Google dan Facebook Dikritik, Dinilai Ikut Sebabkan Campak di AS

Reporter

Antara

Editor

Yudono Yanuar

Sabtu, 16 Februari 2019 11:41 WIB

Ilustrasi mesin pencari Google. (www.j-26.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Menyusul wabah campak yang terjadi di negara bagian Washington, Amerika Serikat, Facebook dan Google dikritik karena platform tersebut digunakan untuk menyebarkan konten anti-vaksin.

Baca juga: Google Sedang Uji Coba Google Chrome Mode Gelap di Smartphone

Kritik tersebut, seperti dimuat dalam artikel The Verge, berasal dari Anggota Kongres Adam Schiff, yang melayangkan surat ke CEO Facebook Mark Zuckerberg tentang misinformasi vaksin di Facebook dan Instagram. Schiff dalam surat tersebut menyatakan kekhawatirannya terhadap konten yang menyesatkan dan menakutkan tentang vaksin.

Schiff juga mengirim surat serupa ke CEO Google, Sundar Pichai, tentang misinformasi vaksin di YouTube.

Dalam surat tersebut, Schiff menyatakan misinformasi di jejaring media sosial dapat membuat orang tua mengabaikan saran medis untuk mengimunisasi anak-anak mereka.

Advertising
Advertising

"Informasi yang diulang-ulang, meski pun salah, bisa dianggap benar," kata dia.

Schiff merujuk pada artikel di The Guardian pada awal Februari 2019, yang melaporkan bahwa Facebook dan YouTube berisi propaganda anti-vaksin. Schiff mengapresasi YouTube atas langkah mereka untuk melarang rekomendasi untuk video-video yang dapat menyebarkan informasi yang salah dan berbahaya.

Google menolak berkomentar atas kasus ini. Kepada The Verge, Facebook menyatakan mereka menghapus konten yang melanggar Standard Komunitas mereka, menurunkan artikel yang menyesatkan dan bekerja sama dengan pengecek fakta.

"Masih banyak hal yang perlu kami lakukan, kami akan terus berupaya memberikan informasi yang mendidik untuk topik-topik penting seperti kesehatan".

Berita lain tentang Google dan Facebook dapat Anda simak di Tempo.co.

Berita terkait

Meta AI Resmi Diluncurkan, Ini Fitur-fitur Menariknya

4 hari lalu

Meta AI Resmi Diluncurkan, Ini Fitur-fitur Menariknya

Chatbot Meta AI dapat melakukan sejumlah tugas seperti percakapan teks, memberi informasi terbaru dari internet, menghubungkan sumber, hingga menghasilkan gambar dari perintah teks.

Baca Selengkapnya

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

9 hari lalu

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

Dalam beberapa bulan terakhir Google telah melakukan PHK sebanyak 3 kali, kali ini berdampak pada 28 karyawan yang melakukan aksi protes.

Baca Selengkapnya

Selain Tim Cook, Siapa Saja Bos Perusahaan Teknologi Dunia yang Pernah Bertemu Jokowi?

11 hari lalu

Selain Tim Cook, Siapa Saja Bos Perusahaan Teknologi Dunia yang Pernah Bertemu Jokowi?

Selain CEO Apple Tim Cook, Jokowi tercatat beberapa kali pernah bertemu dengan bos-bos perusahaan dunia. Berikut daftarnya:

Baca Selengkapnya

Sudah Bisa Diakses, Facebook Bikin Pembaruan Fitur Video Jadi Mirip di TikTok

23 hari lalu

Sudah Bisa Diakses, Facebook Bikin Pembaruan Fitur Video Jadi Mirip di TikTok

Pada aplikasi TikTok telah menjadi pedoman tetap namun bagi Facebook, ini sebuah inovasi dan kemajuan.

Baca Selengkapnya

Cara Unblock Akun Seseorang di Facebook dengan Mudah

26 hari lalu

Cara Unblock Akun Seseorang di Facebook dengan Mudah

Ada beberapa cara unblock teman di Facebook, bisa melalui handphone maupun laptop. Cukup ikuti beberapa langkah berikut ini.

Baca Selengkapnya

Rayakan Hari Paskah dengan 55 Link Twibbon, Begini Cara Menggunakannya

30 hari lalu

Rayakan Hari Paskah dengan 55 Link Twibbon, Begini Cara Menggunakannya

Hari Paskah dapat dirayakan menggunakan twibbon beragam pilihan. Berikut memilih twibbon Hari Paskah yang sesuai selera dan cara menggunakannya!

Baca Selengkapnya

Survei Meta Ungkap Pengguna Medsos Usia Muda di Indonesia Berani dan Aktif

30 hari lalu

Survei Meta Ungkap Pengguna Medsos Usia Muda di Indonesia Berani dan Aktif

Sebanyak 87 persen responden dalam survei Meta menyatakan bahwa media sosial adalah platform efektif untuk sampaikan pesan dan mendorong perubahan.

Baca Selengkapnya

WhatsApp Aplikasi Perpesanan Paling Populer, Semua Bermula di Sebuah Garasi Rumah pada 2009

31 hari lalu

WhatsApp Aplikasi Perpesanan Paling Populer, Semua Bermula di Sebuah Garasi Rumah pada 2009

WhatsApp dibuat 2 mantan karyawan Yahoo, Brian Acton dan Jan Koum pada 2009 di sebuah garasi rumah di California. Begini perkembangannya.

Baca Selengkapnya

Fitur Khusus Meta untuk Batasi Konten Politik, Begini Cara Mengaktifkannya

33 hari lalu

Fitur Khusus Meta untuk Batasi Konten Politik, Begini Cara Mengaktifkannya

Meta menambahkan fitur khusus untuk membatasi konten politik pada platform yang dinaunginya, terutama Instagram.

Baca Selengkapnya

Begini Cara Download Stiker WhatsApp Edisi Ramadan

44 hari lalu

Begini Cara Download Stiker WhatsApp Edisi Ramadan

WhatsApp meluncurkan paket stiker terbarunya di Indonesia berkaitan dengan bulan Ramadan. Begini cara downlioad stiker WhatsApp edisi Ramdan.

Baca Selengkapnya