AS Buka File FBI tentang Penyelidikan Bigfoot, Ini Hasilnya

Reporter

Tempo.co

Editor

Yudono Yanuar

Jumat, 7 Juni 2019 06:18 WIB

Gambaran Bigfoot dalam film karya Patterson-Gimlin tahun 1967. (Wikipedia)

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah AS merilis file Biro Investigasi Federal (FBI) tentang Bigfoot, Rabu, 5 Juni 2019. Bigfoot adalah makhluk berukuran raksasa, yang diyakini hidup di daerah Amerika Utara.

Baca juga: Bigfoot? Halah...Cuma Karet..!

Laman Livescience, Kamis, 6 Juni 2019, File FBI berisi kliping berita dan surat resmi dari dan ke penyelidik monster itu pada 1970-an berupa hasil pemeriksaan 15 sampel rambut dan kulit yang diyakini berasal dari Bigfoot.

Peter Byrne, pemburu monster itu, pertama kali menulis kepada FBI pada 26 Agustus 1976. Suratnya, dicetak pada kop surat mewah bertuliskan "The Bigfoot Information Center and Exhibition" menanyakan apakah FBI telah menyelidiki rambut yang diduga milik makhluk misterius "Bigfoot."

Dia tidak menyebutkan mengapa dia curiga bahwa FBI mungkin melakukan analisis seperti itu. Tapi disebutkannya, bahwa ia mendapat info FBI telah memeriksa rambut yang diduga berasal dari Bigfoot.

Advertising
Advertising

Menurut informasi yang dia dapat, berdasarkan hasil penyelidikan FBI, rambut tersebut tidak bisa dibandingkan dengan yang dimiliki makhluk apa pun.

Salah satu artikel tentang Bigfoot yang ada dalam file FBI. (vault.fbi.gov)

Byrne tampaknya khawatir FBI tidak akan menganggap The Bigfoot Information Center serius. "Tolong mengerti bahwa penelitian kami di sini serius," tulisnya, "Bahwa ini adalah pertanyaan serius yang perlu dijawab."

Dia juga meyakinkan FBI bahwa mereka tidak perlu khawatir dengan keterlibatannya dalam pengungkapan Bigfoot.

Asisten Direktur FBI dari divisi laboratorium, Jay Cochran Jr menjawab surat itu dua minggu kemudian, pada 10 September 1976.

"Sejak publikasi Washington Environmental Atlas pada tahun 1975, yang merujuk pada pemeriksaan semacam itu, kami telah menerima beberapa pertanyaan serupa," tulisnya. "Namun, kami tidak dapat menemukan referensi untuk pemeriksaan seperti itu di file kami."

Lebih dari dua bulan kemudian, pada 24 November 1976, Byrne menjawab. Dia tidak meminta informasi tetapi bantuan.
"Secara singkat, kita tidak sering menemukan rambut yang tidak dapat kita identifikasi, dan rambut yang kami miliki sekarang, sekitar 15 helai yang menempel pada sepotong kecil kulit, adalah yang pertama yang kami peroleh dalam enam tahun dan kami rasa mungkin menjadi penting," tulisnya.

Dia bertanya apakah Cochran "mungkin dapat mengatur analisis komparatif" dari jaringan untuk menentukan asalnya.

Pada saat surat menyurat itu, Bigfoot sedang dalam berita. Byrne telah mencari makhluk itu selama lima tahun, didukung oleh Akademi Ilmu Terapan (AAS), sebuah lembaga di Boston yang, menurut sebuah dokumen dalam file tersebut, juga mensponsori perburuan untuk monster Loch Ness.

The New York Times telah menggambarkan petualangan Byrne yang berusia 50 tahun pada Juni 1976, menyebutnya sebagai "mantan pemburu profesional di Nepal yang beralih dari penembakan harimau dan berburu yeti ke konservasi harimau dan perburuan Bigfoot."

"Kebanyakan (penampakan Bigfoot) pada akhirnya dikategorikan sebagai tidak penting atau palsu," tulis The New York Times. "Tapi segelintir orang bertahan dan diberi kredibilitas tinggi. Sejauh ini Byrne, meskipun dia belum pernah melihat Bigfoot sendiri, telah mengumpulkan perincian dari 94 penampakan yang dilaporkan yang tampaknya dapat dipercaya. Ada banyak lagi laporan tentang jejak."

Artikel itu menceritakan beberapa penampakan yang konon lebih kredibel, dan kliping artikel itu dimasukkan dalam file FBI. Dokumen berikutnya dalam file itu, dalam urutan kronologis, adalah instruksi Cochran untuk memeriksa rambut yang diberikan Byrne.

"Ini tidak mewakili perubahan dalam kebijakan Biro," sebuah memorandum yang disertakan dalam file menyatakan, dalam upaya untuk membenarkan keputusan tersebut.

Laboratorium FBI memiliki sejarah membuat layanan unik untuk Smithsonian Institution, museum, universitas, dan lembaga pemerintah lainnya dalam masalah arkeologis dan untuk kepentingan penelitian dan penyelidikan ilmiah.

Sayangnya untuk perburuan Bigfoot, hasilnya tidak seperti yang mereka harapkan. Pada tahun 1977, lab memeriksa 15 rambut. Surat terakhir dari Cochran, ditujukan kepada Howard S. Curtis, Wakil Presiden Eksekutif AAS, bahwa sampel rambut Bigfoot ternyata berasal dari bulu rusa.

Byrne belum memberikan komentar tentang file FBI mengenai Bigfoot ini.

LIVESCIENCE.COM | VAULT.FBI.GOV

Berita terkait

Cerita Pembuat Konten Tega Siksa Anak Monyet Ekor Panjang, Dapat Cuan dari WNA

7 hari lalu

Cerita Pembuat Konten Tega Siksa Anak Monyet Ekor Panjang, Dapat Cuan dari WNA

Polisi telah mengungkap tiga pelaku yang memproduksi video penyiksaan anak monyet ekor panjang. Mereka mendapat pesanan dari luar negeri.

Baca Selengkapnya

Sejarah FBI dan Apa Saja Tugas-tugasnya

11 hari lalu

Sejarah FBI dan Apa Saja Tugas-tugasnya

FBI mengatakan bahwa pihaknya sudah membuka penyelidikan kriminal atas runtuhnya jembatan Baltimore.

Baca Selengkapnya

FBI Buka Penyelidikan Ambrolnya Jembatan Baltimore, Begini Cara Mereka Bekerja

12 hari lalu

FBI Buka Penyelidikan Ambrolnya Jembatan Baltimore, Begini Cara Mereka Bekerja

Agen FBI melakukan penyelidikan dengan menaiki kapal kargo Dali atas izin pengadilan terhadap kasus jembatan Francis Scott Key atau Jembatan Baltimore

Baca Selengkapnya

FBI Buka Penyelidikan Kriminal atas Runtuhnya Jembatan Baltimore

13 hari lalu

FBI Buka Penyelidikan Kriminal atas Runtuhnya Jembatan Baltimore

FBI mengatakan pada Senin pihaknya membuka penyelidikan kriminal atas runtuhnya jembatan Baltimore

Baca Selengkapnya

Puncak Gunung Es Pornografi Anak di Indonesia, Terbongkar Karena Informasi dari FBI

42 hari lalu

Puncak Gunung Es Pornografi Anak di Indonesia, Terbongkar Karena Informasi dari FBI

Kasus pornografi anak di Indonesia ibarat puncak gunung es yang melibatkan jaringan internasional. Terbongkar setelah ada informasi dari FBI.

Baca Selengkapnya

5 Tersangka Pornografi Anak Jaringan Internasional Ditahan di Lapas Pemuda Tangerang, Ini Peran Masing-masing

26 Februari 2024

5 Tersangka Pornografi Anak Jaringan Internasional Ditahan di Lapas Pemuda Tangerang, Ini Peran Masing-masing

Atas kerjasama dengan FBI, Polres Bandara Soekarno-Hatta memulai penyelidikan kasus pornografi anak itu.

Baca Selengkapnya

Kasus TPPO Video Pornografi Anak Jaringan Internasional, KPAI Dampingi 8 Anak Laki-laki di Jabodetabek

26 Februari 2024

Kasus TPPO Video Pornografi Anak Jaringan Internasional, KPAI Dampingi 8 Anak Laki-laki di Jabodetabek

KPAI mengimbau kepada orang tua agar waspada praktik pornografi anak dan mencurigai orang asing yang memberi tawaran mencurigakan.

Baca Selengkapnya

Kasus Pornografi Anak di Bawah Umur, Polisi Bandara Soekarno-Hatta Ungkap Muncikari Dekati Korban Lewat Game Online

25 Februari 2024

Kasus Pornografi Anak di Bawah Umur, Polisi Bandara Soekarno-Hatta Ungkap Muncikari Dekati Korban Lewat Game Online

Modus operandi para muncikari, tersangka kasus pornografi anak yang diungkap Polres Bandara Soekarno-Hatta, dilakukan melalui pendekatan game online.

Baca Selengkapnya

Kasus Pornografi Anak Laki-laki di Bawah Umur, Polres Bandara Soekarno-Hatta Temukan 3.870 Video

24 Februari 2024

Kasus Pornografi Anak Laki-laki di Bawah Umur, Polres Bandara Soekarno-Hatta Temukan 3.870 Video

Polres Bandara Soekarno-Hatta menemukan sebanyak 3.870 video dan 1.245 foto bermuatan pornografi anak laki-laki.

Baca Selengkapnya

Tuduh Biden dan Anaknya Terima Suap dari Ukraina, Eks Informan FBI Didakwa

16 Februari 2024

Tuduh Biden dan Anaknya Terima Suap dari Ukraina, Eks Informan FBI Didakwa

Alexander Smirnov didakwa atas klaim Joe dan Hunter Biden menerima suap dari perusahaan Burisma yang berbasis di Kyiv.

Baca Selengkapnya