LIPI Kembangkan KIT Deteksi Kanker Payudara HER-2 Lebih Murah

Reporter

Antara

Editor

Erwin Prima

Senin, 4 Februari 2019 14:53 WIB

Ilustrasi kanker payudara (pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) telah mengembangkan KIT Deteksi Biomarker Kanker Payudara Positif HER-2 untuk mendeteksi dini penyakit kanker, sehingga dapat menjadi masukan untuk penentuan jenis terapi atau pengobatannya.

Baca: Menakar Risiko Kanker Payudara dari Usia dan Keturunan

"Deteksi ini untuk mendapatkan langkah selanjutnya ke arah penentuan pasien untuk terapi tertarget dengan trastuzumab," kata peneliti Pusat Penelitian Bioteknologi LIPI, Desriani dalam konferensi pers "Pemanfaatan Teknologi dan Potensi Sumber Daya Hayati untuk Pencegahan Kanker" di Jakarta, Senin, 4 Februari 2019.

Pada kanker payudara, ada tiga gen yang menjadi penyebab munculnya kanker yaitu estrogen receptor, progresteron receptor dan human epidermal growth factor receptor 2 (HER2).

Desriani menuturkan sebesar 20 persen dari jumlah penderita kanker payudara atau satu dari lima penderita disebabkan oleh HER2 positif. "KIT ini nanti digunakan untuk mendeteksi apakah pasien itu merupakan pasien kategori HER2, sehingga nanti akan menentukan terapi yang akan didapatkan oleh pasien tersebut," tuturnya.

Angka kejadian kanker untuk perempuan yang tertinggi adalah kanker payudara, yaitu sebesar 42,1 per 100.000 penduduk, yang diikuti kanker leher rahim sebesar 23,4 per 100.000 penduduk.

Advertising
Advertising

Desriani menuturkan, KIT tersebut telah berhasil divalidasi dengan metode Chromogenic In Situ Hybridization (CISH) dengan tingkat kesesuaian yang tinggi, yakni 86 persen untuk mendeteksi status HER2 pada pasien kanker.

Angka tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan dengan kesesuaian pemeriksaan imunohistokimia (IHK) dengan Fluorescence in Situ Hybridization (FISH) yang hanya berkisar 12-36 persen. KIT tersebut menentukan status HER2 yakni positif atau negatif pada pasien kanker payudara berbasis pada reaksi qPCR.

Untuk mendeteksi status HER2, berdasarkan hasil penelitian LIPI, jika menggunakan KIT tersebut dan qPCR maka biaya pemeriksaan status HER2 sebesar Rp 150 ribu sampai Rp 200 ribu, sementara dengan metode FISH yang yang menghasilkan diagnosis baku emas maka biayanya sebesar Rp 2 juta sampai Rp 2,5 juta, dan biaya pemeriksaan yang harus dikeluarkan dengan metode IHK sebesar Rp 500 ribu sampai Rp 750 ribu.

Dengan demikian, pemeriksaan status HER2 dengan penggunaan KIT tersebut akan lebih murah bagi pasien. Dia menuturkan semakin dini status HER2 dideteksi, maka semakin tinggi peluang kesembuhan penderita kanker payudara jika segera dilakukan terapi pengobatan.

ANTARA

Berita terkait

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

2 hari lalu

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.

Baca Selengkapnya

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

5 hari lalu

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

Gaya hidup tidak sehat dan cenderung kebarat-baratan memicu pasien kanker usia muda semakin banyak.

Baca Selengkapnya

Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

6 hari lalu

Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

Dokter menjelaskan metode penyembuhan kanker darah dengan melakukan transplantasi sel punca atau stem cell. Simak penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

7 hari lalu

Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

Masyarakat diminta menghindari paparan zat asing demi mencegah risiko kanker darah. Apa saja yang dimaksud?

Baca Selengkapnya

Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

9 hari lalu

Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

Hati-hati, asap rokok dapat meningkatkan 20 kali risiko utama kanker paru, baik pada perokok aktif maupun pasif. Simak saran pakar.

Baca Selengkapnya

Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

12 hari lalu

Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

Peradangan yang terlalu sering berbahaya bagi kesehatan dan kita kerap mengabaikan dampaknya, yakni penyakit kronis.

Baca Selengkapnya

Angka Kematian Tinggi, Jangan Sampai Telat Deteksi Kanker Mulut

13 hari lalu

Angka Kematian Tinggi, Jangan Sampai Telat Deteksi Kanker Mulut

Kanker mulut merupakan salah satu kasus keganasan dengan angka kematian yang tinggi sehingga deteksi dini adalah kunci keberhasilan mengatasinya.

Baca Selengkapnya

Inilah 4 Akar Masalah Papua Menurut LIPI

15 hari lalu

Inilah 4 Akar Masalah Papua Menurut LIPI

Ada empat akar masalah Papua, yakni sejarah dan status politik, diskriminiasi, kekerasan dan pelanggaran HAM berat, dan kegagalan pembangunan.

Baca Selengkapnya

Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

15 hari lalu

Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

OJ Simpson meninggal setelah melawan kanker prostat. Lantas, apa jenis kanker tersebut dan siapa yang berpotensi mengalaminya?

Baca Selengkapnya

OJ Simpson Meninggal Setelah Lawan Kanker Prostat, Ini Kasus Kontroversialnya Diduga Menjadi Pembunuh

15 hari lalu

OJ Simpson Meninggal Setelah Lawan Kanker Prostat, Ini Kasus Kontroversialnya Diduga Menjadi Pembunuh

OJ Simpson meninggal pada usia 76 tahun. Ia sempat menjadi sorotan publik dikaitkan dengan kematian mantan istrinya, Nicole Brown Simpson.

Baca Selengkapnya