Saleh-Moyo-Tambora dan Togean Tojo Una-Una Cagar Biosfer Dunia

Reporter

Tempo.co

Editor

Yudono Yanuar

Kamis, 20 Juni 2019 12:35 WIB

Seorang pendaki melihat kawah dari puncak Gunung Tambora, Bima, NTB, 12 Maret 2015. TEMPO/M IQBAL ICHSAN

TEMPO.CO, Jakarta - Cagar Biosfer Saleh-Moyo-Tambora di Nusa Tenggara Barat dan Togean Tojo Una-Una di Sulawesi Tengah masuk dalam daftar Cagar Biosfer Dunia. Keputusan itu diambil dalam pertemuan Program Manusia dan Biosfer (MAB) UNESCO, yang digelar di Paris, Rabu, 19 Juni 2019.

Baca juga: Kisah BKSDA Riau Musnahkan Kebun Sawit Ilegal di Cagar Biosfer

Selain Saleh-Moyo-Tambora dan Togean Tojo Una-Una, 16 cagar biosfer di 11 negara juga ditetapkan sebagai Cagar Biosfer Dunia. Saat ini, terdapat 701 cagar biosfer di 124 negara di seluruh dunia.

Pertemuan Dewan Koordinasi Internasional Program Manusia dan Biosfer UNESCO (MAB-ICC), yang digelar di Paris, 17 - 21 Juni 2019, menyetujui penambahan ini bersama dengan perpanjangan delapan cagar biosfer yang ada.

Kerajaan Eswatini bergabung dengan Jaringan MAB tahun ini dengan situs pertamanya, Cagar Biosfer Lubombo. Masuknya Nordhordland menandai komitmen baru Norwegia untuk program biosfer, 22 tahun setelah pencoretan satu-satunya situs mereka, Cagar Biosfer Northeast Salvbard.

“Ada kebutuhan mendesak demi keanekaragaman hayati sebagai warisan lingkungan kita bersama. Setelah mendiagnosis masalah yang disorot oleh laporan Platform Kebijakan-Ilmu Antar Pemerintah tentang Layanan Keanekaragaman Hayati dan Ekosistem (IPBES), vitalitas Jaringan Cagar Biosfer Dunia memberi kita harapan," kata Direktur Jenderal UNESCO, Audrey Azoulay, seperti dimuat situs resmi UNESCO.

Advertising
Advertising

"Setiap cagar biosfer UNESCO adalah laboratorium langit terbuka untuk pembangunan berkelanjutan, untuk solusi nyata dan langgeng, untuk inovasi dan praktik yang baik. Mereka menyegel aliansi baru antara dunia sains dan pemuda, antara manusia dan lingkungan."

Cagar Biosfer UNESCO berupaya merekonsiliasi aktivitas manusia dengan konservasi keanekaragaman hayati melalui penggunaan sumber daya alam yang berkelanjutan.

Ini mencerminkan tujuan utama UNESCO dalam mendorong praktik-praktik pembangunan berkelanjutan yang inovatif dan memerangi hilangnya keanekaragaman hayati dengan mendampingi masyarakat dan negara anggota dalam memahami, menghargai, dan menjaga lingkungan hidup.

Didirikan oleh UNESCO pada awal 1970-an, Program Manusia dan Biosfer adalah program ilmiah antar pemerintah yang bertujuan untuk meningkatkan hubungan antara manusia dan lingkungan alam mereka. Ini adalah inisiatif perintis gagasan pembangunan berkelanjutan.

Cagar Biosfer Saleh-Moyo-Tambora “SAMOTA” (Indonesia), terletak di antara Cagar Biosfer Rinjani-Lombok dan Pulau Komodo, meliputi area seluas 724.631,52 hektar, terdiri dari lima ekosistem utama: pulau-pulau kecil, kawasan pantai bakau, pesisir, dataran rendah dan hutan gunung, serta sabana.

Baca juga: Cagar Biosfer: Teluk Saleh, Pulau Moyo, Taman Nasional Tambora

Cagar Biosfer ini dihuni 146.000 warga dari berbagai kelompok etnis. Daerah intinya memainkan peran penting dalam melestarikan keanekaragaman hayati di kawasan itu sementara zona penyangga dan daerah transisinya memiliki potensi pertanian untuk produksi buah dan sayuran, serta padi, kopi dan kakao, dan peternakan.

Keindahan Pegunungan Tambora memiliki potensi wisata, sementara masyarakat Pulau Sumba menarik wisata budaya.

Cagar Biosfer Togean Tojo Una-Una meliputi area seluas 2.187.632 hektar di sebuah kepulauan dengan 483 pulau di Sulawesi Tengah, di jantung Segitiga Terumbu Karang, menampilkan keanekaragaman karang tertinggi di dunia, serta hutan bakau dan ekosistem pulau kecil.

Cagar Biosfer Togean, Sulawesi Tengah. (Unesco)

Kepulauan Togean menampung 363 spesies tanaman, termasuk 33 spesies mangrove. Di sini juga ada spesies langka termasuk tarsius (Tarsius spectrum palengensis) dan monyet Togean (Macaca togeanus), serta babirusa Togean, kuskus, duyung, paus dan lumba-lumba.

Ikan terumbu karang berlimpah, dengan 596 spesies menghuni Taman Nasional Kepulauan Togean. Daerah ini juga merupakan tempat pemijahan penting bagi penyu dan ikan. Kawasan ini dihuni 149.214 orang dengan keanekaragaman budaya yang luar biasa.

Berita lain tentang cagar biosfer dan konservasi bisa Anda ikuti di Tempo.co.

Berita terkait

Pekan ini, Venesia Mulai Menerapkan Biaya Masuk untuk Wisatawan Harian

7 hari lalu

Pekan ini, Venesia Mulai Menerapkan Biaya Masuk untuk Wisatawan Harian

Kamis ini, yang merupakan hari libur di Italia, pengunjung Venesia diharuskan membeli tiket masuk seharga Rp87 ribu. Tidak berlaku untuk tamu hotel.

Baca Selengkapnya

10 Geopark di Indonesia yang Masuk Jejaring UNESCO, Geopark Kebumen Menyusul?

7 hari lalu

10 Geopark di Indonesia yang Masuk Jejaring UNESCO, Geopark Kebumen Menyusul?

Indonesia berpotensi menambah daftar geopark yang masuk jejaring UNESCO

Baca Selengkapnya

Hari Buku Sedunia Diperingati Setiap 23 April, Apa Saja Hari Penting Tentang Buku dan Literasi?

9 hari lalu

Hari Buku Sedunia Diperingati Setiap 23 April, Apa Saja Hari Penting Tentang Buku dan Literasi?

Ada sejumlah hati penting tentang buku dan literasi. Di tingkat internasional, ada hari buku sedunia setiap 23 April

Baca Selengkapnya

11 Fakta Unik Isfahan Iran, Kota Terbaik di Timur Tengah yang Dijuluki "Separuh Dunia"

10 hari lalu

11 Fakta Unik Isfahan Iran, Kota Terbaik di Timur Tengah yang Dijuluki "Separuh Dunia"

Isfahan merupakan salah satu tujuan wisata utama dan salah satu kota bersejarah terbesar di Iran.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Geopark Kebumen yang Diusulkan Masuk dalam Jejaring UNESCO

10 hari lalu

5 Fakta Geopark Kebumen yang Diusulkan Masuk dalam Jejaring UNESCO

Geopark Kebumen diajukan untuk mendapat pengakuan dari UNESCO Global Geopark. Ini 5 keunikannya.

Baca Selengkapnya

Puluhan Mahasiswa Berkumpul di Yogyakarta Peringati Hari Warisan Dunia

13 hari lalu

Puluhan Mahasiswa Berkumpul di Yogyakarta Peringati Hari Warisan Dunia

Tak kurang 80 mahasiswa dari tiga kampus yakni Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Universitas Gadjah Mada dan Universitas Tidar Magelang berkumpul di Yogyakarta pada Kamis 18 April 2024.

Baca Selengkapnya

18 Geopark di Cina dan Eropa Ditetapkan Sebagai UNESCO Global Geopark Baru

20 hari lalu

18 Geopark di Cina dan Eropa Ditetapkan Sebagai UNESCO Global Geopark Baru

Geopark apa saja yang termasuk dalam 18 geopark yang ditetapkan sebagai UNESCO Global Geopark baru

Baca Selengkapnya

Penetapan dan Kriteria UNESCO Global Geopark

20 hari lalu

Penetapan dan Kriteria UNESCO Global Geopark

UNESCO Global Geopark merupakan kawasan geografis yang memiliki signifikansi geologi internasional

Baca Selengkapnya

Rekomendasi 5 Destinasi Wisata Unggul di Labuan Bajo dan Pulau Komodo NTT

24 hari lalu

Rekomendasi 5 Destinasi Wisata Unggul di Labuan Bajo dan Pulau Komodo NTT

Mengenal destinasi wisata di Labuan Bajo dan Pulau Komodo, NTT. Berikut 5 rekomendasinya, antara lain Pink Beach dan Pulau Padar.

Baca Selengkapnya

Traveling ke Eropa Tak Melulu Prancis dan Italia, Ada Armenia yang Menarik Dikunjungi

31 hari lalu

Traveling ke Eropa Tak Melulu Prancis dan Italia, Ada Armenia yang Menarik Dikunjungi

Beberapa blogger perjalanan yang mengunjungi Armenia mengaku selalu ingin kembali mengunjungi negara tersebut

Baca Selengkapnya