Waspada, Tahun Lalu Terjadi 200 Juta Serangan Siber

Reporter

Bisnis.com

Editor

Yudono Yanuar

Minggu, 3 Maret 2019 11:31 WIB

Ilustrasi hacker sedang menjual identitas digital di dalam dark web. mic.com

TEMPO.CO, Jakarta - Serangan siber ke institusi di wilayah Indonesia sepanjang 2018 melewati 200 juta insiden. Serangan ini mengharuskan BUMN dan perusahaan swasta semakin serius membangun keamanan siber.

Baca juga: Jutaan Ancaman Siber di Indonesia, Ini Metode yang Dipakai Hacker

Sekretaris Jenderal Asosiasi Teknologi dan Industri Sekuriti Indonesia (ATISI) Aritonang mengatakan, perusahaan wajib mewaspadai serangan siber ini.

Dia menjelaskan, berdasarkan data Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), pada 2018 Indonesia mengalami lebih dari 200 juta serangan siber.

“Melihat hal ini, perusahaan dan BUMN wajib mewaspadai serangan siber,” ujar Aritonang dalam Seminar & Workshop First Australian Unified Threat Management Solusion di Jakarta, Rabu, 27 Februari 2019.

Advertising
Advertising

Direktur sebuah perusahaan keamanan siber Australia Red Piranha, Richard Baker, mengungkapkan dalam Top 10 Global Business Risks Allianz Risk Barometer, insiden siber serta interupsi bisnis menempati posisi pertama dan kedua dengan persentase 37%.

Dia melanjutkan, dengan semakin kompleksnya ancaman siber, kebutuhan terhadap keamanan menjadi tantangan terbesar bagi suatu wilayah atau negara.

Baca juga: Polri Hanya Selesaikan 52 Persen Kasus Pidana Siber pada 2018

Selain itu, besarnya biaya yang diperlukan untuk keamanan siber terkadang menjadi hambatan karena korporasi pada akhirnya sering kali abai terhadap proteksi siber.

Kerja sama antara Red Piranha dan Professtama memungkinkan setiap UKM, korporasi, BUMN, dan Managed Service Provider di Indonesia untuk mendapatkan sistem pertahanan berlapis.

Adapun, Crystal Eye, produk solusi Unified Threat Management (UTM) pertama Australia yang dijual di Indonesia melalui kerja sama antara Professtama dan Red Piranha, dilengkapi dengan Next Generation Firewall (NGFW), intelijen pendeteksi ancaman aktif, dan penyimpanan algoritme jangka panjang dengan kapasitas 20 terabyte.

Sebagai gambaran, sistem intelijen pendeteksi ancaman aktif Crystal Eye mampu memproses lebih dari 14 juta indikator ancaman (IOC) serangan siber per hari dengan kemampuan analisa dan visibilitas aktual yang memungkinkan penanganan ancaman secara otomatis.

BISNIS.COM

Berita terkait

Dapat Ancaman atau Teror? Ini yang Harus Dilakukan dan Sanksi Hukum Bagi Pelakunya

21 jam lalu

Dapat Ancaman atau Teror? Ini yang Harus Dilakukan dan Sanksi Hukum Bagi Pelakunya

Pernah terima ancaman atau teror? Tindakan ini yang harus dilakukan. Ketahui sanksi hukum bagi pelaku ancaman tersebut.

Baca Selengkapnya

McAfee Deteksi Modus Baru Hacker Tipu Gamer Lewat Cheat Lab

8 hari lalu

McAfee Deteksi Modus Baru Hacker Tipu Gamer Lewat Cheat Lab

Perusahaan keamanan siber McAfee berhasil mengidentifikasi penipuan model baru oleh hacker yang menarget para gamer.

Baca Selengkapnya

6 Cara Mengetahui Whatsapp Disadap dan Tips Mencegahnya

14 hari lalu

6 Cara Mengetahui Whatsapp Disadap dan Tips Mencegahnya

Ada beberapa cara mengetahui WhatsApp disadap. Salah satunya adalah adanya perangkat asing yang tersambung. Berikut ciri dan tips mencegahnya.

Baca Selengkapnya

Ini 4 Opsi yang Dimiliki Israel untuk Menyerang Balik Iran

15 hari lalu

Ini 4 Opsi yang Dimiliki Israel untuk Menyerang Balik Iran

Israel memiliki beberapa opsi untuk menyerang balik Iran meski sekutunya mendesak untuk tidak mengambil risiko memicu konflik regional.

Baca Selengkapnya

Peretasan dan Pembobolan Data Semakin Rawan Terjadi, Ada Biang Kerok yang Terabaikan

36 hari lalu

Peretasan dan Pembobolan Data Semakin Rawan Terjadi, Ada Biang Kerok yang Terabaikan

Ancaman serangan siber meningkat. Maraknya peretasan dan pembobolan data dinilai tak hanya gara-gara para hacker semakin mahir.

Baca Selengkapnya

Kejari Depok Terima SPDP Kasus Pembobolan Kartu Multi Trip KRL

55 hari lalu

Kejari Depok Terima SPDP Kasus Pembobolan Kartu Multi Trip KRL

Kejari Depok telah menerima resmi SPDP dari penyidik kriminal khusus Polres Metro Depok kasus ilegal akses pembayaran Kereta Commuter Indonesia (KCI).

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Inflasi Pangan Sudah Lebih Tinggi dari Kenaikan Gaji ASN, Kata Faisal Basri Dana BOS untuk Program Makan Siang Gratis

59 hari lalu

Terpopuler: Inflasi Pangan Sudah Lebih Tinggi dari Kenaikan Gaji ASN, Kata Faisal Basri Dana BOS untuk Program Makan Siang Gratis

Kepala Departemen Regional Bank Indonesia (BI) Arief Hartawan menyatakan perlunya menjaga inflasi pangan agar kenaikannya tidak melebihi 5 persen.

Baca Selengkapnya

Situs Kemenko Perekonomian Diduga Diretas

59 hari lalu

Situs Kemenko Perekonomian Diduga Diretas

Situs Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian atau Kemenko Perekonomian diduga mengalami peretasan pada Minggu, 3 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Kaspersky Ciptakan Platform KUMA untuk Atasi Ancaman Siber

27 Februari 2024

Kaspersky Ciptakan Platform KUMA untuk Atasi Ancaman Siber

Kaspersky menciptakan platform KUMA, konsol terpadu untuk memantau dan menganalisis insiden keamanan siber.

Baca Selengkapnya

Tren Serangan Siber, IBM: Phishing Meningkat, Masuk ke Akun daripada Retas Jaringan

22 Februari 2024

Tren Serangan Siber, IBM: Phishing Meningkat, Masuk ke Akun daripada Retas Jaringan

Data IBM menunjukkan bahwa phising mendominasi kejahatan atau serangan siber di tingkat global, setara sampai 36 persen.

Baca Selengkapnya