Top 3 Tekno Berita Hari Ini: 3 Survei UKRI Unggulkan Prabowo

Selasa, 30 April 2019 16:25 WIB

Rektor UKRI Bandung, Boyke Setiawan (instagram.com/boyke.ambo.setiawan)

TEMPO.CO, Jakarta - Top 3 Tekno berita hari ini dimulai dari topik tentang tiga survei yang dilakukan Lembaga Afiliasi Penelitian Ilmu dan Teknologi (Lapitek) Universitas Kebangsaan Republik Indonesia (UKRI) di Bandung. Hasilnya, semua survei itu mengunggulkan pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno dengan angka 60-an persen.

Baca: Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Survei Prabowo Menang UKRI Dicemooh

Selain itu, Pemerintah Kota Bogor sudah menerapkan Peraturan Walikota Bogor tentang pelarangan plastik sekali pakai sejak akhir 2018, yang sudah mengurangi sampah plastik sebanyak 41 ton per bulan. Juga, tips teknologi Tempo yang mengulas tentang mencegah agar WhatsApp tidak makan banyak memori.

Berikut tiga berita terpopuler di kanal Tekno:

1. 3 Survei Unggulkan Prabowo, Rektor UKRI: Nyelenehnya di Situ

Advertising
Advertising

Direktur Lapitek UKRI, Rochmanijar Setiady memaparkan penghitungan suara Pilpres berdasarkan C1 Plano di Universitas Kebangsaan Republik Indonesia (UKRI) di Bandung, Jawa Barat, Kamis 25 April 2019. Dalam Pemilu kali ini, KPU menyediakan 810.329 TPS di seluruh Indonesia. Sementara sampel 8000 C1 Plano yang digunakan Lapitek Universitas Kebangsaan Republik Indonesia berasal dari 8000 TPS. TEMPO/Prima Mulia

Lembaga Afiliasi Penelitian Ilmu dan Teknologi (Lapitek) Universitas Kebangsaan Republik Indonesia (UKRI) di Bandung membuat tiga survei berbeda metode terkait Pemilihan Presiden 2019.

Hasilnya, semua survei itu mengunggulkan pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno dengan angka 60-an persen. “Kita harus jujur, apa adanya hasilnya begitu. Yang mengagetkan justru itu, nyelenehnya di situ,” kata Rektor UKRI Boyke Setiawan kepada Tempo.

Survei perdana berupa jajak pendapat elektabilitas berlangsung 1-12 April 2019 dengan responden sebanyak 10.252 orang. Hasilnya Prabowo-Sandiaga meraih 63,2 persen.

Survei kedua dengan metode exit poll pada hari pencoblosan dengan melibatkan 2.200 orang responden di 700 tempat pemungutan suara (TPS). Hasilnya suara pasangan calon nomor dua itu naik jadi 66,4 persen.

2. Ini Cara Bogor Kurangi 41 Ton Sampah Plastik per Bulan

Nelayan melintasi muara sungai yang tercemar sampah plastik di Pantai Satelit, Desa Tembokrejo, Muncar, Banyuwangi, Jawa Timur, Jumat, 19 April 2019. Pemerintah mengajak semua pihak melakukan aksi pengurangan sampah plastik karena produksi sampah plastik di Indonesia telah mencapai 64 juta ton/tahun. ANTARA/Seno

Pemerintah Kota Bogor sudah menerapkan Peraturan Walikota Bogor tentang pelarangan plastik sekali pakai sejak akhir 2018. Menurut Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Bogor Elia Buntang, penerapan aturan itu sudah mendapatkan hasil berupa pengurangan sampah plastik.

"Kami memulai Perwali Nomor 61 Tahun 2018 itu per 1 Desember 2018. Yang jelas secara total, sampah plastik berkurang 41 ton per bulan," ujar Elia, di Artotel, Thamrin, Jakarta Pusat, Senin, 9 April 2019.

Data itu adalah jumlah kantong plastik yang disediakan toko-toko besar di Bogor setiap bulannya.

Pada 2015, peneliti Jenna Jambeck menjelaskan bahwa Indonesia merupakan negara penyumbang sampah plastik terbanyak ke lautan kedua di dunia. Penelitian tersebut dipublikasikan dalam jurnal Science.

3. Tips Teknologi: Mencegah Agar WhatsApp Tak Makan Banyak Memori

Ilustrasi WhatsApp. (cdn.kalingatv.com)

Tips teknologi kali ini Tempo mengulas tentang mencegah agar WhatsApp tidak banyak makan memori. WhatsApp merupakan aplikasi pesan paling populer. Semakin ke sini, WhatsApp telah mengembangkan berbagai fitur dengan tujuan untuk mempermudah penggunanya saat berkomunikasi dengan teman dan keluarga.

Namun, menurut laman indiatoday, Senin, 29 April 2019, pengguna biasanya menemukan masalah seperti ruang penyimpanan atau memori penuh akibat WA. Hal itu bukan karena pesan teks yang sudah Anda kirim, melainkan dikarenakan file media seperti video, foto hingga GIF.

Ruang penyimpanan dalam smartphone merupakan sesuatu yang penting, terutama karena ponsel bukan hanya digunakan untuk memanggil atau mengangkat telepon. Tapi juga digunakan untuk mengirim dan menerima file gambar atau video.

Selain tiga berita terpopuler di atas, Anda bisa membaca berita hari ini seputar sains dan teknologi hanya di kanal Tekno Tempo.co.

Berita terkait

Demokrat Wanti-wanti Jangan Ada Partai di Pemerintahan Prabowo tapi Terasa Oposisi

2 jam lalu

Demokrat Wanti-wanti Jangan Ada Partai di Pemerintahan Prabowo tapi Terasa Oposisi

Demokrat mewanti-wanti agar tak ada partai di pemerintahan rasa oposisi.

Baca Selengkapnya

Gerindra Ungkap Gelora Tak Tolak PKS Gabung ke Pemerintahan Prabowo-Gibran

3 jam lalu

Gerindra Ungkap Gelora Tak Tolak PKS Gabung ke Pemerintahan Prabowo-Gibran

Gerindra mengatakan Gelora tak tolak PKS gabung ke pemerintahan Prabowo.

Baca Selengkapnya

Alasan PDIP Sebut Oposisi Perlu Ada dalam Pemerintahan

3 jam lalu

Alasan PDIP Sebut Oposisi Perlu Ada dalam Pemerintahan

PDIP menilai oposisi diperlukan dalam sistem pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Respons Politikus PDIP soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club

13 jam lalu

Respons Politikus PDIP soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club

Politikus Senior PDIP, Andreas Hugo Pareira, merespons soal keinginan Prabowo Subianto yang membentuk presidential club atau klub kepresidenan.

Baca Selengkapnya

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

14 jam lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

14 jam lalu

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

Pengamat Politik Adi Prayitno menilai pembentukan presidential club memiliki dua tujuan.

Baca Selengkapnya

Gagasan Presidential Club Prabowo Disebut Bisa Cegah Tumbuhnya Brutus di Sekeliling Presiden

15 jam lalu

Gagasan Presidential Club Prabowo Disebut Bisa Cegah Tumbuhnya Brutus di Sekeliling Presiden

Partai Demokrat menyoroti mimpi SBY setahun lalu yang serupa dengan keinginan Prabowo membuat presidential club.

Baca Selengkapnya

NasDem dan PKB Dukung Prabowo, Zulhas: Biasa Saja, Masyarakat Jangan Baper

18 jam lalu

NasDem dan PKB Dukung Prabowo, Zulhas: Biasa Saja, Masyarakat Jangan Baper

Zulhas menganggap dukungan dari NasDem dan PKB ke Prabowo sebagai sesuatu yang biasa saja. Ia mengimbau masyarakat tak baper.

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Bentuk Presidential Club, Demokrat: Gagasan Politik Tingkat Tinggi

19 jam lalu

Prabowo Ingin Bentuk Presidential Club, Demokrat: Gagasan Politik Tingkat Tinggi

Politikus Demokrat anggap gagasan Prabowo Subianto yang ingin membentuk Presidential Club sebagai politik tingkat tinggi.

Baca Selengkapnya

Ulas Putusan MK Soal Sengketa Pilpres, Pakar Khawatir Hukum Ketinggalan dari Perkembangan Masyarakat

19 jam lalu

Ulas Putusan MK Soal Sengketa Pilpres, Pakar Khawatir Hukum Ketinggalan dari Perkembangan Masyarakat

Ni'matul Huda, menilai pernyataan hakim MK Arsul Sani soal dalil politisasi bansos tak dapat dibuktikan tak bisa diterima.

Baca Selengkapnya