Fosil Manusia Tertua: Ini Beda Homo Erectus Bumiayu dan Sangiran

Kamis, 4 Juli 2019 06:42 WIB

Sejumlah fosil yang disimpan di Museum Buton, Bumiayu, Brebes Jawa Tengah. Di Bumiayu ditemukan fosil homo erectus Bumiayu, yang merupakan manusia purba tertua di Indonesia. (dok.kemendikbud.go.id)

TEMPO.CO, Jakarta - Arkeolog dari Balai Arkeologi Yogyakarta Harry Widianto melakukan penelitian terhadap homo erectus Bumiayu, fosil manusia purba yang ditemukan di Bumiayu, Kecamatan Bumiayu, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah.

Baca juga: Temuan Fosil Manusia Purba di Brebes Bisa Mengubah Teori Sejarah

Fosil yang ditemukan itu merupakan kelompok homo erektus yang diperkirakan tertua di Indonesia, yakni berasal dari 1,8 juta tahun lalu.

"Kalau kita bicara mengenai manusia purba, orientasinya bukan Indonesia, tapi Jawa, Javaman, itu sudah kondang. Nah, ini penemuan 1,8 juta tahun lalu di Bumiayu, tidak membuat out of africa itu dicoret, tapi di Bumiayu sudah ada dan itu multiregional," ujar Harry kepada Tempo, Rabu, 3 Juli 2019.

Temuan fosil tersebut berupa tulang bonggol dan rahang serta akar gigi. Fosil ini, kata Harry, berbeda dengan fosil yang ditemukan di Sangiran, Sragen, Jawa Tengah yang berusia 1,5 juta tahun lalu, perkembangan manusianya berasal dari Afrika sehingga disebut Out of Africa.

Advertising
Advertising

"Ini merupakan kelompok homo erectus yang perkembangannya berasal dari evolusi lokal yang disebut dengan multiregional," kata Harry. "Artinya, fosil yang ditemukan di Bumiayu dijadikan fosil manusia purba tertua di Jawa dan di Indonesia, bukanlah di Sangiran."

Menurut Harry, arti penemuan ini adalah usia yang lebih tua, 1,8 juta tahun, dibandingkan dengan temuan di Sangiran, yang berumur 1,5 juta tahun lalu. "Sehingga menjawab bahwa Sangiran bukan tempat pendaratan pertama sesuai dengan teori migrasi "Out of Africa", tapi Bumiayu merupakan salah satu tempat di dunia yang mampu memunculkan Homo erectus dan kemudian berevolusi setempat," kata Harry.

Evolusi setempat disebut juga teori Multi-Regional atau evolusi lokal, seperti yang terjadi di Dminasi (Georgia) maupun Longgupo (Cina).

"Teori Out of Africa menjadi kandas dengan penemuan ini, digantikan Multi-Regional itu," katanya.

Pengukuran umur homo erectus Bumiayu berdasarkan analisis korelasi stratigrafi dan identifikasi formasi batuannya yang masuk ke Formasi Kali Glagah bagian tengah-bawah.

Keberadaan situs Bumiayu telah menjadi perhatian sejak lama dan menjadi objek penelitian oleh para ahli purbakala sejak 1920-an. Wilayah Bumiayu sampai dengan Tegal dulunya merupakan pantai timur dari Pulau Jawa.

"Keberadaan homo erektus di Bumiayu sangat memungkinkan. Karena sekitar 2,4 juta tahun lalu, wilayah Bumiayu merupakan pantai timur Pulau Jawa sebelum akhirnya Pulau Jawa terbentuk seluruhnya seperti sekarang," tutur Harry.

Kemudian muncullah pulau, pertama daerah Jawa Barat, kemudian terus naik dan meluas hingga muncul wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Sehingga, Harry memastikan bahwa kehidupan purba di Bumiayu lebih tua dibandingkan di sebelah timur.

Selain fosil homo erectus Bumiayu manusia purba, para peneliti sebelumnya telah menemukan beberapa fosil lain di wilayah Bumiayu dan sekitarnya. Fosil tersebut berupa fosil gajah purba, rusa, banteng dan kerbau.

Berita terkait

Komunitas Pemburu Fosil Purba Bumiayu, Pernah Disoraki Orang Gila

13 Juli 2019

Komunitas Pemburu Fosil Purba Bumiayu, Pernah Disoraki Orang Gila

Setiap kali menemukan fosil, komunitas ini melapor ke Balai Pelestarian Sangiran Situs Manusia Purba Sangiran.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Lantai Masjidil Haram, Fosil Manusia di Brebes

4 Juli 2019

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Lantai Masjidil Haram, Fosil Manusia di Brebes

Top 3 Tekno berita hari ini tentang lantai Masjidil Haram yang selalu dingin, penemuan fosil manusia purba Homo Erectus Bumiayu, dan Huawei P 30 Pro.

Baca Selengkapnya

Temuan Fosil Manusia Purba di Brebes Bisa Mengubah Teori Sejarah

3 Juli 2019

Temuan Fosil Manusia Purba di Brebes Bisa Mengubah Teori Sejarah

Selain fosil manusia purba, para peneliti sebelumnya telah menemukan beberapa fosil lain di wilayah Bumiayu dan sekitarnya.

Baca Selengkapnya

Fosil Manusia Purba Tertua di Indonesia Ditemukan di Brebes

3 Juli 2019

Fosil Manusia Purba Tertua di Indonesia Ditemukan di Brebes

Temuan fosil manusia purba tersebut berupa tulang bonggol dan rahang serta akar gigi.

Baca Selengkapnya

Fosil Manusia Purba Ini Diyakini Merupakan yang Tertua di Dunia

8 Juni 2017

Fosil Manusia Purba Ini Diyakini Merupakan yang Tertua di Dunia

Asal-usul manusia kembali dipertanyakan, kali ini dengan temuan fosil manusia purba di Maroko.

Baca Selengkapnya

Asal-usul Manusia dari Afrika Mulai Diragukan, Ini Sebabnya

25 Mei 2017

Asal-usul Manusia dari Afrika Mulai Diragukan, Ini Sebabnya

Fosil dari Yunani dan Bulgaria berupa makhluk mirip kera menimbulkan keraguan soal asal-usul manusia yang selama ini diyakini evolusi dari Afrika.

Baca Selengkapnya

Fosil Bayi Hominin Pertama Kalinya Dipamerkan untuk Publik

24 Mei 2017

Fosil Bayi Hominin Pertama Kalinya Dipamerkan untuk Publik

Fosil bayi hominin, nenek moyang manusia, untuk pertama
kalinya dipamerkan dan terlihat sedikit mirip manusia

Baca Selengkapnya

Dua Kerangka Manusia Purba Bandung Ditemukan di Gua Pawon

23 Maret 2017

Dua Kerangka Manusia Purba Bandung Ditemukan di Gua Pawon

Dua kerangka manusia purba Bandung ditemukan di Gua Pawon, Bandung. Berumur 9.500 tahun.

Baca Selengkapnya

Ilmuwan Teliti Plak Gigi Manusia Neanderthal, Hasilnya...

9 Maret 2017

Ilmuwan Teliti Plak Gigi Manusia Neanderthal, Hasilnya...

DNA kuno dari plak gigi mengungkap informasi menarik baru mengenai Neanderthal, termasuk ihwal bahan makanan spesifik dalam diet mereka.

Baca Selengkapnya

Nenek Moyang Manusia Ternyata Pemakan Rumput  

16 Juni 2016

Nenek Moyang Manusia Ternyata Pemakan Rumput  

Jauh sebelum mengenal daging dan biji-bijian, ternyata nenek moyang manusia adalah pemakan rerumputan.

Baca Selengkapnya