Pakar: Nuklir Komponen Penting Solusi Perubahan Iklim

Rabu, 13 Maret 2019 14:51 WIB

Pakar nuklir asal Inggris Staffan Qvist. TEMPO/Khory

TEMPO.CO, Jakarta - Pakar nuklir dari Inggis Staffan Qvist menjelaskan bahwa nuklir merupakan komponen penting solusi perubahan iklim. Qvist melakukan kajian terhadap sistem keselamatan Thorium Molten Salt Reactor (TMSR500) yang rencananya akan dibangun oleh perusahaan perancang reaktor ThorCon, yaitu startup Thorcon, di Indonesia.

Baca: Bocah 12 Tahun Ini Bikin Reaktor Fusi Nuklir di Rumahnya

"Tak dapat disangkal jika kita semua peduli lingkungan, maka nuklir akan menjadi bagian dari masa depan peradaban manusia. Karena memiliki densiti energi yang besar, sehingga membutuhkan lahan yang kecil dan satu-satunya sumber listrik nirkarbon yang memiliki tingkat keandalan tinggi dibanding yang lainnya," ujar Qvist kepada Tempo, di kantor Thorcon Indonesia, Jakarta, Selasa, 5 Maret 2019.

Qvist juga diundang oleh Balitbang ESDM dalam rangka kajian tersebut. Menurut Qvist, negara yang terbukti berhasil menurunkan emisi adalah Swedia dan Prancis yang memanfaatkan nuklir dan hydro.

"Tidak mencontoh Jerman, yang dengan menutup pembangkit listrik tenaga nuklir justru menaikkan emisi," kata Qvist. "Dan juga menaikkan tarif, sehingga Jerman memiliki tarif listrik tertinggi di Eropa."

Menurut Qvist, energi terbarukan itu baik, tapi tidak dapat dengan sendirinya memberikan kekuatan, sebagian karena intermiten dan sebagian karena terlalu lambat untuk dibangun, seperti yang ditunjukkan oleh pengalaman Jerman. Sebaliknya, tenaga nuklir sangat terkonsentrasi sehingga dapat meningkat dengan sangat cepat.

Qvist yang pernah melakukan penelitian di Universitas California memastikan dengan desain Thorcon, kejadian seperti Fukushima atau bahkan yang lebih parah, tidak akan berdampak kebocoran atau ledakan. "Sehingga dapat dikatakan desain Thorcon memiliki tingkat keselamatan yang cukup tinggi," ujarnya.

Selain menjadi solusi perubahan iklim, Qvist menambahkan, nuklir juga lebih hemat dibandingkan energi lainnya. Contoh pengendalian biaya yang baik dilakukan Korea Selatan dengan membangun desain yang sama berulang kali, dan beberapa reaktor di setiap lokasi.

"Dukungan pemerintah yang kuat, dan tidak ada perubahan desain atau peraturan di tengah konstruksi. Korea Selatan dapat membangun reaktor sekitar seperenam dari apa yang dilakukan Amerika saat ini. Ke depan, membangun reaktor secara terpusat di galangan kapal atau pabrik dapat menurunkan biaya," kata Qvist.

Simak artikel lainnya tentang nuklir di kanal tekno tempo.co.

Advertising
Advertising

Berita terkait

Cegah Krisis Iklim, Muhammadiyah Luncurkan Program 1000 Cahaya

15 jam lalu

Cegah Krisis Iklim, Muhammadiyah Luncurkan Program 1000 Cahaya

Program ini berupaya membangun 'Green Movement' dengan memperbanyak amal usaha Muhammadiyah untuk mulai memilah dan memilih sumber energi bersih di masing-masing bidang usaha.

Baca Selengkapnya

Suhu Panas, BMKG: Suhu Udara Bulan Maret 2024 Hampir 1 Derajat di Atas Rata-rata

3 hari lalu

Suhu Panas, BMKG: Suhu Udara Bulan Maret 2024 Hampir 1 Derajat di Atas Rata-rata

Suhu panas yang dirasakan belakangan ini menegaskan tren kenaikan suhu udara yang telah terjadi di Indonesia. Begini data dari BMKG

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

5 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

Inisiatif ini akan membantu sistem kesehatan Indonesia untuk menjadi lebih tangguh terhadap dampak perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Kerusakan Alat Pemantau Gunung Ruang, BRIN Teliti Karakter Iklim, serta Kendala Tes UTBK Mengisi Top 3 Tekno

6 hari lalu

Kerusakan Alat Pemantau Gunung Ruang, BRIN Teliti Karakter Iklim, serta Kendala Tes UTBK Mengisi Top 3 Tekno

Artikel soal kerusakan alat pemantau erupsi Gunung Ruang menjadi yang terpopuler dalam Top 3 Tekno hari ini.

Baca Selengkapnya

Pakar Serangga IPB Ungkap Spesies Baru Serangga yang Bermanfaat bagi Manusia

7 hari lalu

Pakar Serangga IPB Ungkap Spesies Baru Serangga yang Bermanfaat bagi Manusia

Berbagai serangga yang memberikan manfaat bagi manusia berupa produk yang bernilai komersial.

Baca Selengkapnya

Pusat Riset Iklim BRIN Fokus Teliti Dampak Perubahan Iklim terhadap Sektor Pembangunan

7 hari lalu

Pusat Riset Iklim BRIN Fokus Teliti Dampak Perubahan Iklim terhadap Sektor Pembangunan

Pusat Riset Iklim dan Atmosfer BRIN fokus pada perubahan iklim yang mempengaruhi sektor pembangunan.

Baca Selengkapnya

Potensi Bahaya Gempa Deformasi Batuan Dalam, Ahli ITB: Lokasi Dekat Daratan

7 hari lalu

Potensi Bahaya Gempa Deformasi Batuan Dalam, Ahli ITB: Lokasi Dekat Daratan

Lokasi sumber gempa lebih dekat dengan daratan sehingga potensi untuk merusak lebih besar

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

7 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

Kemenkes, UNDP dan WHO kolaborasi proyek perkuat layanan kesehatan yang siap hadapi perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

15 hari lalu

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.

Baca Selengkapnya

11 Fakta Unik Isfahan Iran, Kota Terbaik di Timur Tengah yang Dijuluki "Separuh Dunia"

15 hari lalu

11 Fakta Unik Isfahan Iran, Kota Terbaik di Timur Tengah yang Dijuluki "Separuh Dunia"

Isfahan merupakan salah satu tujuan wisata utama dan salah satu kota bersejarah terbesar di Iran.

Baca Selengkapnya