Saat Orang Kota Nyoblos Pakai Paku, 981 Desa Sudah e-Voting

Selasa, 7 Mei 2019 10:00 WIB

Petugas memperlihatkan kartu untuk mengoperasikan alat teknologi E-Voting, di gedung Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Jakarta, 29 Juli 2015. Program E-voting ini untuk mendukung KPU dalam mencegah kecurangan penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah serentak 2015 sejak perhitungan di tempat pemungutan suara, rekapitulasi di Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) dan di kabupaten/kota. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Hampir seribu desa di Indonesia telah melakoni pemilihan langsung dengan sistem e-Voting. Proses demokrasi itu untuk memilih kepala desa di daerah terpencil tanpa aliran listrik. Intens, anak uisaha PT Inti di Bandung, Jawa Barat, sejak 2015 menyediakan sistem e-Voting itu.

BPPT: e-Pemilu Diterapkan, Petugas KPPS Bisa Pulang Jam 2 Siang

Direktur PT Inti Konten Indonesia (Intens) Rizki Ayunda Pratama kepada Tempo di kantornya mengatakan, pengguna e-Voting meningkat. “Tahun ini saja sudah seribu desa, peluangnya masih 2000-3000 desa,” katanya, Kamis, 2 Mei 2019.

Peningkatan itu seiring sosialisasi dan kerjasama dengan pemerintah daerah. Pemilihan kepala desa 2019 secara e-Voting itu akan dilakukan mulai Agustus.

Misalnya di Kabupaten Brebes sekitar 300 desa, dan ratusan lainnya di Kabupaten Situbondo, Boyolali, Kabupaten Batubara, Indragiri Hulu di Riau, Sleman, Bantaeng, dan Toraja Utara. Kini sudah 981 desa di 18 kabupaten dan 11 provinsi se-Indonesia yang menggunakan e-Voting. Daerah yang paling banyak seperti di Sumatera Selatan pada 2015, yaitu Kabupaten Empat Lawang dengan 101 desa, juga 160 desa Kabupaten Banyuasin.

Advertising
Advertising

Sistem e-Voting kerjasama dengan BPPT ini menggunakan perangkat laptop, komputer pribadi, flash disk, pembaca KTP elektronik, kartu pintar sebagai surat suara dan mesin pembacanya, serta printer thermal. Harganya total berkisar Rp50-70 juta, tergantung biaya pengiriman dan jarak lokasi desa. Sepaket perangkat itu untuk sebuah desa, dan bisa dipakai bergantian.

Tanpa listrik, e-Voting bisa digelar dengan generator set. Genset juga bisa dipakai sebagai cadangan atau antisipasi jika listrik padam. Biasanya kata Rizki, dengan jumlah pemilih 3000 orang di sebuah tempat pemungutan suara, pemilihan dari jam 07.00 bisa selesai pukul 14.00. “Pemenangnya langsung ketahuan saat itu juga,” ujarnya.

Sementara ini cara e-Voting yang tidak total untuk pemilihan kepala daerah sudah dilakukan di Makasar, Sulawesi Selatan. “Terbatas baru untuk verifikasi KTP elektronik dan rekapitulasi data, cara lainnya masih manual, dan mencoblos kertas,” ujar Rizki.

Keterbatasan itu terkait anggaran dan aturan. Sebab e-Voting harus dilakukan serempak di semua tempat atau sebagian daerah yang memakai e-Voting dan manual. “Kemarin tidak dilakukan semua karena mepet waktunya,” katanya. Target berikutnya pada 2020 mereka ingin bisa melaksanakan dan menyiapkan Pilkada e-Voting.

Berita terkait

BRIN Sebut Alasan KPU Tak Beralih ke E-Voting, Lebih Memilih Sirekap

39 hari lalu

BRIN Sebut Alasan KPU Tak Beralih ke E-Voting, Lebih Memilih Sirekap

BRIN menyatakan telah menciptakan Aplikasi Pemilu Elektronik (E-Voting), mengembangkan komunitasnya, dan mengkomunikasikannya dengan KPU sejak 2015.

Baca Selengkapnya

Aplikasi E-Voting BRIN Dipakai untuk 1.800 Pilkades, Begini Cara Kerjanya

39 hari lalu

Aplikasi E-Voting BRIN Dipakai untuk 1.800 Pilkades, Begini Cara Kerjanya

Aplikasi pemilihan suara buatan BRIN, E-voting, dipakai selama lebih dari sedekade terakhir untuk mengikis potensi kecurangan pilkades.

Baca Selengkapnya

Bupati Siak Studi Tiru Pemekaran Nagari oleh Kabupaten Agam

3 Agustus 2023

Bupati Siak Studi Tiru Pemekaran Nagari oleh Kabupaten Agam

Kabupaten Siak melakukan studi tiru berkaitan tentang pemekaran Nagari

Baca Selengkapnya

Muktamar Muhammadiyah, Dahlan Rais: Pemilihan Calon Anggota PP Via E-Voting Penuhi Azas Luberjur

18 November 2022

Muktamar Muhammadiyah, Dahlan Rais: Pemilihan Calon Anggota PP Via E-Voting Penuhi Azas Luberjur

Ketua Panlih Muktamar Muhammadiyah, memastikan pelaksanaan pemilihan calon anggota Pengurus Pusat lewat E-Voting penuhi azas Luberjul

Baca Selengkapnya

Filipina Negara Terdekat Sudah Gunakan Sistem e-Voting Pemilu, Ini 4 Negara Lainnya

28 Agustus 2022

Filipina Negara Terdekat Sudah Gunakan Sistem e-Voting Pemilu, Ini 4 Negara Lainnya

Berbagai negara sudah menerapkan sistem e-Voting ketika melakukan pemilu. Berikut 5 negara yang sudah menggunakannya, termasuk Filipina.

Baca Selengkapnya

Muktamar Muhammadiyah ke-48 Gunakan e-Voting, Begini Plus Minus Ketika Diterapkan di Pemilu indonesia

28 Agustus 2022

Muktamar Muhammadiyah ke-48 Gunakan e-Voting, Begini Plus Minus Ketika Diterapkan di Pemilu indonesia

E-Voting merupakan metode untuk menghitung dan memproses suara yang masuk secara digital. Begini plus minus jika diterapkan di indonesia.

Baca Selengkapnya

3 Jenis Metode e-Voting, Mana Paling Cocok untuk Pemilu Indonesia?

28 Agustus 2022

3 Jenis Metode e-Voting, Mana Paling Cocok untuk Pemilu Indonesia?

Apakah itu e-Voting? Berikut jenis voting dalam pemilu secara online, mana paling cocok jika diberlakukan di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Pemilihan LMK Kelapa Gading Timur Sudah Gunakan Sistem E-Voting

3 Desember 2021

Pemilihan LMK Kelapa Gading Timur Sudah Gunakan Sistem E-Voting

Pelaksanaan pemilihan Lembaga Musyawarah Kelurahan Kelapa Gading Timur sudah menggunakan sistem E-voting.

Baca Selengkapnya

Tiga Desa di Kabupaten Tabalong Gelar Pilkades dengan Metode E-Voting

7 November 2021

Tiga Desa di Kabupaten Tabalong Gelar Pilkades dengan Metode E-Voting

Belum meratanya penggunaan metode e-voting dalam Pilkades ini karena keterbatasan peralatan.

Baca Selengkapnya

Perludem Minta KPU Fokus pada Sirekap daripada E-voting

22 Agustus 2021

Perludem Minta KPU Fokus pada Sirekap daripada E-voting

Titi Anggraini meminta KPU fokus pada rekapitulasi suara secara elektronik yang dikenal Sirekap daripada menghabiskan waktu menyiapkan e-voting

Baca Selengkapnya