Badak Sumatera di Kaltim Tinggal 12-15 Ekor

Reporter

Antara

Editor

Yudono Yanuar

Senin, 25 Maret 2019 07:00 WIB

Proses penyelamatan Badak Sumatera betina yang terancam punah di Kalimantan Timur. Kredit: WWF Indonesia

TEMPO.CO, Jakarta - Populasi badak sumatera (dicerorhinus sumatrensis) di Kabupaten Kutai Barat hingga Mahakam Ulu, Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) saat ini diperkirakan tinggal 12-15 ekor.

Binatang ini terancam punah akibat perburuan yang dilakukan bertahun-tahun lalu.

Badak Sumatera Dilepasliarkan di Suaka Kelian, Kaltim

Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Kaltim, Sunandar Trigunajasa, menuturkan, ancaman perburuan dan fragmentasi habitat menjadi salah satu faktor menurunnya populasi badak di alam liar yang saat ini tersebar mulai Kabupaten Kutai Barat hingga Kabupaten Mahakam Ulu.

Salah satu upaya melestarikan binatang langka ini dilakukan pemerintah dengan melepasliarkan badak, yang sebelumnya terperangkap.

“Pelepasan badak Pahu ke Suaka Badak Kelian merupakan langkah penting awal dalam upaya menyelamatkan badak yang populasinya terus menurun,” ujar Sunandar Trigunajasa di Kutai Barat, Rabu, 20 Maret 2019, seusai melepasliarkan Pahu, seekor badak betina ke Suaka Badak Kelian (SBK) setelah sebelumnya menjalani masa karantina selama tiga bulan.

Advertising
Advertising

Badak betina ini sebelumnya diselamatkan tim akibat terkena jebakan.

Direktur Jenderal Konservasi Sumberdaya Alam dan Ekosistem, KLHK, Wiratno memberi apresiasi tinggi kepada tim dan semua pihak yang terlibat dalam proses pelepasan ini, terutama masyarakat Kutai Barat yang telah mendukung upaya penyelamatan satwa yang terancam punah tersebut.

Kegiatan ini merupakan langkah awal dalam melestarikan habitat badak, sehingga masih diperlukan bantuan dari banyak pihak untuk melangkah maju ke tahap berikutnya, yaitu pengembangbiakan semi alami yang dikelola secara intensif.


“Mengingat umur Pahu tidak muda lagi yang diperkirakan lebih dari 25 tahun, maka tantangan berikutnya adalah segera menemukan badak jantan di Kalimantan yang diyakini masih ada di alam. Adanya badak jantan bisa mempercepat keberhasilan program breeding di suaka. Saat ini tim sedang mencari keberadaan badak lainnya di Kalimantan,” ujarnya.

FX Yapan, Bupati Kutai Barat mengatakan bahwa ia bersama masyarakat mendukung penuh upaya pelestarian badak sumatera yang berada di Kutai Barat, karena keberadaan hewan langka ini juga menjadi kebanggaan masyarakat sehingga harus didukung dalam menjaga pelestariannya.

“Kami akan menyediakan segala kebutuhan yang diperlukan untuk menjamin badak ini tetap ada di Kalimantan, khususnya di Kutai Bara,” ucap Yapan.

Berita terkait

Tersangka Kasus Perdagangan Satwa Dilindungi di Makassar Segera Jalani Persidangan

6 hari lalu

Tersangka Kasus Perdagangan Satwa Dilindungi di Makassar Segera Jalani Persidangan

Saat ini kejahatan perdagangan satwa dilindungi kerap dilakukan melalui media online.

Baca Selengkapnya

Masukkan Sektor Laut Dalam Second NDC, KLHK: Ekosistem Pesisir Menyerap Karbon

6 hari lalu

Masukkan Sektor Laut Dalam Second NDC, KLHK: Ekosistem Pesisir Menyerap Karbon

KLHK memasukkan sektor kelautan ke dalam dokumen Second NDC Indonesia. Potensi mangrove dan padang lamun ditonjolkan.

Baca Selengkapnya

Kurangi Emisi Gas Rumah Kaca, KLHK Prioritaskan Pembatasan Gas HFC

7 hari lalu

Kurangi Emisi Gas Rumah Kaca, KLHK Prioritaskan Pembatasan Gas HFC

Setiap negara bebas memilih untuk mengurangi gas rumah kaca yang akan dikurangi atau dikelola.

Baca Selengkapnya

Ada 107 Titik Panas di Kaltim, BMKG Ingatkan Bahaya Cuaca Kering

9 hari lalu

Ada 107 Titik Panas di Kaltim, BMKG Ingatkan Bahaya Cuaca Kering

BMKG Balikpapan masih mendeteksi 107 titik panas di area Kalimantan Timur hingga 19 April lalu. Jumlahnya menurun namun tetap harus diantisipasi.

Baca Selengkapnya

Ditarget Rampung Tahun Ini, Begini RUU KSDAHE Beri Ruang Dukungan untuk Konservasi Internasional

13 hari lalu

Ditarget Rampung Tahun Ini, Begini RUU KSDAHE Beri Ruang Dukungan untuk Konservasi Internasional

Rancangan Undang-undang tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya atau RUU KSDAHE ditarget segera disahkan pada tahun ini.

Baca Selengkapnya

Meningkat, BMKG Temukan 167 Titik Panas di Kalimantan Timur

15 hari lalu

Meningkat, BMKG Temukan 167 Titik Panas di Kalimantan Timur

Sebanyak 167 titik panas ini terpantau sepanjang hari Minggu kemarin mulai pukul 01.00 hingga 24.00 WITA.

Baca Selengkapnya

BMKG Deteksi 169 Titik Panas di Kalimantan Timur, Terbanyak di Kutai Timur

18 hari lalu

BMKG Deteksi 169 Titik Panas di Kalimantan Timur, Terbanyak di Kutai Timur

BMKG mendeeteksi ada 169 titik panas di Kalimantan Timur. Terbanyak di wilayah Kutai Timur.

Baca Selengkapnya

Temuan Baru Anak Badak Jawa di Ujung Kulon, KLHK: Masih Banyak Ancaman

21 hari lalu

Temuan Baru Anak Badak Jawa di Ujung Kulon, KLHK: Masih Banyak Ancaman

Temuan individu baru badak Jawa menambah populasi satwa dilindungi tersebut di Taman Nasional Ujung Kulon. Beragam ancaman masih mengintai.

Baca Selengkapnya

Kualitas Udara Jakarta dan Sekitarnya Membaik, Gara-gara Mudik Lebaran?

21 hari lalu

Kualitas Udara Jakarta dan Sekitarnya Membaik, Gara-gara Mudik Lebaran?

Selama tiga hari terakhir, bersamaan dengan mudik lebaran, 11 stasiun pemantau kualitas udara Jakarta dan sekitarnya mencatat membaiknya level ISPU.

Baca Selengkapnya

Turut Dipicu Pasar Tumpah, Tambahan Sampah H-1 Lebaran di Depok Bisa Mencapai 180 Ton

22 hari lalu

Turut Dipicu Pasar Tumpah, Tambahan Sampah H-1 Lebaran di Depok Bisa Mencapai 180 Ton

Sampah di Depok diprediksi bertambah hingga 180 ton dari hari biasa pada malam Lebaran. Muncul dari pasar tumpah.

Baca Selengkapnya