NASA Temukan Molekul Air Bergerak di Permukaan Bulan

Selasa, 12 Maret 2019 08:34 WIB

Peserta melintas di depan gambar bulan dalam fase merah atau blood moon saat kegiatan Edukasi Pemantauan Gerhana Bulan dan Planet di Universitas Machung, Malang, Jawa Timur, Jumat, 27 Juli 2018. Kegiatan tersebut bertujuan memberi edukasi kepada siswa SMA serta mahasiswa untuk makin mengenal ilmu astronomi dengan melihat fase gerhana bulan dan pergerakan planet. ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto

TEMPO.CO, Jakarta - Jejak air ditemukan di Bulan melalui pengamatan molekul air yang bergerak di Bulan pada siang hari dalam proyek Lunar Reconnaissance Orbiter (LRO) yang dilakukan lembaga penerbangan dan antariksa Amerika Serikat (NASA), seperti dilaporkan laman mashable, Ahad, 10 Maret 2019.

Misi Bulan Sukses, Cina Akan Jelajahi Mars Tahun Depan

Sebelumnya, para ilmuwan berpendapat bahwa Bulan gersang dan ada serpihan es karena kurangnya sinar matahari di dekat kutub.

Air permukaan ini ada sebagai molekul air yang terikat ke tanah Bulan. Molekul-molekul ini telah diketahui jauh dari khatulistiwa Bulan, pada garis lintang yang lebih tinggi, dan menunjukkan pergerakan ketika permukaan memanas.

Misi yang menjadi bagian dari Proyek Pemetaan Lyman Alpha (LAMP), memberikan informasi bahwa level air tidak bervariasi pada siang dan malam Bulan. Serta penumpukan molekul air lebih cenderung menjadi kenyataan, dan tidak ikut mengalir saat angin matahari.

Jejak air terkecil telah menarik minat para peneliti, karena menunjukkan bahwa ada harapan untuk lebih banyak sumber daya, dan berpotensi juga bagi kehidupan. Untuk mempelajari hal itu, NASA menempatkan pesawat ruang angkasa di Bulan untuk memahami perubahan harian dalam tingkat hidrasi di permukaan Bulan.

Studi ini merupakan langkah penting dalam memajukan kisah air di Bulan dan merupakan hasil akumulasi data dari misi LRO selama bertahun-tahun. Ilmuwan proyek LRO John Keller, menjelaskan bahwa penelitian ini adalah pengamatan utama, karena hasilnya akan membantu memahami siklus air bulan dan bagaimana mengaksesnya.

Teori sebelumnya menyatakan bahwa molekul-molekul air ini adalah hasil ion hidrogen dari angin matahari yang berasal dari matahari. Namun, itu artinya bahwa kadar air akan berkurang setiap kali Bulan akan memasuki bayangan Bumi, yang tidak terjadi.

Terungkap, Misteri Gunung Es Hijau di Antartika

Seorang ilmuwan senior dari Planetary Science Institute Amanda Hendrix, menyarankan manfaat lain dari penemuan ini. "Jika manusia dapat menemukan cara untuk memanfaatkan air ini dengan cara yang lebih efisien, itu juga akan membuat misi ruang angkasa kita lebih mudah dan lebih murah," kata Hendrix.

Hendrix mengatakan, hal itu adalah prestasi besar bagi ekosistem mana pun, dan bersaing untuk menjadi rumah kedua bagi penduduk dunia. Air Bulan berpotensi dapat digunakan oleh manusia untuk membuat bahan bakar atau digunakan untuk perisai radiasi atau manajemen termal, jika bahan-bahan ini tidak perlu diluncurkan dari Bumi, itu membuat misi masa depan lebih terjangkau.

MASHABLE

Advertising
Advertising

Berita terkait

Cara NASA Mengontak Kembali Voyager 1, Penjelajah Bintang yang Hilang Kontak Selama 5 Bulan

3 hari lalu

Cara NASA Mengontak Kembali Voyager 1, Penjelajah Bintang yang Hilang Kontak Selama 5 Bulan

NASA memakai kode baru untuk mencolek kembali pesawat antarbintang, Voyager 1, yang sempat hilang kontak.

Baca Selengkapnya

Kepala OIKN Klaim Pembangunan IKN Bawa Manfaat untuk Semua Pihak, Bagaimana Faktanya?

17 hari lalu

Kepala OIKN Klaim Pembangunan IKN Bawa Manfaat untuk Semua Pihak, Bagaimana Faktanya?

Kepala Badan Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) Bambang Susantono klaim bahwa pembangunan IKN akan membawa manfaat bagi semua pihak.

Baca Selengkapnya

Jutaan Orang Terpukau Gerhana Matahari Total di Amerika Utara

18 hari lalu

Jutaan Orang Terpukau Gerhana Matahari Total di Amerika Utara

Cerita orang-orang yang menikmati dan berburu fenomena gerhana matahari total di Amerika Utara. Tetap terpukau meski sebagian terganggu awan.

Baca Selengkapnya

Perburuan Korona Saat Gerhana Matahari Total Hari Ini Kerahkan Pesawat Jet NASA

19 hari lalu

Perburuan Korona Saat Gerhana Matahari Total Hari Ini Kerahkan Pesawat Jet NASA

Para peneliti matahari telah menunggu bertahun-tahun untuk momen 4 menit gerhana matahari total di Amerika pada Senin pagi-siang ini waktu setempat.

Baca Selengkapnya

6 Atraksi Wisata yang Disiapkan untuk Melihat Gerhana Matahari Total

19 hari lalu

6 Atraksi Wisata yang Disiapkan untuk Melihat Gerhana Matahari Total

Gerhana matahari total akan terjadi pada 8 Maret 2024

Baca Selengkapnya

Siang Ini Amerika dan Kanada Alami Gerhana Matahari Total, Begini Tahapan Terjadinya

19 hari lalu

Siang Ini Amerika dan Kanada Alami Gerhana Matahari Total, Begini Tahapan Terjadinya

Walaupun Indonesia tidak alami gerhana matahari total yang terjadi hari ini, tetapi ini merupakan fenomena menarik di dunia.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Ihwal Gerhana Matahari Total 8 April 2024

20 hari lalu

Fakta-fakta Ihwal Gerhana Matahari Total 8 April 2024

Gerhana matahari total akan dimulai di Sinaloa Meksiko, dan kemudian bergerak menuju arah timur laut, melewati Texas, menyeberangi 15 negara bagian AS

Baca Selengkapnya

Mitos dan Fakta dalam Gerhana Matahari

20 hari lalu

Mitos dan Fakta dalam Gerhana Matahari

Gerhana matahari ini dimulai di Sinaloa, Meksiko dan bergerak arah timur laut, ke Texas, dan melintasi 15 negara bagian AS sebelum berakhir di Kanada

Baca Selengkapnya

Inilah Wilayah yang Akan Terjadi Gerhana Matahari Total 8 April 2024

20 hari lalu

Inilah Wilayah yang Akan Terjadi Gerhana Matahari Total 8 April 2024

NASA telah mengumumkan akan terjadi gerhana matahari total pada 8 April 2024. Berikut lokasinya.

Baca Selengkapnya

Jelang Gerhana Matahari 8 April, Kenali Fenomena Gerhana Matahari Terlama di Alam Semesta

23 hari lalu

Jelang Gerhana Matahari 8 April, Kenali Fenomena Gerhana Matahari Terlama di Alam Semesta

Sistem yang disebut dengan kode astronomi TYC 2505-672-1 memecahkan rekor alam semesta untuk gerhana matahari terlama.

Baca Selengkapnya