Ilmuwan Ungkap Bumi Akan Tak Layak Huni Akibat Panas Matahari

Senin, 13 Mei 2019 08:05 WIB

Warga menanti saat berbuka puasa (ngabuburit) di pelataran Masjid Terapung Amirul Mukminin, Anjungan Pantai Losari, Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu, 8 Mei 2019. Sebagian umat muslim di Makassar memilih menunggu saat berbuka puasa bersama keluarga dan kerabat di Anjungan Pantai Losari Makassar sambil menikmati matahari tenggelam (sunset). ANTARA/Abriawan Abhe

TEMPO.CO, Jakarta - Ilmuwan mengungkap bahwa Matahari semakin hari semakin memanas dan pada akhirnya akan membuat akhir kehidupan di Bumi. Saat Matahari terus membakar bahan-bahannya, setiap hari menjadi sedikit lebih hangat dan pada akhirnya akan membuat Bumi tidak layak huni.

Ayo Intip Matahari, Liburan Asyik Tambah Pengetahuan Anak

Kelompok ilmuwan yang tergabung dalam Starts with a Bang menulis dalam sebuah artikel untuk Forbes, bahwa suatu saat nanti perubahan Matahari akan membuat Bumi tidak layak huni. "Seiring berjalannya waktu, jumlah massa yang hilang dari Matahari akan meningkat, terutama saat memasuki fase raksasa kehidupannya," tertulis dalam artikel tersebut.

Hal itu, dikarenakan Matahari saat itu memiliki suhu permukaan 5.505 derajat Celcius dan inti yang bisa mencapai 15 juta derajat Celcius, terbakar melalui bahan-bahannya. Matahari sudah sangat besar, mengandung 99,8 persen massa tata surya, tapi massa menyebabkan bintang induk ini mengembang.

Matahari mengeluarkan lebih banyak panas dalam proses yang dikenal sebagai fusi nuklir. Di bawah sinar Matahari, atom-atom hidrogen terkompresi di bawah tekanan yang sangat besar dan bergabung bersama-sama melepaskan sejumlah besar energi dalam bentuk panas.

"Bahkan pada tingkat yang relatif stabil ini, pertumbuhan helium di inti Matahari akan memanaskan planet bumi ini. Setelah sekitar 1 hingga 2 miliar tahun, Matahari akan terbakar cukup panas, sehingga samudra bumi akan mendidih sepenuhnya, membuat air tidak mungkin berada di permukaan planet kita," lanjut tulisan itu.

Karena jika lebih banyak atom hidrogen yang menyatu, matahari semakin terang. Akhirnya, Matahari akan menjadi begitu besar dan panas sehingga Bumi akan hangus, dan membuatnya tidak bisa dihuni.

Tulisan itu juga menjelaskan bahwa saat Matahari semakin terang, itu akan semakin panas dan semakin panas. Planet Bumi telah menghabiskan sekitar tiga perempat dari waktu yang manusia miliki di mana bumi dapat dihuni.

"Ketika Matahari terus kehilangan massa, umat manusia dan semua kehidupan di bumi mendekati nasibnya yang tak terhindarkan," tulisan tersebut menambahkan.

Simak kabar terbaru tentang Bumi dan Matahari hanya di kanal Tekno Tempo.co

EXPRESS | FORBES


Berita terkait

8 Cara yang Bisa Dilakukan untuk Memperingati Hari Bumi

15 hari lalu

8 Cara yang Bisa Dilakukan untuk Memperingati Hari Bumi

Banyak cara yang bisa dilakukan untuk memperingati Hari Bumi dengan aktivitas yang menghargai dan melindungi planet ini. Berikut di antaranya.

Baca Selengkapnya

Perburuan Korona Saat Gerhana Matahari Total Hari Ini Kerahkan Pesawat Jet NASA

29 hari lalu

Perburuan Korona Saat Gerhana Matahari Total Hari Ini Kerahkan Pesawat Jet NASA

Para peneliti matahari telah menunggu bertahun-tahun untuk momen 4 menit gerhana matahari total di Amerika pada Senin pagi-siang ini waktu setempat.

Baca Selengkapnya

Siang Ini Amerika dan Kanada Alami Gerhana Matahari Total, Begini Tahapan Terjadinya

29 hari lalu

Siang Ini Amerika dan Kanada Alami Gerhana Matahari Total, Begini Tahapan Terjadinya

Walaupun Indonesia tidak alami gerhana matahari total yang terjadi hari ini, tetapi ini merupakan fenomena menarik di dunia.

Baca Selengkapnya

Gerhana Matahari Total 8 April Akan Sebabkan Ledakan di Matahari, Ini Penjelasan BMKG

30 hari lalu

Gerhana Matahari Total 8 April Akan Sebabkan Ledakan di Matahari, Ini Penjelasan BMKG

Gerhana matahari total 8 April akan membuat ledakan-ledakan di matahari terlihat.

Baca Selengkapnya

Inilah Wilayah yang Akan Terjadi Gerhana Matahari Total 8 April 2024

30 hari lalu

Inilah Wilayah yang Akan Terjadi Gerhana Matahari Total 8 April 2024

NASA telah mengumumkan akan terjadi gerhana matahari total pada 8 April 2024. Berikut lokasinya.

Baca Selengkapnya

Jelang Gerhana Matahari 8 April, Kenali Fenomena Gerhana Matahari Terlama di Alam Semesta

33 hari lalu

Jelang Gerhana Matahari 8 April, Kenali Fenomena Gerhana Matahari Terlama di Alam Semesta

Sistem yang disebut dengan kode astronomi TYC 2505-672-1 memecahkan rekor alam semesta untuk gerhana matahari terlama.

Baca Selengkapnya

Benarkah Bumi Akan Alami Kegelapan pada 8 April 2024?

39 hari lalu

Benarkah Bumi Akan Alami Kegelapan pada 8 April 2024?

Ahli Astronomi dan Astrofisika BRIN Thomas Djamaluddin mengatakan informasi yang menybut Bumi akan mengalami kegelapan pada 8 April 2024 tidak benar.

Baca Selengkapnya

Inilah Daftar Kota di Seluruh Dunia dengan Durasi Puasa Ramadan 2024 Terpanjang

47 hari lalu

Inilah Daftar Kota di Seluruh Dunia dengan Durasi Puasa Ramadan 2024 Terpanjang

Umat Islam yang tinggal di negara-negara belahan bumi bagian utara harus berpuasa relatif lebih lama daripada bumi bagian selatan.

Baca Selengkapnya

Proses Warna Bulan Jadi Merah Saat Terjadi Gerhana, Berikut Penjelasannya

49 hari lalu

Proses Warna Bulan Jadi Merah Saat Terjadi Gerhana, Berikut Penjelasannya

Bulan tampak berwarna merah selama Gerhana Bulan Total terjadi. Hal ini disebabkan karena proses yang disebut hamburan Rayleigh.

Baca Selengkapnya

SpaceVIP Tawarkan Makan di Ruang Angkasa, Biayanya Rp7,7 Miliar per Orang

50 hari lalu

SpaceVIP Tawarkan Makan di Ruang Angkasa, Biayanya Rp7,7 Miliar per Orang

Bukan hanya perjalanan ke ruang angkasa yang spesial, makanan yang disajikan pun istimewa hasil kolaborasi dengan chef restoran Bintang Michelin.

Baca Selengkapnya