Valve Hapus 100 Akun yang Puji Penembakan di Selandia Baru

Selasa, 19 Maret 2019 14:42 WIB

Valve. Kredit: Leader Gamer

TEMPO.CO, Jakarta - Pengembang game dan pemilik platform toko game Steam, Valve, telah menghapus lebih dari 100 akun yang memuji atau membela pelaku penembakan di Selandia Baru, seperti dilaporkan laman permainan Kotaku, akhir pekan lalu.

Pembantaian tersebut terjadi di dua masjid di Christchurch pada hari Jumat, 15 Maret 2019. Pengguna yang dilarang telah mengubah nama akun menjadi nama terduga tersangka, menggunakan wajahnya sebagai gambar avatar, atau secara lisan memuji penyerang, menyebutnya sebagai pahlawan atau dijadikan referensi meme, dan frasa yang dilukis si pembunuh di senjatanya.

Pria Ditahan karena Sebarkan Video Penembakan di Christchurch

Dikutip laman sputniknews, beberapa jam setelah Kotaku menghubungi Valve untuk memberikan komentar, nama penembak itu hampir sepenuhnya menghilang dari halaman utama akun. Namun, nama penembak dapat ditemukan dalam daftar nama sebelumnya dari banyak akun.

Intervensi ini tidak biasa bagi Valve, sebuah perusahaan yang secara tradisional mengambil pendekatan lepas tangan untuk memoderasi konten game, grup, dan halaman pengguna yang dihosting oleh platform mereka.

Kotaku mencatat bahwa ratusan akun dan grup yang sebelumnya memuji penembakan, termasuk yang di Norwegia dan Amerika Serikat masih aktif.

Sebelumnya pada 2017, Motherboard melaporkan bahwa kelompok supremasi neo-Nazi dan kulit putih berkembang di Steam selama bertahun-tahun. Kemudian pada 2018, Pusat Pelaporan Investigatif mengungkapkan bahwa Steam bertindak sebagai platform untuk 173 kelompok yang secara terang-terangan memuliakan para penembak sekolah masa lalu.

Saat ini, Steam menampung sekitar 90 juta pengguna bulanan. "Berbagai bagian dari Komunitas Steam dimoderatori oleh kombinasi staf Valve resmi, moderator komunitas, dan perwakilan dari pengembang dan penerbit game," demikian bunyi dokumen moderasi Steam.

Penembakan di Selandia Baru merenggut nyawa 50 orang dan 48 lainnya luka-luka. Penembak, Brenton Tarrant, ditangkap oleh polisi tak lama setelah insiden itu dan didakwa dengan pembunuhan.

KOTAKKU | SPUTNIKNEWS | MOTHERBOARD | JAPAN TIMES

Berita terkait

Pembunuh 51 Jamah Masjid di Selandia Baru Akan Banding, Mengaku Ditekan

8 November 2021

Pembunuh 51 Jamah Masjid di Selandia Baru Akan Banding, Mengaku Ditekan

Pelaku penembakan yang menewaskan 51 jamaah masjid di Christchurch, Selandia Baru, mengaku bersalah karena ditekan.

Baca Selengkapnya

Selandia Baru Peringati Dua Tahun Teror Christchurch

14 Maret 2021

Selandia Baru Peringati Dua Tahun Teror Christchurch

Warga Selandia Baru memperingati dua tahun serangan teror ke dua masjid di Christchurch yang menewaskan 51 jemaah

Baca Selengkapnya

Brenton Tarrant Tersenyum Saat Mengaku Tidak Bersalah

14 Juni 2019

Brenton Tarrant Tersenyum Saat Mengaku Tidak Bersalah

Teroris penembakan di Christchurch, Brenton Tarrant, tersenyum saat mengajukan permohonan tidak bersalah atas semua dakwaan yang dikenakan.

Baca Selengkapnya

Kelompok di Austria Terima Uang dari Penembakan di Selandia Baru

28 Maret 2019

Kelompok di Austria Terima Uang dari Penembakan di Selandia Baru

Sebuah kelompok Gerakan Identitas di Austria diduga telah menerima uang sumbangan dari terduga pelaku penembakan di Selandia Baru.

Baca Selengkapnya

Gadis 4 Tahun Korban Penembakan di Christchurch Masih Kritis

23 Maret 2019

Gadis 4 Tahun Korban Penembakan di Christchurch Masih Kritis

Gadis berusia 4 tahun korban penembakan di Christchurch, Selandia Baru, masih dalam kondisi kritis setelah sembilan hari dirawat.

Baca Selengkapnya

Pelaku Penembakan di Christchurch Tembak Pejalan Kaki dari Mobil

21 Maret 2019

Pelaku Penembakan di Christchurch Tembak Pejalan Kaki dari Mobil

Teroris penembakan di Christchurch Selandia Baru, sempat menembak pejalan kaki di trotoar saat mengendarai mobil menuju masjid lain.

Baca Selengkapnya

Pelaku Teror Berdarah di Selandia Baru Dibui di Penjara Isolasi

20 Maret 2019

Pelaku Teror Berdarah di Selandia Baru Dibui di Penjara Isolasi

Pelaku teror berdarah di masjid kota Christchurch, Selandia Baru akan dijebloskan ke penjara isolasi seumur hidupnya tanpa pengurangan masa hukuman.

Baca Selengkapnya

ISIS Ancam Aksi Balasan Penembakan di Selandia Baru

20 Maret 2019

ISIS Ancam Aksi Balasan Penembakan di Selandia Baru

ISIS mengancam akan membalas teror penembakan di Selandia Baru, yang menewaskan 50 orang pada Jumat pekan lalu.

Baca Selengkapnya

Korban Penembakan di Selandia Baru Mulai Dimakamkan

20 Maret 2019

Korban Penembakan di Selandia Baru Mulai Dimakamkan

Dua jasad pertama korban penembakan di Selandia Baru mulai dimakamkan di pemakaman Christchurch Memorial Park pada Rabu.

Baca Selengkapnya

Bos AirAsia Boikot Facebook Setelah Penembakan di Selandia Baru

20 Maret 2019

Bos AirAsia Boikot Facebook Setelah Penembakan di Selandia Baru

Bos AirAsia memutuskan berhenti menggunakan Facebook akibat penembakan di Selandia Baru.

Baca Selengkapnya