IRRI Buka Kantor di Bogor

Jumat, 5 April 2019 05:02 WIB

Ilustrasi Orang-orangan sawah. AFP PHOTO/ADEK BERRY

TEMPO.CO, Bogor - Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kementrian Pertanian menggandeng International Rice Research (IRRI) mengembangkan varietas padi yang dapat disesuaikan dengan karakteristik cuaca dan geograsifis masing-masing daerah di Indonesia.

"Tahun ini saja kita membuka lahan sekitar 545 ribu hektar di wilatah Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi untuk ditanam pagi," kata Kepala Balitbang Pertanian, Dr Fadjry Djufry saatmembuka kantor baru IRRI Indonesia di Jalan Merdeka, Kota Bogor, Kamis, 4 April 2019

Dia mengatakan, luas lahan 500 ribu hektar untuk ditanam padi ini tersebar di Sumatera Selatan seluas 250 ribu hektar, di Kalimantan Selatan dengan luas 250 ribu hektar, dan di Sulawesi 45 ribu hektar.

"Pembukaan lahan ini semua harus kita support bukan hanya penggunaan teknologi akan tetapi juga menggunakan bibit varietas padi unggul sesuai dengan karakteristik wilayah," kata dia.

Menurut dia, lahan di Sumatera dan Kalimantan adalah rawa, maka bibit yang digunakan harus tahan rendaman air. "Kita akan menggunakan bibit padi varietas yang tahan akan lahan rawa dan pasang surut air (Impara)," kata dia.

Advertising
Advertising

Dia mengatakan, Litbang Pertanian dan IRRI Indonesia pun sudah menemukan varietas padi Impara yang cocok untuk ditanam di lokasi tersebut.

Tingkat keasaman (pH) tanah (<4) dl lahan yang baru dibuka menunjukkan bahwa tanah sangat masam dan kandungan Fe2+ cukup tinggi (300 - 400 ppm).

Dia mengatakan, dengan dibukanya kantor baru IRRI Indonesia ini diharapkan dapat meningkatkan kerja sama yang sudah terjalin sejak 1972.

"Sudah banyak varietas unggul yang dihasilkan dengan tetuanya dari IRRI. Contohnya Ciherang, Green Super Rice (GSR), Inpari 42, Inpari 43 dan lainnya," tuturnya.

Ke depannya, beragam varietas padi unggulan bisa dihasilkan Indonesia terutama untuk lahan pasang surut/rawa.

Diakui Fadjry, Indonesia memang sudah memiliki varietas dengan kriteria tersebut, namun produktivitasnya hanya sekitar 6-7 ton/ha. "Kita inginkan lebih tinggi lagi. Lebih dari 10 ton/ha," katanya.

Dirjen IRRI, Dr. Matthew Morell menuturkan dalam beberapa tahun terakhir, berbagai tantangan pemenuhan pangan khususnya beras terus bermunculan. "Salah satunya adalah menurunnya sumberdaya air, kekurangan tenaga kerja, perubahan pola penggunaan lahan, pertumbuhan populasi dan dampak perubahan iklim," kata dia.

Khusus Indonesia membutuhkan 38 persen lebih banyak beras dalam 25 tahun mendatang yang berarti hasil rata-rata 5,1 ton per hektar harus naik menjadi lebih dari 6 ton per hektar.

"Inilah tantangan yang akan kita kolaborasikan bersama dengan Indonesia, melalui IRRI Indonesia Representative Office," tutur Morell.



Berita terkait

Mengapa Beras Tetap Mahal saat Harga Gabah Terpuruk? Ini Penjelasan Bulog

17 jam lalu

Mengapa Beras Tetap Mahal saat Harga Gabah Terpuruk? Ini Penjelasan Bulog

Diretur Utama Bulog, Bayu Krisnamurthi menjelaskan penyebab masih tingginya harga beras meskipun harga gabah di petani murah.

Baca Selengkapnya

Dagang Sapi Kabinet Prabowo

8 hari lalu

Dagang Sapi Kabinet Prabowo

Partai politik pendukung Prabowo-Gibran dalam pemilihan presiden mendapat jatah menteri berbeda-beda di kabinet Prabowo mendatang.

Baca Selengkapnya

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

11 hari lalu

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.

Baca Selengkapnya

Ratusan Kilogram Beras dan Minyak Goreng Ditemukan di Jalur Tikus Indonesia-Malaysia

22 hari lalu

Ratusan Kilogram Beras dan Minyak Goreng Ditemukan di Jalur Tikus Indonesia-Malaysia

Badan Karantina di Pos Lintas Batas Negara Entikong menemukan ratusan kilogram beras dan minyak goreng di jalur tikus perbatasan RI-Malaysia.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

26 hari lalu

Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

AP II mencatat jumlah penumpang pesawat angkutan Lebaran 2024 di 20 bandara yang dikelola perusahaan meningkat sekitar 15 persen.

Baca Selengkapnya

Dicecar MK, Airlangga Bantah Bansos Picu Kenaikan Harga Beras

28 hari lalu

Dicecar MK, Airlangga Bantah Bansos Picu Kenaikan Harga Beras

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto membantah bahwa penyaluran Bansos menjelang Pilpres sebabkan kenaikan harga beras.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ikut Salurkan Bansos Beras di Jambi, Pastikan Penyalurannya Dilanjutkan Sampai Juni

29 hari lalu

Jokowi Ikut Salurkan Bansos Beras di Jambi, Pastikan Penyalurannya Dilanjutkan Sampai Juni

Presiden Joko Widodo alias Jokowi ikut menyalurkan bantuan pangan atau bansos beras di Jambi hari ini. Jokowi mengklaim bantuan ini menjadi salah satu program pemerintah untuk menjaga daya beli masyarakat dan menekan inflasi, utamanya inflasi beras.

Baca Selengkapnya

Husni Tanggapi Masalah Pendistribusian Pupuk

30 hari lalu

Husni Tanggapi Masalah Pendistribusian Pupuk

Anggota Komisi VI DPR RI, M. Husni, merasa miris akan permasalahan pupuk subsidi, terutama persoalan pendistribusian yang berulang setiap tahun.

Baca Selengkapnya

Bos Bulog Pastikan Stok Beras Aman Menjelang Lebaran: Seluruh Retail Diisi, Pasar Tradisional, Gudang..

31 hari lalu

Bos Bulog Pastikan Stok Beras Aman Menjelang Lebaran: Seluruh Retail Diisi, Pasar Tradisional, Gudang..

Dirut Perum Bulog Bayu Krisnamurthi memastikan pasokan dan stok beras di berbagai daerah akan terjaga menjelang hari Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya

BPS: Kenaikan Harga Beras Eceran 2024 Paling Tinggi Sejak 2011

32 hari lalu

BPS: Kenaikan Harga Beras Eceran 2024 Paling Tinggi Sejak 2011

Plt. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia A. Widyasanti mengatakan harga beras eceran mengalami kenaikan sebesar 2,06 persen secara bulanan.

Baca Selengkapnya