Peneliti Geologi: Waspada Gempa Besar dan Tsunami Selat Sunda

Sabtu, 16 Maret 2019 09:43 WIB

Petugas POS Pengamatan mencatat kegempaan saat Gunung Anak Krakatau (GAK) menyemburkan asap putih di Selat Sunda, Banten (29/11). Gunung ini mengalami kegempaan sebanyak 30 kali dari pagi hingga siang dan statusnya dinaikan menjadi waspada level II. ANTARA/Asep Fathulrahman

TEMPO.CO, Bandung - Peneliti dari Pusat Survei Geologi Asdani Soehami mengatakan kawasan Selat Sunda berpotensi gempa besar (megathrust) dan tsunami. Berdasarkan riwayat kejadiannya, gempa besar itu pernah terjadi pada 3-4 abad silam. “Kita perlu waspadai itu. Di Selat Sunda ada akumulasi tegangan yang jadi cikal bakal gempa di masa datang,” katanya.

Baca: Cegah Korban Jatuh Saat Gempa, Rumah Harus Punya Ruang Aman
Baca: Pemicu Gempa Solok Selatan Sesar yang Belum Terpetakan
Baca: Gempa Biasa Berulang Seperti Siklus, Apa Konsekuensinya?

Berdasarkan studi seismoteknik yang berbasis pada asal-usul kejadian gempa bumi (seismogenetik) kata Asdani, Selat Sunda dan sekitarnya memiliki sepuluh Zona Sumber Gempa Bumi, di antaranya megathrust selatan Jawa Barat, Selat Sunda, Benioff Jawa Barat-Banten, Benioff Selat Sunda Utara,dan Benioff Utara Jawa Barat-Banten.

“Selat Sunda memiliki patahan aktif kelas A, dengan magnitude maksimum lebih dari 7,0,” ujarnya di acara Geoseminar di Auditorium Museum Geologi Bandung, Jumat, 15 Maret 2019.

Berdasarkan peta sumber gempa Indonesia 2017, di wilayah Selat Sunda ada dua patahan yang tersambung. Patahan Semangko segmen dari Sesar Besar Sumatera dengan magnitude maksimal 7,6, beririsan dengan patahan Selat Sunda yang bermagnitude maksimal 7,2.

Advertising
Advertising

Di bagian selatan ada jalur subduksi atau penunjaman lempeng Indo-Australia ke lempeng Eurasia. Potensi maksimal gempa besarnya pada segmen Selat Sunda-Banten misalnya, terhitung bermagnitude 8,8. “Zona patahan aktif Sumatera yang paling berperan di Selat Sunda,” kata Asdani.

Menurutnya, zona gempa besar dari perairan sepanjang barat Sumatera hingga selatan Jawa-Bali terbagi dalam sembilan bagian atau segmentasi. Mayoritas telah menimbulkan gempa besar pada kurun abad ke-20. “Yang belum Selat Sunda dan selatan Bali,” ujarnya.

Megathrust segmen Nias menghasilkan Gempa Nias bermagnitudo 8,7 pada 2005. Segmen Mentawai pecah pada 2007 bermagnitudo 7,9. Adapun segmen Bengkulu tercatat sudah dua kali pada 1914 dan 2007 bermagnitudo 8,4.

Megathrust segmen Pelabuhan Ratu pada 1903 bermagnitudo 8,1. Kemudian segmen Pangandaran ketika 2006 dengan kekuatan 7,7 Mw. Selain itu ada dua kejadian gempa besar lainnya.

Segmen Kulonprogo pada 1913 dan 1921 bermagnitudo 8,1 dan 7,5. Lalu pada 1994 giliran segmen Banyuwangi yang mencetuskan gempa bermagnitude 7,8.

Peneliti gempa dari Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi Amalfi Omang mengatakan, segmen megathrust Selat Sunda menyimpan potensi gempa berkekuatan maksimal 8,7 Mw. Berdasarkan hasil pemodelan yang dibuatnya, dampak gempa besar itu meluas.

Khusus wilayah barat daya Banten dan Jawa Barat berpotensi mengalami guncangan tanah maksimum. “Intensitas gempa hingga IX MMI,” ujarnya. Skala itu merujuk pada kondisi kerusakan pada bangunan yang kuat, rangka-rangka rumah menjadi tidak lurus, banyak retak. Rumah tampak agak berpindah dari pondasinya dan pipa-pipa dalam rumah putus.

BMKG menggolongkan skala itu dengan warna merah yang berarti gempa menimbulkan kerusakan berat.

Berita terkait

Gempa Mengguncang Kuat Seram Sampai Papua, Ini Penjelasan BMKG

12 jam lalu

Gempa Mengguncang Kuat Seram Sampai Papua, Ini Penjelasan BMKG

Gempa M6,0 yang mengguncang Seram Bagian Utara, Maluku, pada Senin dinihari masih memiliki rangkaian gempa susulan hingga pagi

Baca Selengkapnya

Gempa Terkini Kembali Getarkan Bawean, Kenapa Masih Terus Terjadi?

1 hari lalu

Gempa Terkini Kembali Getarkan Bawean, Kenapa Masih Terus Terjadi?

BMKG mencatat gempa terkini yang guncangannya bisa dirasakan terjadi di Bawean, Gresik, Jawa Timur, pada Minggu pagi ini, 5 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Bima NTB Diguncang Gempa Magnitudo 4,9, Dampak Pergerakan Lempeng Indo-Australia

2 hari lalu

Bima NTB Diguncang Gempa Magnitudo 4,9, Dampak Pergerakan Lempeng Indo-Australia

Gempa M4,9 di area Bima, NTB, dipicu aktivitas lempeng Indo-Australia. Tidak ada gempa susulan dan tidak berpotensi tsunami.

Baca Selengkapnya

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

2 hari lalu

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

BMKG mencatat 106 kali gempa di Jawa Barat pada April 2024. Dari 6 guncangan yang terasa, gempa Garut M6,2 jadi yang paling besar.

Baca Selengkapnya

Peneliti Unair Temukan Senyawa Penghambat Sel Kanker, Raih Penghargaan Best Paper

3 hari lalu

Peneliti Unair Temukan Senyawa Penghambat Sel Kanker, Raih Penghargaan Best Paper

Peneliti Unair berhasil mengukir namanya di kancah internasional dengan meraih best paper award dari jurnal ternama Engineered Science.

Baca Selengkapnya

Teknologi Roket Semakin Pesat, Periset BRIN Ungkap Tantangan Pengembangannya

3 hari lalu

Teknologi Roket Semakin Pesat, Periset BRIN Ungkap Tantangan Pengembangannya

Sekarang ukuran roket juga tidak besar, tapi bisa mengangkut banyak satelit kecil.

Baca Selengkapnya

Ketergantungan Impor 99 Persen, Peneliti BRIN Riset Jamur Penghasil Enzim

4 hari lalu

Ketergantungan Impor 99 Persen, Peneliti BRIN Riset Jamur Penghasil Enzim

Di Indonesia diperkirakan terdapat 200 ribu spesies jamur, yang di antaranya mampu memproduksi enzim.

Baca Selengkapnya

Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

4 hari lalu

Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

Polusi udara yang erat kaitannya dengan tingginya beban penyakit adalah polusi udara dalam ruang (rumah tangga).

Baca Selengkapnya

Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

4 hari lalu

Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

Efek polusi udara rumah tangga baru terlihat dalam jangka waktu relatif lama.

Baca Selengkapnya

4 Kali Gempa Menggoyang Garut dari Berbagai Sumber, Ini Data BMKG

4 hari lalu

4 Kali Gempa Menggoyang Garut dari Berbagai Sumber, Ini Data BMKG

Garut dan sebagian wilayah di Jawa Barat kembali digoyang gempa pada Rabu malam, 1 Mei 2024. Buat Garut ini yang keempat kalinya sejak Sabtu lalu.

Baca Selengkapnya