 hari lalu

KKP Umumkan Lokasi Pembersihan Hasil Sedimentasi di Laut

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengumumkan lokasi pembersihan hasil sedimentasi di laut.

Baca Selengkapnya

Salurkan Bantuan ke Gaza, AS Hingga Qatar Sepakat Buka Pelabuhan Ashdod Israel

45 hari lalu

Salurkan Bantuan ke Gaza, AS Hingga Qatar Sepakat Buka Pelabuhan Ashdod Israel

Para menlu dari AS hingga Qatar sepakat membuka pelabuhan Ashdod, Israel, sebagai jalur pelengkap dalam menyalurkan bantuan ke Gaza

Baca Selengkapnya

PBB Minta Dunia Fokus pada Distribusi Bantuan ke Gaza Lewat Jalur Darat

52 hari lalu

PBB Minta Dunia Fokus pada Distribusi Bantuan ke Gaza Lewat Jalur Darat

Juru bicara PBB mengatakan penyaluran bantuan ke Gaza melalui laut atau udara merupakan hal baik, namun menekankan perlunya fokus pada jalur darat.

Baca Selengkapnya