Hari Bumi 2019: Temperatur Tinggi dan Cuaca Semakin Liar

Selasa, 23 April 2019 13:30 WIB

Sejumlah mahasiswa pegiat lingkungan, mengumpulkan sampah plastik di Pantai Pasir Jambak, Padang, Sumatera Barat, Senin, 22 April 2019. Kegiatan membersihkan pantai yang kotor akibat sampah plastik tersebut dilakukan Jambak Sea Turtle Camp bersama mahasiswa dalam rangka memperingati Hari Bumi Sedunia. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Hari Bumi pada 2019 ini ditandai dengan perubahan iklim yang nyata dan semakin menjadi bagian dari kehidupan kita sehari-hari. Penelitian yang baru dilakukan dalam enam bulan terakhir menyoroti fakta terbaru tentang perubahan yang disebabkan manusia pada sistem cuaca global dan pengaruhnya terhadap Bumi.

Baca: 4 Riset Listrik LIPI di Hari Bumi: dari Biotrik sampai Pico Hydro
Baca: Hari Bumi 2019: 6 Fakta yang Mengkhawatirkan dari Bumi
Baca: Google Doodle Merayakan Hari Bumi: Keindahan Planet Kita

Para peneliti tidak ada lagi mempertanyakan bahwa kenaikan suhu dan cuaca yang semakin kacau adalah pekerjaan umat manusia. Menurut sebuah studi yang dipublikasikan pada Februari lalu, ada kemungkinan 99,9999 persen bahwa manusia adalah penyebab pemanasan global.

Mekanisme tersebut dipahami dengan baik dan telah berlangsung selama beberapa dekade. Manusia membakar bahan bakar fosil seperti minyak, batu bara, dan gas, yang melepaskan karbon dioksida (CO2), metana, dan gas lainnya ke atmosfer dan lautan Bumi. CO2 adalah gas rumah kaca yang paling bertanggung jawab untuk pemanasan.

Penulis utama studi Benjamin Santer dari Lawrence Livermore National Laboratory di Livermore, California, mengatakan kepada Reuters bahwa jika para ilmuwan tidak tahu penyebab perubahan iklim merupakan hal yang salah. Berikut kondisi Bumi saat ini:

1. Catatan terpanas

Lima tahun terakhir telah menjadi yang terhangat sejak pencatatan dimulai pada akhir 1800-an. Bumi telah mengalami 42 tahun berturut-turut (sejak 1977) dengan suhu global di atas rata-rata, menurut Administrasi Kelautan dan Atmosfer Nasional.

Berdasarkan lima set data terpisah yang melacak iklim Bumi, suhu rata-rata global untuk 10 bulan pertama tahun 2018 adalah sekitar 1,8 derajat di atas apa yang terjadi pada akhir 1800-an. Saat itulah industri mulai mengeluarkan sejumlah besar gas rumah kaca ke atmosfer.

Australia mengalami rekor musim panas pada Januari tahun ini. Menurut Guardian, Kota Port Augusta mencapai hari terpanas sejak pencatatan dimulai pada 1962 dengan suhu 121 derajat. Panasnya begitu menyengat hingga menyebabkan kelelawar jatuh dari pohon, demikian dikutip Australian Broadcasting Corporation.

2. Karbon dioksida naik 46 persen

Peningkatan jumlah karbon dioksida dan gas-gas lain yang dilepaskan ke atmosfer oleh industri, transportasi dan produksi energi dari pembakaran bahan bakar fosil meningkatkan apa yang dikenal sebagai efek rumah kaca alami planet ini. Karbon dioksida adalah yang paling umum di antara semua gas rumah kaca yang dihasilkan oleh aktivitas manusia.

Tingkat karbon dioksida atmosfer untuk Maret adalah 411,97 bagian per juta dan terus meningkat. Sekarang telah mencapai tingkat di atmosfer yang tidak terlihat dalam 3 juta tahun. Itu peningkatan 46 persen dari sebelum Revolusi Industri pada 1800-an, ketika tingkat CO2 sekitar 280 bagian per juta.

Angka itu mulai meningkat ketika manusia mulai membakar sejumlah besar bahan bakar fosil untuk menjalankan pabrik dan memanaskan rumah, melepaskan CO2 dan gas rumah kaca lainnya ke atmosfer. Para ilmuwan mengatakan untuk menjaga planet yang layak huni, kita perlu memotong levelnya menjadi 350 bagian per juta.

3. Laut yang naik

Konsekuensi dari suhu yang lebih tinggi adalah mencairnya es di kutub, yang menyebabkan permukaan laut naik. Menurut studi yang diterbitkan dalam jurnal Nature, lautan dunia telah meningkat sekitar satu inci dalam 50 tahun terakhir karena pencairan gletser saja.

Penelitian itu menunjukkan bahwa gletser bumi sekarang kehilangan hingga 390 miliar ton es dan salju per tahun. Studi lain yang diterbitkan pada Juni 2018 juga menyatakan bahwa pemanasan global telah menyebabkan lebih dari 3 triliun ton es mencair dari Antartika dalam seperempat abad terakhir. Dan tiga kali lipat hilangnya es di sana dalam dekade terakhir.

4. Membunuh dan merugikan

Menurut lembaga Administrasi Kelautan dan Atmosfer Amerika, peristiwa cuaca ekstrem yang diperburuk oleh perubahan iklim menewaskan hampir 250 orang Amerika dan merugikan negara setidaknya US$ 91 miliar pada 2018. Kehangatan yang tidak biasa di Amerika Barat pada 2018 berkontribusi pada musim kebakaran hebat yang menewaskan puluhan orang.

Dalam hal moneter, negara-negara Barat mengalami musim kebakaran paling mahal yang pernah mereka alami hingga rugi US$ 24 miliar. Badai Michael, mengakibatkan kerusakan US$ 25 miliar, dan Florence, dengan biaya US$ 24 miliar, adalah dua bencana cuaca besar lainnya pada 2018.

Simak kanar terbaru tentang kondisi Bumi dan peringatan Hari Bumi hanya di kanal Tekno Tempo.co

USATODAY | THEGUARDIAN | JURNAL NATURE


Berita terkait

Pertamina International Shipping Catat Penurunan Emisi Karbon 25.445 Ton

17 jam lalu

Pertamina International Shipping Catat Penurunan Emisi Karbon 25.445 Ton

PT Pertamina International Shipping mencatat data dekarbonisasi PIS turun signifikan setiap tahun.

Baca Selengkapnya

KCIC Sebut Cuaca Buruk Picu Keterlambatan Perjalanan Kereta Cepat Whoosh

2 hari lalu

KCIC Sebut Cuaca Buruk Picu Keterlambatan Perjalanan Kereta Cepat Whoosh

Cuaca buruk membuat perjalanan kereta cepat Whoosh mengalami keterlambatan. PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) memberi kompensasi makanan dan minuman untuk penumpang.

Baca Selengkapnya

Telkomsel Jaga Bumi Peringati Hari Bumi Sedunia

2 hari lalu

Telkomsel Jaga Bumi Peringati Hari Bumi Sedunia

Lebih dari 15 ribu pohon telah ditanam di 8 lokasi sepanjang tahun 2023 sebagai bagian dari program Telkomsel Jaga Bumi Carbon Offset. Selain itu, lebih dari 75 ribu pavement block dan 20 ribu phone holder diproduksi dari limbah plastik dan bekas cangkang kartu SIM melalui program Waste Management.

Baca Selengkapnya

Pertamina Geothermal Energy Dorong Program Pengelolaan Sampah

4 hari lalu

Pertamina Geothermal Energy Dorong Program Pengelolaan Sampah

PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) melakukan berbagai inisiatif untuk menjaga lingkungan.

Baca Selengkapnya

Hari Bumi 22 April, Ford Foundation Ingatkan Soal Keadilan Tata Kelola Tanah Adat

4 hari lalu

Hari Bumi 22 April, Ford Foundation Ingatkan Soal Keadilan Tata Kelola Tanah Adat

Ford Foundation menilai Hari Bumi bisa menjadi momentum untuk mengingatkan pentingnya peran komunitas adat untuk alam.

Baca Selengkapnya

Tantangan Besar Tema Hari Bumi 2024: Planet vs Plastics

5 hari lalu

Tantangan Besar Tema Hari Bumi 2024: Planet vs Plastics

Hari Bumi 2024 menyoroti masalah plastik, termasuk sampah plastik, dan mendorong aksi global melawan produksi plastik global yang tak terkendali.

Baca Selengkapnya

8 Cara yang Bisa Dilakukan untuk Memperingati Hari Bumi

5 hari lalu

8 Cara yang Bisa Dilakukan untuk Memperingati Hari Bumi

Banyak cara yang bisa dilakukan untuk memperingati Hari Bumi dengan aktivitas yang menghargai dan melindungi planet ini. Berikut di antaranya.

Baca Selengkapnya

Link 15 Twibbon Untuk Merayakan Hari Bumi, Perhatikan Cara Download dan Upluad

5 hari lalu

Link 15 Twibbon Untuk Merayakan Hari Bumi, Perhatikan Cara Download dan Upluad

Hari Bumi atau Earth Day pada 22 April dapat dirayakan dengan berbagai aktivitas termasuk meramaikan di media sosial lewat unggahan twibbon.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Lahirnya Hari Bumi pada 22 April yang Ditetapkan Mulai 1970

6 hari lalu

Kilas Balik Lahirnya Hari Bumi pada 22 April yang Ditetapkan Mulai 1970

Kilas balik Hari Bumi yang lahir dari kepedulian Senator Amerika Serikat dan gerakan mahasiswa tahun 1970-an.

Baca Selengkapnya

BMKG: Satu Pusat Tekanan Rendah dan 2 Sirkulasi Siklonik Pengaruhi Cuaca Hari Ini

9 hari lalu

BMKG: Satu Pusat Tekanan Rendah dan 2 Sirkulasi Siklonik Pengaruhi Cuaca Hari Ini

Potensi cuaca hujan lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang masih melingkupi banyak wilayah provinsi di Indonesia pada hari ini.

Baca Selengkapnya