Pemandangan Gunung Merapi saat meluncuran lava pijar terlihat dari bukit Klangon, Cangkringan, Sleman, DI Yogyakarta, Kamis malam, 7 Februari 2019. Kini, Gunung Merapi berstatus Waspada level II. ANTARA
TEMPO.CO, Jakarta - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mengungkapkan Gunung Merapi di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta meluncurkan satu kali guguran lava pada Senin, 6 Mei 2019, dengan jarak luncur 950 meter.
Kepala BPPTKG Hanik Humaida melalui keterangan resminya di Yogyakarta, Senin menyebutkan guguran lava yang terekam pada periode pengamatan pukul 00:00-06:00 WIB mengarah ke hulu Kali Gendol.
Selain guguran lava, gunung api teraktif di Indonesia itu juga mengalami 23 kali gempa guguran dengan amplitudo 2-25 mm selama 17.8-95.4 detik, 3 kali gempa hembusan dengan amplitudo 4-10 mm selama 27.1-40.4 detik, serta satu kali gempa frekuensi rendah beramplitudo 4 mm dengan durasi 15,2 detik.
Hasil pengamatan visual pada periode itu menunjukkan asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas tipis dan tinggi 15 meter di atas puncak kawah.
Angin di gunung itu bertiup lemah ke arah barat. Suhu udara15-20.2 derajat celsius dan kelembapan 64-82 persen dan tekanan udara 568.6-709.2 mmHg.
Hingga saat ini BPPTKG mempertahankan status Gunung Merapi pada Level II atau Waspada dan untuk sementara tidak merekomendasikan kegiatan pendakian kecuali untuk kepentingan penyelidikan dan penelitian yang berkaitan dengan mitigasi bencana.
BPPTKG mengimbau warga tidak melakukan aktivitas dalam radius tiga kilometer dari puncak Gunung Merapi.
Nekat Susuri Jalur Jip Lava Tour, Mobil Wisatawan Terjebak di Sungai Lereng Merapi
11 hari lalu
Nekat Susuri Jalur Jip Lava Tour, Mobil Wisatawan Terjebak di Sungai Lereng Merapi
Sebuah mobil berjenis sport utility vehicle (SUV) milik wisatawan terjebak di jalur jip wisata Lava Tour sungai Kalikuning lereng Gunung Merapi, Sleman Yogyakarta pada Minggu 21 April 2024.