Tim Mahasiswa Unpad Bikin Penghilang Bau Kaki dari Bahan Alami

Senin, 18 Februari 2019 13:18 WIB

Tim Mahasiswa Unpad Bikin Penghilang Bau Kaki dari Bahan Alami. Kredit: Unpad

TEMPO.CO, Bandung - Pengalaman masalah bau kaki membuat tim mahasiswa Universitas Padjadjaran (Unpad) tergerak mencari solusi. Mereka membuat alat penghilang bau kaki dari racikan bahan alami.

Baca: Persaingan Terketat Jalur SNMPTN di Unpad dan ITB

Karya mereka menjadi juara favorit di ajang Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional Program Kreativitas Kemahasiswaan (PKM-K) ke-31 di Yogyakarta 2018.

Alat penghilang bau kaki itu dinamakan Perfect Deodorizer atau PeDe. Berbeda dengan produk serupa di pasaran yang berupa cairan semprot seperti parfum, PeDe berupa insole berukuran separuh telapak kaki.

Berbahan polimer anorganik, alat itu ditempelkan di bagian dalam sepatu yang tertutup atau terbuka, juga bisa untuk sandal. Insole itu mengandung racikan minyak aroma terapi dari bahan alami seperti tumbuhan herbal serta buah-buahan.

Advertising
Advertising

Tim mahasiswa pembuatnya yaitu Dede Putri Sriyani dan Dini Wahyuni (Administasi Bisnis), Ghina Izdihar dan Dini Oktaviani (Kimia), serta Muhammad Ihsan (Manajemen Komunikasi). Pembimbing tim itu dosen Desi Harneti Putri Huspa. "Idenya berawal dari bau kaki saya," kata Dede Putri, Ahad, 17 Februari 2019.

Menurutnya tiap kali membuka sepatu wanita yang dipakainya untuk kuliah, aroma tak sedap menguar dari kakinya. Semprotan parfum gagal mengatasi. "Kalau ke rumah teman harus cuci kaki dulu," ujarnya.

Dari hasil survei yang tim lakukan ke 200 orang, mayoritas responden mengaku punya pengalaman bau kaki dan tidak tahu cara mengatasinya. Guna mengetahui aroma penghilang bau kaki, tim mencari wangi yang banyak disukai orang di toko parfum. "PeDe bisa dipakai minimal selama lima hari hingga seminggu lebih, tergantung kondisi kaki pemakai," ujar Dede.

Anggota tim yang meracik bahan alami penghilang bau kaki itu mahasiswa Kimia Unpad. "Bahan alami yang digunakan seperti ekstrak minyak dari jeruk nipis, bunga melati, sereh, dan lavender," ujar Dede.

Kini ada empat varian aroma yang mereka buat, yaitu Bergemot Orange, Lemongrass, Jasmine, dan Peppermint + Lavender. Produk dari riset yang didanai Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi itu mereka jual secara online dan di beberapa toko. Harganya Rp 20 ribu.

Simak artikel lainnya tentang inovasi mahasiswa Unpad di kanal Tekno Tempo.co.

Berita terkait

Ratusan Mahasiswa Universitas Indonesia Gelar Aksi Simbolik UI Palestine Solidarity Camp

1 jam lalu

Ratusan Mahasiswa Universitas Indonesia Gelar Aksi Simbolik UI Palestine Solidarity Camp

Ratusan mahasiswa Universitas Indonesia menggelar aksi solidaritas bagi warga Palestina dan mahasiswa di Amerika yang diberangus aparat.

Baca Selengkapnya

Amnesty International Ungkap Rentetan Kekerasan Polisi Terhadap Mahasiswa di Makassar

2 jam lalu

Amnesty International Ungkap Rentetan Kekerasan Polisi Terhadap Mahasiswa di Makassar

Amnesty International Indonesia mendesak polisi segera membebaskan puluhan mahasiswa yang ditangkap saat Hari Buruh dan Hari Pendidikan.

Baca Selengkapnya

Amnesty International Kecam Polisi Masuk ke dalam Kampus dan Menangkap Mahasiswa di Makassar

3 jam lalu

Amnesty International Kecam Polisi Masuk ke dalam Kampus dan Menangkap Mahasiswa di Makassar

Amnesty International kecam kekerasan polisi di dua kampus di Makassar saat Hari Buruh Internasional dan Hari Pendidikan Nasional.

Baca Selengkapnya

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

7 jam lalu

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

Gelombang protes pro-Palestina di kampus-kampus Amerika Serikat telah menyebar ke berbagai universitas di Australia.

Baca Selengkapnya

Houthi Tawarkan Pendidikan bagi Mahasiswa AS yang Diskors karena Demo Pro-Palestina

15 jam lalu

Houthi Tawarkan Pendidikan bagi Mahasiswa AS yang Diskors karena Demo Pro-Palestina

Kelompok Houthi di Yaman menawarkan tempat melanjutkan studi bagi para mahasiswa AS yang diskors karena melakukan protes pro-Palestina.

Baca Selengkapnya

Profil 14 Bakal Calon Rektor Unpad, Ada Dosen dari Universitas Sebelas April

17 jam lalu

Profil 14 Bakal Calon Rektor Unpad, Ada Dosen dari Universitas Sebelas April

Panitia Pemilihan Rektor Unpad sudah menetapkan 14 bakal calon dari total 16 pendaftar. Profilnya beragam, mulai dari wakil dekan hingga dosen.

Baca Selengkapnya

BRIN Undang Periset dan Mahasiswa Ikut Platform Kolaborasi Biologi Struktur untuk Gali Potensi Keanekaragaman Hayati

21 jam lalu

BRIN Undang Periset dan Mahasiswa Ikut Platform Kolaborasi Biologi Struktur untuk Gali Potensi Keanekaragaman Hayati

BRIN terus berupaya menemukan metode yang paling baru, efektif, dan efisien dalam proses pemurnian protein.

Baca Selengkapnya

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

1 hari lalu

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

Protes mahasiswa pro-Palestina di Universitas California, Berkeley (UC Berkeley) berlangsung tanpa penangkapan oleh polisi.

Baca Selengkapnya

Tuntutan dari Mahasiswa UGM, IPK 4,00 di Universitas Jember, serta Penyakit Akibat Polusi Mengisi Top 3 Tekno

1 hari lalu

Tuntutan dari Mahasiswa UGM, IPK 4,00 di Universitas Jember, serta Penyakit Akibat Polusi Mengisi Top 3 Tekno

Topik tentang mahasiswa UGM menggelar aksi menuntut tranparansi biaya pendidikan menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

1 hari lalu

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

Universitas Sciences Po di Paris menolak tuntutan mahasiswa untuk memutus hubungan dengan universitas-universitas Israel.

Baca Selengkapnya