Pemukiman Zaman Batu yang Hilang Ditemukan di Dasar Laut Utara

Kamis, 30 Mei 2019 08:54 WIB

Gambar evolusi manusia, perubahan manusia dari zaman prasejarah hingga zaman modern di Museum Sangiran, Sragen, Jawa Tengah, 27 Desember 2014. Museum yang diakui sebagai warisan dunia oleh UNESCO ini memamerkan diorama manusia purbakala dan fosil yang ditemukan di Jawa. TEMPO/Frannoto

TEMPO.CO, Jakarta- Jauh di bawah Laut Utara, ilmuwan menemukan fosil hutan yang menyimpan jejak manusia purba dari zaman batu sekitar 10.000 tahun lalu, sebelum tanah itu tergelincir di bawah gelombang beberapa ribu tahun kemudian.

Baca juga: Ruang di Istana Kaisar Nero DItemukan, Tersembunyi 2.000 Tahun

Mengutip laman Livescience, Rabu, 29 Mei 2019, penemuan ini memberi harapan baru dalam pencarian akan hilangnya Zaman Batu Tengah atau Mesolitik dan permukiman pemburu-pengumpul. Karena temuan tersebut menunjukkan bahwa mereka telah menemukan jenis lanskap bentang alam kuno tertentu.

Para ilmuwan mengambil sampel sedimen dari fosil yang terendam selama 11 hari perjalanan mereka di Laut Utara dengan kapal riset RV Belgica, di wilayah Doggerland yang dikenal sebagai Brown Bank atau Brown Ridge. Para ilmuwan mengatakan mereka sudah dekat dengan penemuan jejak pemukiman manusia prasejarah di tanah yang tenggelam.

"Kami benar-benar yakin bahwa kami sangat dekat dengan babak akhir," kata arkeolog Vincent Gaffney dari Universitas Bradford di Inggris, salah satu pemimpin proyek. "Jumlah artefak yang secara historis dari wilayah itu memberi tahu kita ada sesuatu di sana."

Para ilmuwan berencana untuk mengunjungi kembali daerah Brown Bank menggunakan kapal penelitian Belanda, dengan peralatan pengerukan lebih besar yang memungkinkan mereka mengambil lebih banyak sampel dari hutan fosil yang terendam.

"Kami sekarang telah mengidentifikasi daerah-daerah di mana permukaan tanah Mesolitik dekat dengan permukaan (dasar laut). Jadi kita bisa menggunakan kapal keruk atau meraih untuk mendapatkan sampel yang lebih besar dari apa pun permukaan itu," kata Gaffney.

Doggerland pernah mencakup ribuan mil persegi antara apa yang sekarang menjadi pantai timur Inggris dan daratan Eropa. Namanya diambil dari Dogger Bank di dekatnya, wilayah dangkal yang sering dikunjungi di Abad Pertengahan oleh kapal-kapal nelayan Belanda yang disebut doggers.

Wilayah itu terekspos ketika es utara menyusut pada akhir Zaman Es terakhir, sekitar 12.000 tahun yang lalu. Dan menjadi dataran luas berhutan, dihuni oleh kawanan hewan dan komunitas pemburu-pengumpul manusia purba.

Namun daratan tenggelam saat permukaan laut terus naik, Doggerland menyelinap di bawah Laut Utara sekitar 8.000 tahun yang lalu meninggalkan Inggris sebagai sekelompok pulau di lepas pantai Eropa.

Selama bertahun-tahun, apa yang disebut daerah Brown Bank antara Inggris dan Belanda telah menghasilkan banyak temuan arkeologis, termasuk tulang manusia purba, alat batu, titik tombak dan bahkan karya seni tulang berukir.

"Sebuah area seluas Doggerland seharusnya berisi banyak kelompok pemburu-pengumpul manusia yang berbeda, berjumlah ribuan orang," tutur Gaffney. "Lansekap bawah air terbuka dari Brown Bank adalah peluang terbaik untuk menemukan salah satu dari mereka".

Ribuan inti sedimen diambil dari Laut Utara di masa lalu karena alasan yang berbeda, termasuk ladang angin lepas pantai. Namun, ekspedisi terbaru adalah kesempatan untuk memprioritaskan penemuan pemukiman manusia di pusat Laut Utara.

Berita lain tentang temuan dari Zaman Batu bisa Anda ikuti di Tempo.co.

LIVESCIENCE

Berita terkait

UGM Raih 25 Bidang Ilmu Peringkat QS WUR 2024, Apa Itu?

17 hari lalu

UGM Raih 25 Bidang Ilmu Peringkat QS WUR 2024, Apa Itu?

Apa itu QS World University Rankings (WUR) yang menobatkan UGM meraih 25 bidang ilmu dalam pemeringkatan ini?

Baca Selengkapnya

Pencabutan Publikasi Penelitian Gunung Padang Tidak Sendiri, Ada 10.000 Lebih Makalah Ditarik pada 2023

36 hari lalu

Pencabutan Publikasi Penelitian Gunung Padang Tidak Sendiri, Ada 10.000 Lebih Makalah Ditarik pada 2023

Pencabutan publikasi penelitian Gunung Padang didahului investigasi oleh penerbit bersama pemimpin redaksi jurnal.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Buntut Pencabutan Artikel Gunung Padang, Fitur Edit Gambar dan Stiker AI WhatsApp, Suara Kontra Arkeolog Asing

37 hari lalu

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Buntut Pencabutan Artikel Gunung Padang, Fitur Edit Gambar dan Stiker AI WhatsApp, Suara Kontra Arkeolog Asing

Topik tentang pencabutan artikel Gunung Padang bisa mencoreng nama penulis dan reviewer menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

Rencana Tim Peneliti Situs Gunung Padang Setelah Pencabutan Publikasi dari Jurnal

41 hari lalu

Rencana Tim Peneliti Situs Gunung Padang Setelah Pencabutan Publikasi dari Jurnal

Tim peneliti situs Gunung Padang akan mengirimkan penelitian yang dicabut Willey Online Library ke jurnal lagi, namun dalam bentuk berbeda.

Baca Selengkapnya

Arkeolog Situs Gunung Padang Tak Hormati Vonis Pencabutan Laporan dari Jurnal, Kenapa?

41 hari lalu

Arkeolog Situs Gunung Padang Tak Hormati Vonis Pencabutan Laporan dari Jurnal, Kenapa?

Tim peneliti Gunung Padang sedang berkoordinasi apakah akan menempuh mekanisme pengaduan ke komite etik yang mewadahi jurnal internasional.

Baca Selengkapnya

Publikasi Ilmiah Situs Gunung Padang Dicabut dari Jurnal, Ini Alasannya

42 hari lalu

Publikasi Ilmiah Situs Gunung Padang Dicabut dari Jurnal, Ini Alasannya

Wiley Online Library mengumumkan mencabut publikasi artikel ilmiah berisi hasil penelitian situs megalitik Gunung Padang di Cianjur dari jurnalnya.

Baca Selengkapnya

Peneliti UI Datangi Lokasi Temuan Batu Berlapis Dikira Situs Kuno di Rejang Lebong

59 hari lalu

Peneliti UI Datangi Lokasi Temuan Batu Berlapis Dikira Situs Kuno di Rejang Lebong

Tim peneliti UI bergabung dengan peneliti dari Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah VII Bengkulu-Lampung

Baca Selengkapnya

Arab Saudi Temukan Ribuan Artefak pada Awal Periode Islam

6 Februari 2024

Arab Saudi Temukan Ribuan Artefak pada Awal Periode Islam

Di antara temuan arkeologi itu adalah artefak-artefak dari Masjid Usman bin Affan pada abad ke 7 hingga ke 8 sebelum masehi

Baca Selengkapnya

Bersama Leiden University, UGM Buka Program Double Degree Magister Arkeologi

28 Desember 2023

Bersama Leiden University, UGM Buka Program Double Degree Magister Arkeologi

Program double degree ini membuka pintu bagi mahasiswa di kedua belah pihak untuk memperdalam pemahaman mereka dalam bidang arkeologi.

Baca Selengkapnya

6 Fakta Kompleks Candi Batujaya Karawang, Candi Tertua di Indonesia

21 November 2023

6 Fakta Kompleks Candi Batujaya Karawang, Candi Tertua di Indonesia

Situs Candi Batujaya Karawang memiliki berbagai hal unik untuk digali, begini fakta-faktanya.

Baca Selengkapnya