Ada Lubang di Atmosfer, Jadi Penyebab Mars Kini Kering?

Reporter

Tempo.co

Editor

Yudono Yanuar

Rabu, 15 Mei 2019 07:58 WIB

Permukaan planet Mars, yang diduga bekas sungai miliaran tahun lalu. (ESA)

TEMPO.CO, Jakarta - Tim ilmuwan Rusia dan Jerman menemukan adanya lubang di atmosfer Mars, yang menguapkan air ke ruang angkasa. Sebagian air juga ada yang menuju ke kutub planet.

Baca: Astronot Buzz Aldrin Serukan Migrasi Besar Manusia ke Mars

Penemuan ini belum bisa menjawab bagaimana siklus air Mars bekerja, atau mengapa planet yang dulu basah sekarang menjadi kering.

Kehadiran uap air yang tinggi di atas Mars membingungkan karena Planet Merah memiliki lapisan tengah atmosfer yang sepertinya menghentikan siklus air.

"Atmosfer tengah Mars terlalu dingin untuk menahan uap air," tulis para peneliti dalam studi tersebut, yang diterbitkan 16 April 2019 di jurnal Geophysical Research Letters.

Advertising
Advertising

Jadi bagaimana air melintasi penghalang lapisan tengah itu?
Jawabannya, menurut simulasi komputer dalam studi saat ini, ada hubungannya dengan dua proses atmosfer yang unik di Planet Merah.

Di Bumi, musim panas di Belahan Utara dan musim panas di Belahan Selatan cukup mirip. Tapi itu tidak terjadi di Mars: Karena orbit planet ini jauh lebih unik daripada Bumi, secara signifikan belahan bumi selatan lebih dekat ke matahari selama musim panas. Akibatnya, musim panas di bagian selatan jauh lebih hangat daripada musim panas di utara.

Ketika itu terjadi, menurut simulasi para peneliti, sebuah jendela terbuka di atmosfer tengah Mars antara 60 dan 90 kilometer di ketinggian, yang memungkinkan uap air melewatinya dan melarikan diri ke atmosfer bagian atas. Kurangnya sinar matahari menutup hampir seluruh siklus air Mars.

Mars juga berbeda dari Bumi karena di Planet Merah sering terjadi badai debu raksasa. Badai mendinginkan permukaan planet dengan menghalangi cahaya, tetapi cahaya yang tidak mencapai permukaan Mars malah terjebak di atmosfer, menghangatkannya dan Menciptakan kondisi yang lebih cocok untuk memindahkan air.

Simulasi para ilmuwan menunjukkan, di bawah kondisi badai debu global, seperti yang menyelimuti Mars pada tahun 2017, partikel-partikel kecil es terbentuk di sekitar partikel debu.

Atmosfer lebih mudah daripada bentuk air lainnya, sehingga selama periode-periode itu lebih banyak air yang bergerak ke atmosfer bagian atas.

Badai debu bahkan dapat memindahkan lebih banyak air ke atmosfer bagian atas daripada musim panas selatan.

Hidrogen dalam molekul, menyebabkan hidrogen lepas ke ruang angkasa, meninggalkan oksigen.

Proses ini bisa menjadi bagian dari kisah tentang bagaimana Mars yang pernah basah berakhir begitu kering saat ini, tulis Thiz.

GEOPHYSICAL RESEARCH LETTERS | LIVESCIENCE

Berita terkait

AS Mendarat Lagi di Bulan, Sempat Absen Lebih dari Lima Dekade

23 Februari 2024

AS Mendarat Lagi di Bulan, Sempat Absen Lebih dari Lima Dekade

Ini merupakan pendaratan pertama AS di permukaan bulan dalam lebih dari setengah abad dan yang pertama dicapai oleh sektor swasta.

Baca Selengkapnya

Petualangan Robot Helikopter Ingenuity di Mars Telah Berakhir

28 Januari 2024

Petualangan Robot Helikopter Ingenuity di Mars Telah Berakhir

Dari misi awal terbang lima kali selama 30 hari, Ingenuity telah terbang 72 kali dan berumur hampir tiga tahun di Mars.

Baca Selengkapnya

NASA Pensiunkan Helikopter Robot Mini Ingenuity setelah Bertugas 3 Tahun di Mars, Ini Sebabnya

26 Januari 2024

NASA Pensiunkan Helikopter Robot Mini Ingenuity setelah Bertugas 3 Tahun di Mars, Ini Sebabnya

NASA menghentikan operasional helikopter robot Mars Ingenuity, kendaraan pertama yang terbang di planet lain, setelah terbang puluhan kali 3 tahun ini

Baca Selengkapnya

SpaceX Elon Musk Tunda Uji Penerbangan Starship, Ganti Aktuator

17 November 2023

SpaceX Elon Musk Tunda Uji Penerbangan Starship, Ganti Aktuator

SpaceX menunda uji penerbangan Starship sehari karena penggantian perangkat keras.

Baca Selengkapnya

Ilmuwan Kaget dengan Sumber Gempa Terbesar di Mars, Wilayah Al-Qahira Vallis

19 Oktober 2023

Ilmuwan Kaget dengan Sumber Gempa Terbesar di Mars, Wilayah Al-Qahira Vallis

Para ilmuwan terkejut dengan sumber gempa terbesar yang terdeteksi di Mars.

Baca Selengkapnya

Taufiq Ismail Buat Lirik Lagu Hymne dan Mars Mahkamah Konstitusi, Begini Kata-katanya

16 Oktober 2023

Taufiq Ismail Buat Lirik Lagu Hymne dan Mars Mahkamah Konstitusi, Begini Kata-katanya

Mahkamah Konstitusi atau MK memiliki lagu hymne dan mars. Lirik kedua lagu itu dibuat oleh sastrawan taufiq Ismail, begini bunyinya.

Baca Selengkapnya

NASA Dirikan Kantor Baru untuk Misi Manusia ke Mars

1 April 2023

NASA Dirikan Kantor Baru untuk Misi Manusia ke Mars

NASA ingin membangun pangkalan di dekat kutub Bulan dengan proyeksi sekitar satu dekade ke depan, sebelum melompat ke Mars.

Baca Selengkapnya

Benarkah Ada Kehidupan Selain di Bumi? Ini Penjelasannya

28 Maret 2023

Benarkah Ada Kehidupan Selain di Bumi? Ini Penjelasannya

Kehidupan di luar Bumi masih belum terjawab baik itu di batas tata surya maupun lebih jauh hingga ke eksoplanet, tapi semakin dekat.

Baca Selengkapnya

NASA dan Minecraft Berkolaborasi Jangkau dan Bangun Generasi Artemis

9 Maret 2023

NASA dan Minecraft Berkolaborasi Jangkau dan Bangun Generasi Artemis

Kolaborasi ini merupakan bagian dari kemitraan yang sudah ada antara Office of STEM Engagement NASA dan Microsoft sebagai pemilik Minecraft.

Baca Selengkapnya

NASA Pantau Batuan Mars Mirip Boneka Beruang

30 Januari 2023

NASA Pantau Batuan Mars Mirip Boneka Beruang

Gambar itu terlihat bagai beruang yang tersenyum ke arah kamera Mars Reconnaissance Orbiter (MRO) NASA di angkasa.

Baca Selengkapnya