Pemicu Gempa Solok Selatan Sesar yang Belum Terpetakan

Jumat, 1 Maret 2019 09:35 WIB

Rumah penduduk yang rusak akibat gempa di Solok Selatan, Sumbar, Kamis, 28 Februari 2019. (dok.BNPN)

TEMPO.CO, Bandung - Gempa tektonik bermagnitudo 5,3 yang bersumber di daratan wilayah Kabupaten Solok Selatan, Kamis, 28 Februari 2019 menjadi peringatan bahaya gempa besar.

Baca juga: Gempa Solok Selatan, 48 Orang Luka dan 343 Rumah Rusak

Berdasarkan riwayat gempa masa lalu, di wilayah itu pernah diguncang gempa darat bermagnitudo skala 7. “Dalam catatan sejarah pernah terjadi dua kali gempa dahsyat,” kata Daryono, Kepala Bidang Informasi Gempabumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG, Jumat, 1 Maret 2019.

Pada Kamis pagi, 28 Februari 2019, pukul 06.27.05 WIB, wilayah Kabupaten Solok Selatan diguncang gempa tektonik bermagnitudo 5,3. Pusat sumber gempa (episenter) terletak pada koordinat 1,4 LS dan 101,53 BT.

Lokasi sumber gempa itu di darat pada jarak 36 kilometer arah timur laut Kota Padang Aro, Kabupaten Solok Selatan, Propinsi Sumatera Barat. Berkedalaman 10 kilometer, Gempa Solok Selatan ini tergolong jenis gempa tektonik kerak dangkal.

Advertising
Advertising

“Pemicu gempanya adalah aktivitas sesar aktif yang belum terpetakan dan belum diketahui namanya,” ujar Daryono lewat keterangan tertulis.

Pemicu gempa ini diduga berasal dari percabangan dari Sesar Besar Sumatera. Lokasi episenter gempanya berjarak 49 kilometer di sebelah timur jalur Sesar Besar Sumatra tepatnya dari segmen Suliti.

Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa ini dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan mendatar (strike-slip). Berdasarkan peta geologi kata Daryono, terlihat adanya pola kelurusan yang berarah baratlaut-tenggara.

Mengacu orientasi ini ujarnya, bisa dikatakan mekanisme gempa Solok Selatan ini berupa sesar geser dengan arah pergeseran menganan (dextral-strike slip fault).

Dampak gempa ini guncangannya dirasakan di Solok Selatan mencapai skala intensitas V-VI MMI, Kota Padang III-IV MMI, Painan dan Padang Panjang II-III MMI, Payakumbuh Limapuluh Kota II MMI, Kepahyang I MMI.

Skala itu menandakan guncangan gempa yang hanya terasa beberapa orang (skala I) hingga menimbulkan kerusakan ringan bagian non-struktur bangunan seperti retak rambut pada dinding, genteng bergeser ke bawah dan sebagian berjatuhan.

Berdasarkan laporan BPBD Kabupaten Solok Selatan, lebih dari 343 bangunan rumah rusak dan sedikitnya 48 orang terluka akibat gempa ini.

Catatan sejarah gempa besar di Segmen Suliti kata Daryono terhitung sedikit. Namun pada bagian selatan Segmen Suliti yang berdekatan dengan Segmen Siulak pernah terjadi dua kali gempa dahsyat. “Yaitu Gempa Kerinci 1909 bermagnitudo 7,6 dan pada 1995 dengan magnitude 7,0,” ujarnya.

Peristiwa gempa dahsyat di perbatasan Sumatera Barat, Bangkulu, dan Jambi yang merusak terjadi pada 4 Juni 1909. Pemicu gempanya aktivitas Sesar Besar Sumatera. “Gempa ini menjadi gempa darat paling kuat yang mengawali abad ke-20 di Hindia-Belanda,” kata Daryono.

Peristiwa gempa dahsyat ini banyak ditulis dan diberitakan dalam berbagai surat kabar Pemerintah Hindia Belanda saat itu. Jumlah korban jiwa dilaporkan lebih dari 230 orang, korban luka ringan dan berat dilaporkan juga sangat banyak.

Sejarah gempa dahsyat yang melanda Kerinci terulang pada 7 Oktober 1995 berkekuatan M=7,0. Kerusakan parah terjadi di daerah Sungaipenuh, Kabupaten Kerinci. Gempa ini menyebabkan 84 orang meninggal, 558 orang luka berat dan 1.310 orang luka ringan.

Selain itu 7.137 rumah, sarana transportasi, sarana irigasi, tempat ibadah, pasar dan pertokoan mengalami kerusakan.

Gempa Solok Selatan ini kata Daryono menjadi peringatan bagi masyarakat untuk mewaspadai gempa darat dari aktivitas Sesar Besar Sumatera.

“Efeknya dapat sangat merusak karena karakteristik gempanya yang berkedalaman dangkal dan jalur sesar yang berdekatan dengan permukiman penduduk.” Baca: Gempa Magnitudo 5,6 di Solok Selatan

Berita terkait

Info Terkini Gempa M5,1 di Laut Guncang Bali dan NTB, Tidak Berpotensi Tsunami

1 hari lalu

Info Terkini Gempa M5,1 di Laut Guncang Bali dan NTB, Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas deformasi batuan di dalam lempeng.

Baca Selengkapnya

Gempa Mengguncang Kuat Seram Sampai Papua, Ini Penjelasan BMKG

2 hari lalu

Gempa Mengguncang Kuat Seram Sampai Papua, Ini Penjelasan BMKG

Gempa M6,0 yang mengguncang Seram Bagian Utara, Maluku, pada Senin dinihari masih memiliki rangkaian gempa susulan hingga pagi

Baca Selengkapnya

Gempa Terkini Kembali Getarkan Bawean, Kenapa Masih Terus Terjadi?

3 hari lalu

Gempa Terkini Kembali Getarkan Bawean, Kenapa Masih Terus Terjadi?

BMKG mencatat gempa terkini yang guncangannya bisa dirasakan terjadi di Bawean, Gresik, Jawa Timur, pada Minggu pagi ini, 5 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Bima NTB Diguncang Gempa Magnitudo 4,9, Dampak Pergerakan Lempeng Indo-Australia

4 hari lalu

Bima NTB Diguncang Gempa Magnitudo 4,9, Dampak Pergerakan Lempeng Indo-Australia

Gempa M4,9 di area Bima, NTB, dipicu aktivitas lempeng Indo-Australia. Tidak ada gempa susulan dan tidak berpotensi tsunami.

Baca Selengkapnya

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

5 hari lalu

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

BMKG mencatat 106 kali gempa di Jawa Barat pada April 2024. Dari 6 guncangan yang terasa, gempa Garut M6,2 jadi yang paling besar.

Baca Selengkapnya

4 Kali Gempa Menggoyang Garut dari Berbagai Sumber, Ini Data BMKG

7 hari lalu

4 Kali Gempa Menggoyang Garut dari Berbagai Sumber, Ini Data BMKG

Garut dan sebagian wilayah di Jawa Barat kembali digoyang gempa pada Rabu malam, 1 Mei 2024. Buat Garut ini yang keempat kalinya sejak Sabtu lalu.

Baca Selengkapnya

Gempa Magnitudo 4,2 di Kabupaten Bandung Diikuti Dua Lindu Susulan

7 hari lalu

Gempa Magnitudo 4,2 di Kabupaten Bandung Diikuti Dua Lindu Susulan

BMKG melaporkan gempa berkekuatan M4,2 di Kabupaten Bandung. Ditengarai akibat aktivitas Sesar Garut Selatan. Tidak ada laporan kerusakan.

Baca Selengkapnya

Korban Gempa Garut Belum Dapat Bantuan dari Pemda

8 hari lalu

Korban Gempa Garut Belum Dapat Bantuan dari Pemda

Korban gempa di Kabupaten Garut, Jawa Barat, belum mendapatkan bantuan, baik bantuan sosial pangan ataupun yang lainnya. Pemerintah daerah beralasan masih melakukan pendataan. Bantuan akan diberikan setelah verifikasi dan validasi data.

Baca Selengkapnya

Korban Gempa Garut Belum Tersentuh Bantuan Pemkab, Kerugian Mencapai Rp 12,6 Miliar

8 hari lalu

Korban Gempa Garut Belum Tersentuh Bantuan Pemkab, Kerugian Mencapai Rp 12,6 Miliar

Data terakhir korban gempa mencapai 464 rumah rusak.

Baca Selengkapnya

Potensi Bahaya Gempa Deformasi Batuan Dalam, Ahli ITB: Lokasi Dekat Daratan

8 hari lalu

Potensi Bahaya Gempa Deformasi Batuan Dalam, Ahli ITB: Lokasi Dekat Daratan

Lokasi sumber gempa lebih dekat dengan daratan sehingga potensi untuk merusak lebih besar

Baca Selengkapnya