TEMPO.CO, Jakarta - Twitter mengungkapkan bug yang dalam kondisi tertentu mengakibatkan data lokasi akun dibagikan pada mitra Twitter. Bahkan jika pengguna belum memilih untuk berbagi data itu, demikian seperti dilansir laman Techcrunch, baru-baru ini.
Bug ini hanya berpengaruh ke sebagian dari Twitter pengguna iOS. Umumnya, pengguna yang terpengaruh memiliki lebih dari satu akun Twitter di iOS, dan telah memilih untuk membagikan lokasi mereka secara tepat menggunakan fitur opsional di satu akun.
"Kami mungkin secara tidak sengaja mengumpulkan data lokasi untuk akun atau akun lain pada perangkat seluler yang sama, juga, bahkan ketika akun-akun itu tidak berbagi data lokasi," ujar juru bicara Twitter.
Informasi ini kemudian dibagikan pada mitra Twitter yang tidak disebutkan namanya, artinya mereka menerima data lokasi yang tidak sah. Twitter mencatat bahwa tidak satu pun dari data yang dibagikan adalah data lokasi yang tepat, karena data itu sudah berubah menjadi hanya kode ZIP atau kota.
Artinya, data tidak dapat digunakan untuk menentukan alamat atau untuk memetakan pergerakan pengguna secara tepat. Twitter meyakinkan pengguna yang terkena dampak, bahwa mitra yang menerima data lokasi tidak menerima pengidentifikasi akun, sehingga tidak dapat menentukan identitas pengguna.
"Kami telah mengkonfirmasi mitra kami bahwa data lokasi belum disimpan dan hanya ada di sistem mereka untuk waktu yang singkat. Kemudian dihapus sebagai bagian dari proses normal mereka," kata pihak Twitter.
Twitter telah memperbaiki masalah tersebut dan memastikan itu tidak terjadi lagi. Twitter juga telah berkomunikasi dengan orang-orang yang akunnya terkena dampak untuk memberi tahu mereka bahwa bug telah diperbaiki.
"Kami mengundang Anda untuk memeriksa pengaturan privasi Anda dan memastikan Anda hanya berbagi data yang Anda inginkan dengan kami," tutur Twitter.
Twitter tidak mengumumkan kapan masalah bug tersebut akan selesai. Juga tidak menyebutkan nama mitra yang memiliki data, atau menjelaskan bagaimana bug semacam itu muncul.