3 Perusahaan Ini Menang Program NASA untuk Misi Bulan

Rabu, 5 Juni 2019 17:40 WIB

Logo Badan Antariksa Amerika Serikat, NASA. (NASA)

TEMPO.CO, Jakarta -Lembaga antariksa Amerika Serikat atau NASA telah memberikan US$ 253,5 juta (setara Rp 3,6 triliun) kepada tiga perusahaan, untuk mengembangkan robot pendarat yang akan membawa muatan ilmu pengetahuan dan teknologi ke permukaan bulan sebagai perusahaan komersial.

Baca: NASA Berhasil Daratkan Robot InSight di Mars

Kontrak tersebut diberikan melalui program NASA Lunar Payload Services, atau program CLPS, yang diharapkan untuk membiayai pendaratan di tiga lokasi berbeda di bulan pada 2020 dan 2021. Juga memberikan muatan ilmu pengetahuan pemerintah dan sektor swasta, serta demonstrasi teknologi sambil berfungsi sebagai testbeds untuk navigasi ruang kritis dan sistem propulsi.

"Penyedia CLPS ini benar-benar membuka jalan bagi kami untuk kembali ke Bulan sebagai bagian dari program Artemis. Ini adalah misi pendahulu sebelum kami mendaratkan wanita pertama dan pria berikutnya di permukaan bulan pada 2024," kata Steve Clarke, wakil administrator asosiasi untuk eksplorasi di Kantor Pusat NASA, seperti dilansir laman cbsnews, akhir pekan lalu.

Program CLPS memiliki wewenang untuk memberikan hingga UD$ 2,6 miliar dalam kontrak selama periode 10 tahun. Dan misi berikutnya diharapkan untuk mengirim pendarat ke wilayah selatan Bulan, wilayah yang sama yang akan dikunjungi astronot pada tahun 2024.

Advertising
Advertising

Tujuannya untuk mempelajari lebih lanjut tentang endapan es dalam kawah yang dibayangi secara permanen yang mungkin suatu hari menyediakan sumber udara, air dan bahan bakar in situ.

"Kami membeli tumpangan, kami mencari penyedia ini untuk mengirimkan muatan kami ke permukaan. Mereka bertanggung jawab atas peluncuran, pendaratan itu sendiri, dan memastikan kami dapat mengoperasikan instrumen kami di permukaan Bulan," kata Clarke.

Sembilan perusahaan mengembangkan berbagai konsep untuk dengan cepat mengirimkan muatan NASA ke bulan, dan pada hari Jumat agensi mengumumkan tiga proposal yang menang, berikut tiga perusahaan tersebut:

1. Astrobotik

Astrobotic of Pittsburgh memenangkan kontrol US$ 79,5 juta untuk membawa hingga 14 muatan NASA dengan berat total 200 pound ke Lacus Mortis, atau Danau Kematian, dataran basaltik di sisi Bulan, pada Juli 2021 di atas kapal pendarat Peregrine perusahaan.

2. Intuitive Machine

Intuitive Machines of Houston akan menerima US$ 77 juta untuk mengembangkan pendarat yang juga akan mendarat pada Juli 2021, dengan membawa sebanyak lima muatan ke Oceanus Procellarum, atau Ocean of Storms, dan meluncurkan di atas roket SpaceX Falcon 9.

"Saya pikir ini akan menciptakan era baru, ekosistem baru bagi perusahaan komersial untuk benar-benar menjelajahi ruang angkasa," ujar Kam Ghaffarian, ketua eksekutif Intuitive Machine.

Nova-C Lander milik perusahaan bertenaga surya ini memiliki sistem propulsi oksigen-metana cair canggih, dapat membawa 220 pon muatan ke permukaan Bulan dan menyediakan setidaknya 200 watt daya setelah mendarat.

"Saya benar-benar percaya ruang komersial pada umumnya, apakah itu orbit Bumi rendah atau eksplorasi ruang angkasa yang lebih dalam baru saja dimulai. Ini akan menjadi perjalanan yang benar-benar menarik," kata Ghaffarian.

3. Orbit Beyond

Orbit Beyond of Edison, New Jersey, memenangkan kontrak US$ 97 juta untuk mendaratkan empat muatan di Mare Imbrium, Laut Hujan, pada September 2020 mengendarai Falcon 9 ke luar angkasa sebagai muatan sekunder. Pendarat Z-01 Orbit Beyond dapat mengirimkan sekitar 88 pon muatan ke permukaan, memberikan daya 50 watt dan mendarat dalam jarak sekitar setengah mil dari target pada lereng hingga 18 derajat.

"Pasar Bulan akan tumbuh secara eksponensial dalam 10 tahun ke depan, dan dengan (biaya lebih rendah) akan ada banyak investasi untuk menciptakan infrastruktur dalam ruang, untuk menciptakan pasar baru yang memanfaatkan sumber daya ruang," tutur Siba Padhi, presiden dan CEO Orbit Beyond. "Visi Orbit Beyond adalah menjadi pemain kunci dalam ekosistem luar angkasa."

Sementara misi yang relatif murah ini tidak memiliki banyak lapisan redundansi yang khas dari misi planetari NASA. Clarke kembali menjelaskan bahwa dirinya memiliki kepercayaan tinggu pada ketiga perusahaan ini.

"Ketiga perusahaan ini menunjukkan apa yang saya sebut rencana teknis yang kredibel, dipikirkan dengan baik, dengan jadwal dan biaya yang sepadan dengan rencana mereka, dan mengidentifikasi risiko di sepanjang jalan," kata Clarke. "Saya tidak ragu bahwa kita akan melihat pendaratan yang sukses di Bulan dalam dua tahun ke depan."

Simak artikel lainnya tentang NASA di kanal Tekno Tempo.co.

CBSNEWS | NASA

Berita terkait

Cara NASA Mengontak Kembali Voyager 1, Penjelajah Bintang yang Hilang Kontak Selama 5 Bulan

3 hari lalu

Cara NASA Mengontak Kembali Voyager 1, Penjelajah Bintang yang Hilang Kontak Selama 5 Bulan

NASA memakai kode baru untuk mencolek kembali pesawat antarbintang, Voyager 1, yang sempat hilang kontak.

Baca Selengkapnya

Kepala OIKN Klaim Pembangunan IKN Bawa Manfaat untuk Semua Pihak, Bagaimana Faktanya?

17 hari lalu

Kepala OIKN Klaim Pembangunan IKN Bawa Manfaat untuk Semua Pihak, Bagaimana Faktanya?

Kepala Badan Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) Bambang Susantono klaim bahwa pembangunan IKN akan membawa manfaat bagi semua pihak.

Baca Selengkapnya

Jutaan Orang Terpukau Gerhana Matahari Total di Amerika Utara

18 hari lalu

Jutaan Orang Terpukau Gerhana Matahari Total di Amerika Utara

Cerita orang-orang yang menikmati dan berburu fenomena gerhana matahari total di Amerika Utara. Tetap terpukau meski sebagian terganggu awan.

Baca Selengkapnya

Perburuan Korona Saat Gerhana Matahari Total Hari Ini Kerahkan Pesawat Jet NASA

19 hari lalu

Perburuan Korona Saat Gerhana Matahari Total Hari Ini Kerahkan Pesawat Jet NASA

Para peneliti matahari telah menunggu bertahun-tahun untuk momen 4 menit gerhana matahari total di Amerika pada Senin pagi-siang ini waktu setempat.

Baca Selengkapnya

6 Atraksi Wisata yang Disiapkan untuk Melihat Gerhana Matahari Total

19 hari lalu

6 Atraksi Wisata yang Disiapkan untuk Melihat Gerhana Matahari Total

Gerhana matahari total akan terjadi pada 8 Maret 2024

Baca Selengkapnya

Siang Ini Amerika dan Kanada Alami Gerhana Matahari Total, Begini Tahapan Terjadinya

19 hari lalu

Siang Ini Amerika dan Kanada Alami Gerhana Matahari Total, Begini Tahapan Terjadinya

Walaupun Indonesia tidak alami gerhana matahari total yang terjadi hari ini, tetapi ini merupakan fenomena menarik di dunia.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Ihwal Gerhana Matahari Total 8 April 2024

20 hari lalu

Fakta-fakta Ihwal Gerhana Matahari Total 8 April 2024

Gerhana matahari total akan dimulai di Sinaloa Meksiko, dan kemudian bergerak menuju arah timur laut, melewati Texas, menyeberangi 15 negara bagian AS

Baca Selengkapnya

Mitos dan Fakta dalam Gerhana Matahari

20 hari lalu

Mitos dan Fakta dalam Gerhana Matahari

Gerhana matahari ini dimulai di Sinaloa, Meksiko dan bergerak arah timur laut, ke Texas, dan melintasi 15 negara bagian AS sebelum berakhir di Kanada

Baca Selengkapnya

Inilah Wilayah yang Akan Terjadi Gerhana Matahari Total 8 April 2024

20 hari lalu

Inilah Wilayah yang Akan Terjadi Gerhana Matahari Total 8 April 2024

NASA telah mengumumkan akan terjadi gerhana matahari total pada 8 April 2024. Berikut lokasinya.

Baca Selengkapnya

Jelang Gerhana Matahari 8 April, Kenali Fenomena Gerhana Matahari Terlama di Alam Semesta

23 hari lalu

Jelang Gerhana Matahari 8 April, Kenali Fenomena Gerhana Matahari Terlama di Alam Semesta

Sistem yang disebut dengan kode astronomi TYC 2505-672-1 memecahkan rekor alam semesta untuk gerhana matahari terlama.

Baca Selengkapnya