Ini Alasan Waisak 2019 Dipusatkan di Candi Muara Takus

Reporter

Antara

Editor

Yudono Yanuar

Selasa, 7 Mei 2019 13:28 WIB

Candi Muara Takus merupakan situs candi Buddha yang terletak di desa Muara Takus, Kecamatan XIII Koto, Kabupaten Kampar, Riau. Candi ini dianggap telah ada pada zaman keemasan Sriwijaya, 5 Januari 2014. TEMPO/Riyan Nofitra.

TEMPO.CO, Jakarta - Peringatan Hari Raya Waisak 2019 akan dipusatkan di cagar budaya Candi Muara Takus, Kabupaten Kampar, Riau pada 12-25 Mei 2019.

"Hari Waisak Nasional biasanya dilaksanakan di Candi Borobudur, tapi tahun ini kami dipercaya menjadi tuan rumah Hari Waisak Nasional yang akan difokuskan di Candi Muara Takus," kata Gubernur Riau Syamsuar dalam pernyataan pers yang diterima Antara di Pekanbaru, Selasa, 7 Mei 2019.

Peringatan Waisak digelar 12-25 Mei 2019 akan terdiri dari beberapa kegiatan. Berdasarkan laporan panitia, lanjutnya, umat Budha akan menggelar bakti sosial seperti sunat massal, operasi bibir sumbing dan kegiatan lainnya di komplek Candi Muara Takus. Hari Raya Waisak jatuh pada Minggu, 19 Mei 2019.

"Tentu kita berharap kegiatan Hari Waisak Nasional di Riau berjalan dengan baik dan lancar, sehingga kegiatan ini bisa mendorong ekonomi masyarakat setempat. Mereka panitia juga akan melakukan sosialisasi agar mendapat dukungan dari masyarakat setempat," katanya.

Peringatan Waisak akan dihadiri 3.000 sampai 5.000 peserta, 60 orang biksu nasional dan para tamu undangan dari berbagai negara.

Advertising
Advertising

Syamsuari berharap agar komunitas umat Buddha di Indonesia umumnya dan Riau khususnya dapat mendorong percepatan Candi Muara Takus sebagai warisan dunia.

"Candi Muara Takus ini kan sudah masuk list di UNESCO, kami harap dorongan komunitas umat Budha dapat mempercepat Candi Muara Takus sebagai warisan dunia. Karena untuk bisa ditetapkan sebagai warisan dunia butuh dukungan orang banyak," katanya.

Dipilihnya situs cagar budaya Candi Muara Takus sebagai tempat perayaan kegiatan ini kompleks ini adalah peninggalan abad ke-7. Situs Candi Muara Takus dikelilingi oleh tembok berukuran 74 x 74 meter, yang terbuat dari batu putih dengan tinggi tembok 80 cm.

Di luar arealnya terdapat pula tembok tanah berukuran 1,5 x 1,5 kilometer, mengelilingi kompleks ini sampal ke pinggir Sungai Kampar Kanan. Di dalam kompleks ini terdapat bangunan yang disebut dengan Candi Sulung, Candi Bungsu, Mahligai Stupa dan Palangka.

Situ ini dianggap sebagai peninggalan masa pengaruh India tertua di Sumatera. Diperkirakan Candi Muara Takus merupakan bagian dari kejayaan Kerajaan Sriwijaya.

Berita terkait

7 Tradisi Umat Buddha Rayakan Waisak, Mengenakan Pakaian Putih Hingga Mandi Sang Buddha

43 menit lalu

7 Tradisi Umat Buddha Rayakan Waisak, Mengenakan Pakaian Putih Hingga Mandi Sang Buddha

Pada Hari Raya Waisak, umat Buddha akan mengunjungi kuil-kuil lokal maupun kuil besar untuk melakukan doa. Umat Buddha juga umumnya melakukan perenungan akan diri dan kehidupan secara tenang.

Baca Selengkapnya

Asal-usul Api Abadi Mrapen yang Akan Menyala di Rakernas PDIP ke-V di Ancol

19 jam lalu

Asal-usul Api Abadi Mrapen yang Akan Menyala di Rakernas PDIP ke-V di Ancol

DPP PDIP melepas pelari pembawa obor perjuangan yang bersumber dari api abadi Mrapen, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah untuk Rakernas PDIP.

Baca Selengkapnya

Rekomendasi 6 Tempat Menarik untuk Dikunjungi saat Waisak

22 jam lalu

Rekomendasi 6 Tempat Menarik untuk Dikunjungi saat Waisak

Saat Waisak, banyak ritual, dan tradisi yang menarik untuk dilihat

Baca Selengkapnya

Makna Ritual Thudong, Perjalanan Panjang Para Biksu Sejak Zaman Buddha

23 jam lalu

Makna Ritual Thudong, Perjalanan Panjang Para Biksu Sejak Zaman Buddha

Ritual Thudong diyakini telah dilakukan sejak zaman Buddha. Dalam setahun, bhante akan berjalan selama empat bulan untuk melaksanakan tradisi ini.

Baca Selengkapnya

Perjalanan Biksu Ritual Thudong, Pelepasan di TMII hingga Perayaan Waisak Candi Borobudur

1 hari lalu

Perjalanan Biksu Ritual Thudong, Pelepasan di TMII hingga Perayaan Waisak Candi Borobudur

Menjelang perayaan Waisak 2568 BE pada 23 Mei 2024, sebanyak 40 bhikkhu (biksu) melaksanakan ritual thudong menuju ke Candi Borobudur

Baca Selengkapnya

Mengenal Thudong, Ritual Jalan Kaki Para Biksu Menuju Candi Borobudur Jelang Waisak

2 hari lalu

Mengenal Thudong, Ritual Jalan Kaki Para Biksu Menuju Candi Borobudur Jelang Waisak

Puluhan biksu melakulan ritual thudong berjalan kaki dari Semarang ke Borobudur untuk merayakan Waisak.

Baca Selengkapnya

Puluhan Biksu akan Jalan Kaki dari Semarang menuju Candi Borobudur untuk Rayakan Waisak

3 hari lalu

Puluhan Biksu akan Jalan Kaki dari Semarang menuju Candi Borobudur untuk Rayakan Waisak

Thudong atau jalan kaki dilakukan para biksu dari berbagai negara akan dimulai dari Semarang menuju Candi Borobudur untuk merayakan waisak.

Baca Selengkapnya

Usai Libur Panjang Kenaikan Isa Almasih, PT KAI Tambah Armada Hadapi Libur Waisak

5 hari lalu

Usai Libur Panjang Kenaikan Isa Almasih, PT KAI Tambah Armada Hadapi Libur Waisak

PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI mencatat 854.728 penumpang selama libur panjang Kenaikan Isa Almasih dan cuti bersama periode 8 sampai 12 Mei 2024

Baca Selengkapnya

Perayaan Waisak di Candi Borobudur Diprediksi Dihadiri 50.000 Pengunjung

10 hari lalu

Perayaan Waisak di Candi Borobudur Diprediksi Dihadiri 50.000 Pengunjung

Perayaan Waisak di Candi Borobudur bukan sekadar wisata, melainkan mengutamakan kesakralan ibadah.

Baca Selengkapnya

Riau Rhythm Kelompok Musik Lokal Gelar Konser di 4 Kota Besar Amerika Serikat

3 November 2023

Riau Rhythm Kelompok Musik Lokal Gelar Konser di 4 Kota Besar Amerika Serikat

Kelompok musik lokal asal Riau, Riau Rhythm menggelar konser di 4 kota besar Amerika Serikat. Sayangnya, prestasi ini tak banyak diketahui publik.

Baca Selengkapnya