Mahasiswa Indonesia Borong Juara Lomba Mobil Hemat Energi Asia

Minggu, 5 Mei 2019 13:56 WIB

ITS Team 5 dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) meraih juara kedua dalam kompetisi Drivers' World Championship Qualifier Regional Asia serta penghargaan Hydrogen Newcomer Award. Kredit: Shell Eco-Marathon

TEMPO.CO, Bandung - Tim mahasiswa Indonesia menggondol beberapa juara di ajang kompetisi Drivers’ World Championship Qualifier Regional Asia dan Shell Eco-marathon Asia Kategori Prototype.

Baca: Mahasiswa FTUI Juara Ajang Kompetisi Bisnis di Korea Selatan

Tim juara mahasiswa di antaranya berasal dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Institut Teknologi Bandung, dan Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Lomba itu berlangsung 29 April-2 Mei 2019.

Team 5 ITS mengungguli ratusan tim Asia Pasifik dan Timur Tengah dalam kompetisi adu cepat mobil hemat energi. Mereka meraih juara kedua. Selanjutnya ITS Team 5 berhak maju ke Grand Final Drivers’ World Championship di London, dan akan berhadapan dengan tim-tim unggulan lainnya dari Asia, Eropa, dan Amerika.

Selain itu ITS Team 5 meraih penghargaan sebagai tim pendatang baru untuk sumber energi Hidrogen (Hydrogen Newcomer Award). Faktor kemenangannya dari desain mobil yang dinilai bagus secara keseluruhan serta efisiensi energi yang digunakan. Tim ikut membawa pulang hadiah berupa uang tunai senilai US$3000.

Advertising
Advertising

Tim Manager ITS Team 5 Ghalib Abyan dalam keterangan tertulis dari panitia mengatakan, mereka sangat berbahagia karena kerja keras selama bertahun-tahun membuahkan hasil juara. Ikut di ajang Shell Eco-Marathon Asia 2012 dan 2014 pada 2019 menjadi juara. “Selama kompetisi berlangsung, kami merasakan tantangan luar biasa,” ujarnya.

Usaha menjadi yang terbaik itu ditempuh dengan latihan setiap pekan dan selalu melakukan evaluasi serta memperbaiki kekurangan. “Kunci keberhasilan kami adalah keyakinan bahwa Indonesia layak menjadi juara dunia di ajang kompetisi internasional."

Drivers’ World Championship Qualifier Regional Asia adalah perlombaan antara tim UrbanConcept terbaik di Shell Eco-marathon Asia 2019. Mobil Antasena FCH 1.0 bertenaga Fuel-Cell Hydrogen milik ITS Team 5 sukses melintasi garis akhir di posisi kedua setelah tiga putaran lintasan.

Prestasi ITS Team 5 ini menjadikan mereka sebagai tim Indonesia ke-7 yang melaju ke putaran Grand Final Drivers’ World Championship di London bulan Juli mendatang. Di kompetisi ini, para pengemudi yang memenangkan Drivers’ World Championship di tingkat regional akan saling berhadapan dalam balap mobil adu cepat dengan tetap menjaga efisiensi penggunaan sumber energi.

Tiga tim pemenang Grand Final Drivers’ World Championship akan diberikan kesempatan eksklusif untuk mengunjungi markas tim balap Formula1 Scuderia Ferrari di Italia. Mereka akan berpartisipasi dalam serangkaian kegiatan yang menarik dan belajar dari insinyur juga tenaga ahli di Ferrari.

Selain itu, ITS Team 2 (Sapuangin) menjadi juara pertama untuk kategori UrbanConcept di kelas Internal Combustion Engine dengan rekor jarak tempuh 395 km/liter. Dua tim mahasiswa Indonesia lainnya, yaitu Garuda UNY Eco Team dari Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) di tempat kedua dan tim Sadewa dari Universitas Indonesia (UI) di tempat ketiga.

Adapun untuk kelas Battery Electric, tim Nogogeni dari ITS menjadi juara kedua disusul tim Bumi Siliwangi 4 dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung.

Pada kategori Prototype, tim Rakata dari Institut Teknologi Bandung (ITB) menyabet juara ketiga di
kelas Internal Combustion Engine dengan rekor jarak tempuh 926 km/liter. Tim Semar Proto
dari Universitas Gadjah Mada (UGM) juga berhasil mengamankan posisi ketiga untuk kelas Battery
Electric dengan rekor jarak tempuh 387 km/kWh.

Simak artikel lainnya tentang mahasiswa Indonesia di kanal Tekno Tempo.co.

ANWAR SISWADI

Berita terkait

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

2 jam lalu

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

Gelombang protes pro-Palestina di kampus-kampus Amerika Serikat telah menyebar ke berbagai universitas di Australia.

Baca Selengkapnya

Houthi Tawarkan Pendidikan bagi Mahasiswa AS yang Diskors karena Demo Pro-Palestina

10 jam lalu

Houthi Tawarkan Pendidikan bagi Mahasiswa AS yang Diskors karena Demo Pro-Palestina

Kelompok Houthi di Yaman menawarkan tempat melanjutkan studi bagi para mahasiswa AS yang diskors karena melakukan protes pro-Palestina.

Baca Selengkapnya

BRIN Undang Periset dan Mahasiswa Ikut Platform Kolaborasi Biologi Struktur untuk Gali Potensi Keanekaragaman Hayati

17 jam lalu

BRIN Undang Periset dan Mahasiswa Ikut Platform Kolaborasi Biologi Struktur untuk Gali Potensi Keanekaragaman Hayati

BRIN terus berupaya menemukan metode yang paling baru, efektif, dan efisien dalam proses pemurnian protein.

Baca Selengkapnya

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

22 jam lalu

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

Protes mahasiswa pro-Palestina di Universitas California, Berkeley (UC Berkeley) berlangsung tanpa penangkapan oleh polisi.

Baca Selengkapnya

Tuntutan dari Mahasiswa UGM, IPK 4,00 di Universitas Jember, serta Penyakit Akibat Polusi Mengisi Top 3 Tekno

23 jam lalu

Tuntutan dari Mahasiswa UGM, IPK 4,00 di Universitas Jember, serta Penyakit Akibat Polusi Mengisi Top 3 Tekno

Topik tentang mahasiswa UGM menggelar aksi menuntut tranparansi biaya pendidikan menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

1 hari lalu

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

Universitas Sciences Po di Paris menolak tuntutan mahasiswa untuk memutus hubungan dengan universitas-universitas Israel.

Baca Selengkapnya

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

1 hari lalu

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

Pengunjuk rasa pro-Palestina dan anti-Israel membersihkan perkemahan di kampus setelah mencapai kesepakatan dengan administrasi universitas Brown.

Baca Selengkapnya

Aksi Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika, Columbia University Lockdown Kampus

2 hari lalu

Aksi Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika, Columbia University Lockdown Kampus

Mahasiswa pindah dari tenda dan duduki Hamilton Hall. Kampus mulai menskors sebagian pengunjuk rasa pro Palestina dan mengancam memecat yang lain.

Baca Selengkapnya

Universitas Columbia Ancam Keluarkan Mahasiswa Demonstran Pro-Palestina

2 hari lalu

Universitas Columbia Ancam Keluarkan Mahasiswa Demonstran Pro-Palestina

Universitas Columbia mengancam akan mengeluarkan mahasiswa pro-Palestina yang menduduki gedung administrasi Hamilton Hall.

Baca Selengkapnya

HAM PBB Prihatin Penangkapan Mahasiswa Pro-Palestina

2 hari lalu

HAM PBB Prihatin Penangkapan Mahasiswa Pro-Palestina

Komisaris Tinggi HAM PBB prihatin atas tindakan hukum membubarkan aksi pro-Palestina di sejumlah universitas di Amerika Serikat

Baca Selengkapnya