Paus Beluga Ditemukan di Norwegia, Kiriman Rusia?

Selasa, 30 April 2019 14:30 WIB

Paus beluga yang ditemukan nelayan Norwegia ini diduga binatang terlatih milik militer Rusia. (Youtube/CGTN)

TEMPO.CO, Jakarta - Seekor paus beluga ditemukan dengan tali pengikat ketat yang tampaknya buatan Rusia ditemukan di perairan Norwegia. Penemuan ini membangkitkan kekhawatiran para pejabat Norwegia. Hal itu juga memicu spekulasi bahwa hewan itu mungkin berasal dari fasilitas militer Rusia.

Kelompok Paus Pembunuh Misterius Ditemukan di Samudra Selatan

Direktur Perikanan Norwegia Joergen Ree Wiig mengatakan di bagian tali pengikat tersebut ada tulisan Equipment St. Petersburg. "Nelayan di Kutub Utara, Norwegia pekan lalu melaporkan adanya paus putih jinak dengan tali pengikat yang ketat. Pada hari Jumat lalu, saya dibantu oleh nelayan Joar Hesten, melompat ke air yang sangat dingin untuk melepaskannya," ujar Ree Wiig, seperti dikutip laman time, Senin, 29 April 2019.

Ree Wiig mengatakan militer Norwegia memberi perhatian khusus pada paus putih itu. Seorang profesor di Departemen Arktik dan Biologi Kelautan di Universitas Arktik Norwegia di Tromsoe, Norwegia Utara, Audun Rikardsen, percaya kemungkinan besar Angkatan Laut Rusia di Murmansk terlibat.

Menurut Rikardsen, Rusia memiliki fasilitas militer utama dan sekitar Murmansk di Semenanjung Kola, di ujung barat laut Rusia. Tidak ada informasi yang jelas untuk apa mamalia itu dilatih, atau apakah mamalia itu seharusnya menjadi bagian dari aktivitas militer Rusia di wilayah tersebut.

"Saya telah memeriksa dengan para sarjana di Rusia dan Norwegia, mereka mengatakan belum melaporkan program atau eksperimen apa pun yang menggunakan paus beluga," kata Rikardsen. "Ini hewan jinak yang biasa makan makanan diberikan, itu sebabnya paus ini mendekati nelayan".

Pertanyaannya sekarang, Rikardsen menambahkan, apakah paus ini bisa bertahan dengan mencari makanan sendiri.

Rusia tidak memiliki sejarah menggunakan paus untuk keperluan militer, tapi Uni Soviet memiliki program pelatihan lengkap untuk lumba-lumba. Uni Soviet menggunakan pangkalan di Sevastopol di semenanjung Crimea selama Perang Dingin untuk melatih mamalia, tujuannya untuk keperluan militer seperti mencari ranjau atau benda lain dan menanam bahan peledak.

Namun, fasilitas di Crimea ditutup setelah jatuhnya Uni Soviet, meskipun menurut laporan berdasarkan sumber yang tidak disebutkan namanya mengatakan bahwa tak lama setelah aneksasi Crimea oleh Rusia mengindikasikan bahwa tempat itu telah dibuka kembali.

Kementerian Pertahanan Rusia membuka tender pada 2016 untuk membeli lima lumba-lumba untuk program pelatihan. Tender tidak menjelaskan tugas apa yang akan dilakukan oleh lumba-lumba. Tender itu segera dihapus hanya beberapa saat setelah ditayangkan.

Belum ada reaksi Rusia atas temuan paus beluga itu.

TIME | ABCNEWS | THEGUARDIAN


Berita terkait

Ratusan Paus Pilot Terdampar di Australia Barat, Apa Keunikan Paus Ini?

11 hari lalu

Ratusan Paus Pilot Terdampar di Australia Barat, Apa Keunikan Paus Ini?

Sekitar 140 paus pilot yang terdampar di perairan dangkal negara bagian Australia Barat. Apakah jenis paus pilot itu?

Baca Selengkapnya

Intelijen Militer Rusia Disebut Terkait 'Sindrom Havana', Penyakit Apakah itu?

36 hari lalu

Intelijen Militer Rusia Disebut Terkait 'Sindrom Havana', Penyakit Apakah itu?

Laporan Insider menyebutkan anggota unit intelijen militer Rusia (GRU) kemungkinan terlibat dalam penyebaran Sindrom Havana.

Baca Selengkapnya

Dua Tahun Perang Melawan Rusia, Begini Kondisi Pasukan Ukraina

21 Februari 2024

Dua Tahun Perang Melawan Rusia, Begini Kondisi Pasukan Ukraina

Pasukan Ukraina menghadapi kenyataan suram: mereka kehabisan tentara dan amunisi untuk melawan Rusia.

Baca Selengkapnya

Zircon: Seberapa Besar Ancaman yang Ditimbulkan Rudal Hipersonik Rusia Ini?

13 Februari 2024

Zircon: Seberapa Besar Ancaman yang Ditimbulkan Rudal Hipersonik Rusia Ini?

Rusia dikabarkan telah melepas rudal hipersonik Zircon untuk pertama kali dalam perang Ukraina.

Baca Selengkapnya

10 Fakta tentang Orca si Paus Pembunuh

19 Januari 2024

10 Fakta tentang Orca si Paus Pembunuh

Orca adalah satu-satunya mamalia selain manusia yang diketahui mengalami masa pasca-reproduksi (menopause) yang panjang.

Baca Selengkapnya

Putin Tawarkan Kewarganegaraan Rusia untuk Orang Asing, Ini Syaratnya

5 Januari 2024

Putin Tawarkan Kewarganegaraan Rusia untuk Orang Asing, Ini Syaratnya

Putin mengeluarkan dekrit yang mengizinkan warga asing mendapatkan kewarganegaraan Rusia bagi mereka dan keluarga dengan satu syarat.

Baca Selengkapnya

Destinasi Ekowisata dengan Pemandangan Misterius

10 Desember 2023

Destinasi Ekowisata dengan Pemandangan Misterius

Whale Bone Alley sebagai destinasi ekowisata di Chukotka, Rusia untuk wisatawan yang suka adrenalin ekstrem dan menantang

Baca Selengkapnya

Pertama dalam Sejarah, Paus Akan Hadiri KTT Iklim COP28 di Dubai Uni Emirat Arab

2 November 2023

Pertama dalam Sejarah, Paus Akan Hadiri KTT Iklim COP28 di Dubai Uni Emirat Arab

Paus Fransiskus mengatakan akan menghadiri KTT iklim COP28 di Dubai, yang pertama kali dilakukan oleh Paus.

Baca Selengkapnya

Gedung Putih: Rusia Eksekusi Prajurit yang Menolak Perintah

27 Oktober 2023

Gedung Putih: Rusia Eksekusi Prajurit yang Menolak Perintah

Gedung Putih menyatakan AS mendapat informasi bahwa militer Rusia mengeksekusi tentara yang tidak mengikuti perintah terkait perang dengan Ukraina.

Baca Selengkapnya

PM Armenia Berharap Bisa Berdamai dengan Azerbaijan

26 Oktober 2023

PM Armenia Berharap Bisa Berdamai dengan Azerbaijan

Setelah eksodus massal etnis Armenia dari Nagorno-Karabakh, Armenia dan Azerbaijan mendeklarasikan keinginan untuk menandatangani pakta perdamaian.

Baca Selengkapnya