Capres Abaikan Isu Krisis Ekologi, Walhi Siapkan Pertemuan Rakyat

Rabu, 27 Februari 2019 06:54 WIB

Capres nomor urut 01 Joko Widodo atau Jokowi (kiri) dan Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto berjabat tangan seusai mengikuti debat capres 2019 di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu, 17 Februari 2019. Debat itu mengangkat tema energi dan pangan, sumber daya alam dan lingkungan hidup, serta infrastruktur. ANTARA

TEMPO.CO, Yogyakarta - Wahana Lingkungan Hidup Indonesia atau Walhi menyebut capres maupun calon anggota legislatif jarang mengangkat kerusakan lingkungan dan dampaknya pada kampanye Pemilihan Umum 2019.

Baca juga: Walhi Sebut Program Agraria Jokowi - Prabowo Bermasalah

Organisasi non-pemerintah yang fokus pada isu lingkungan ini mencatat agenda lingkungan belum menjadi arus utama capres-cawapres maupun caleg. “Para elit yang bertarung itu jarang mengangkat masalah masyarakat,” kata Direktur Eksekutif Walhi, Nur Hidayati di Kantor Walhi Yogyakarta, Selasa, 26 Februari 2019.

Masalah yang dihadapi masyarakat itu di antaranya konflik agraria, kriminalisasi terhadap aktivis atau pegiat lingkungan. Dia mencontohkan kriminalisasi terhadap tiga buruh tani Indramayu, Jawa Barat karena memprotes proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap. Para aktivis itu ditangkap dan dipenjara dengan alasan yang tidak masuk akal, yakni hanya karena tuduhan memasang bendera terbalik.

Walhi menangani setidaknya 182 kasus lingkungan dari Aceh hingga Papua. Selain kriminalisasi, kasus yang mencuat adalah penggusuran. Di Nusa Tenggara Timur, seorang penduduk tertembak karena menolak proyek pariwisata. Persoalan kian bertambah dengan izin konsesi lahan, pembangunan infrastruktur yang menurunkan kualitas ekologi. “Negara melegalkan perusakan lingkungan,” kata dia.

Advertising
Advertising

Walhi juga mencatat krisis ekologi dan meningkatnya bencana lingkungan. Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana menunjukkan terdapat sembilan juta penduduk terkena dampak bencana lingkungan. Bencana itu dipicu cuaca ekstrem karena dampak dari perubahan iklim, banjir, dan longsor. Menurunnya daya dukung ekosistem

Isu-isu lingkungan yang jauh dari pembahasan dalam pemilu membuat Walhi menyiapkan pertemuan rakyat pada 23 Maret 2019 di Jakarta. Organisasi tersebut akan melibatkan berbagai komunitas dari seluruh Indonesia yang terkena dampak kerusakan lingkungan karena proyek-proyek negara. Mereka menargetkan 4 hingga 5 ribu peserta dan fokus pada wilayah Jawa dan Sumatera bagian selatan.

Peserta yang diundang merupakan komunitas yang mengalami dampak langsung dari kebijakan negara yang mengabaikan kelangsungan lingkungan. Komunitas itu di antaranya Jaringan Masyarakat Peduli Pegunungan Kendeng yang menolak pendirian pabrik semen, Serikat Petani Pasundan yang terdampak karena konflik agraria.

Selain itu, pertemuan akbar tersebut juga akan mengundang para caleg dan partai politik. Mereka punya peran yang mempengaruhi kebijakan politik lingkungan.

Walhi nasional telah keliling bertemu dengan sejumlah komunitas di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Yogyakarta untuk membicarakan rapat akbar tersebut. Di Yogyakarta misalnya Walhi bertemu dengan puluhan warga Desa Wadas, Purworejo, Jawa Tengah yang menolak pengerukan bukit untuk proyek bendungan. “Pengerukan batu mengancam bukit yang jadi tumpuan untuk bertani,” kata seorang warga Desa Wadas, Sutrisno.

Walhi Yogyakarta mengadvokasi warga Desa Wadas. Selain dari Walhi, mereka juga mendapat dukungan dari Lembaga Bantuan Hukum Yogyakarta. Selain warga Wadas, Walhi juga mengadvokasi masifnya proyek pariwisata yang mengancam keberadaan karst lindung Kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta. Warga Kulon Progo yang terdampak pembangunan bandara baru juga mendapat advokasi Walhi dan LBH.

Berita tentang capres dan lingkungan lainnya bisa Anda simak di Tempo.co.

Berita terkait

Walhi: Lahan yang Dikelola dengan Konsep Ekonomi Nusantara Lebih dari 1,3 Juta ha di 28 Provinsi

4 hari lalu

Walhi: Lahan yang Dikelola dengan Konsep Ekonomi Nusantara Lebih dari 1,3 Juta ha di 28 Provinsi

Walhi menggagas konsep Ekonomi Nusantara untuk membantu masyarakat lokal dalam tata kelola lahan.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: YLKI Minta Pinjol Ilegal Diberantas, Menteri Budi Arie Sebut Judi Online Hantu

6 hari lalu

Terpopuler: YLKI Minta Pinjol Ilegal Diberantas, Menteri Budi Arie Sebut Judi Online Hantu

Berita terpopuler Tempo: YLKI menuntut pemberantasan Pinjol ilegal, Menkominfo Budi Arie sebut judi online seperti hantu.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: YLKI Minta Akar Pinjol Ilegal Diberantas, Menteri Budi Arie Sebut Judi Online Hantu

6 hari lalu

Terpopuler: YLKI Minta Akar Pinjol Ilegal Diberantas, Menteri Budi Arie Sebut Judi Online Hantu

Berita terpopuler Tempo: YLKI menuntut pemberantasan Pinjol ilegal, Menkominfo Budi Arie sebut judi online seperti hantu.

Baca Selengkapnya

WALHI Tuntut Jepang Hentikan Pendanaan Proyek LNG, Termasuk di Indonesia

6 hari lalu

WALHI Tuntut Jepang Hentikan Pendanaan Proyek LNG, Termasuk di Indonesia

Walhi menuntut Jepang untuk menghentikan pendanaan publik negara tersebut untuk proyek gas dan LNG (Liquefied Natural Gas). Pasalnya, Walhi menilai proyek itu berdampak buruk pada lingkungan dan melanggar hak asasi manusia.

Baca Selengkapnya

Tanggapan Walhi Jatim Terhadap Banjir di Kota Surabaya Sepanjang 2024

7 hari lalu

Tanggapan Walhi Jatim Terhadap Banjir di Kota Surabaya Sepanjang 2024

Pada 2024, Kota Surabaya menjadi salah satu wilayah di Jawa Timur yang merasakan langsung dampak banjir. Walhi Jatim beri tanggapan.

Baca Selengkapnya

Walhi Tuntut Jepang Akhiri Pendanaan Proyek Gas Fosil yang Menimbulkan Bencana

8 hari lalu

Walhi Tuntut Jepang Akhiri Pendanaan Proyek Gas Fosil yang Menimbulkan Bencana

Menurut Walhi, pasca Perjanjian Paris, JBIC justru menjadi penyandang dana gas fosil terbesar di Asia Tenggara.

Baca Selengkapnya

Demo Tolak Tambang Timah di Kantor Gubernur Bangka Belitung, Walhi: Setop IUP Baru

11 hari lalu

Demo Tolak Tambang Timah di Kantor Gubernur Bangka Belitung, Walhi: Setop IUP Baru

Walhi menyebut fakta kacaunya tata kelola timah di Bangka Belitung juga dapat dilihat dari perubahan peradaban masyarakat adat.

Baca Selengkapnya

Pendukung Capres Berebut Pengaruh Sengketa Pilpres

13 hari lalu

Pendukung Capres Berebut Pengaruh Sengketa Pilpres

Demonstrasi dari masing-masing kubu pasangan capres muncul tiga hari menjelang putusan sengketa pilpres di Mahkamah Konstitusi

Baca Selengkapnya

10 Program Studi Paling Ketat SNBP 2024 dan Redmi Pad Pro di Top 3 Tekno

22 hari lalu

10 Program Studi Paling Ketat SNBP 2024 dan Redmi Pad Pro di Top 3 Tekno

Top 3 Tekno Berita Terkini dimulai dari artikel berjudul '10 Program Studi Paling Ketat SNBP 2024 dari Berbagai Universitas'.

Baca Selengkapnya

Walhi dan Pokja Pesisir Kaltim: Teluk Balikpapan Rusak akibat Pembangunan IKN

22 hari lalu

Walhi dan Pokja Pesisir Kaltim: Teluk Balikpapan Rusak akibat Pembangunan IKN

Walhi dan Pokja Pesisir Kalimantan Timur sebut kerusakan Teluk Balikpapan salah satunya karena efek pembangunan IKN.

Baca Selengkapnya