Lombok Berpotensi Gempa Megathrust, Gubernur: Jangan Panik

Reporter

Antara

Editor

Yudono Yanuar

Jumat, 5 Juli 2019 09:00 WIB

Zona gempa megathrust. (BMKG)

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Nusa Tenggara Barat Zulkieflimansyah meminta masyarakat tidak panik menyikapi pemberitaan tentang potensi gempa megathrust berkekuatan Magnitudo 8,5 di selatan Pulau Lombok.

Baca juga: BMKG: Lombok Simpan Potensi Gempa Megathrust Magnitudo 8,5

"Jangan panik dan takut. Bagi orang di Jepang itu satu hal yang biasa, apalagi kita sedang masuk dalam proses rehabilitasi dan rekonstruksi pascagempa 2018," ujarnya saat menggelar jumpa pers menyikapi informasi tentang potensi gempa berkekuatan 8,5 sampai 9 magnitudo di selatan Lombok, Kamis malam, 4 Juli 2019

Hadir mendampingi Gubernur,Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Ridwan Syah, Kepala Bappeda NTB Wedha Magma Ardhi, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PMPTSP) NTB, Lalu Gita Aryadi, Kepala Dinas Pariwisata NTB Lalu Moh Faizal, Kepala Biro Humas dan Protokol Setda NTB Najamuddin Amy, Kepala BMKG Mataram Agus Riyanto dan Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik NTB IGP Aryadi.

Doktor Zul panggilan akrab Gubernur NTB, menyatakan saat ini NTB sedang bangkit pascagempa beruntun yang terjadi pada akhir Juli hingga Agustus 2018. Termasuk, sektor pariwisata yang sudah mulai membaik dengan ramainya kunjungan wisatawan.

"Saya baru pulang dari Darwin dan Perth, Australia tidak satu pun kursi pesawat yang tersisa, saking senangnya orang ke Lombok. Karena itu perlu kita bijak dalam mencerna dan memaknai informasi," terangnya.

Peresmian Wisata Bahari di Bilelando Lombok Tengah oelh Gubernur NTB Zulkieflimansyah, Sabtu 17 Februari 2019 (Dok. Humas Pemprov NTB)

Terkait prediksi yang dikemukakan para ahli dalam sebuah seminar, gubernur menganggap hal tersebut sesuatu hal yang biasa. Karena menurut gubernur potensi bencana besar di mana-dimana bisa terjadi.

"Saya kira, kita di NTB ini cukup beruntung karena sudah memiliki pengalaman. Tapi kalau pun ada gempa kita tidak berharap akan sebesar itu dan kita tidak sepanik dengan orang di daerah yang belum merasakan gempa," katanya.

Gubernur menyatakan salah satu misi Pemprov NTB adalah menjadikan NTB sebagai daerah yang tangguh dan mantap terhadap bencana. Sehingga mitigasi bencana menjadi prioritas nomor satu. Namun demikian untuk menjadikan itu semua dibutuhkan waktu.

"Butuh waktu, tapi seiring waktu pasti bisa. Bahkan, NTB jadi daerah percontohan bagi daerah lain di Indonesia soal mitigasi bencana," katanya.

Sebelumnya, Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Mataram Agus Riyanto mengatakan dari hasil simulasi dan pemodelan tsunami (Tsunami Modeling), wilayah Lombok Selatan menyimpan potensi gempa megatrust berkekuatan 8,5 magnitudo dan gelombang tsunami hingga 20 meter. Namun, gempa sebesar itu sesungguhnya tidak hanya berpotensi terjadi di Lombok bagian selatan tapi bisa terjadi di wilayah selatan Indonesia mulai NTT, Bali, Jawa hingga Sumatera.

"Tapi, kapan waktunya tidak ada yang tahu bahkan teknologi secanggih apapun tidak bisa memprediksi dan mengetahui kapan akan terjadi gempa itu," ujarnya di sela-sela seminar manajemen kebencanaan yang dilaksakan di Universitas Nahdatul Ulama (NU) NTB yang juga dihadiri pakar geologi dan kegempaan dari Universitas Brigham Young, Utah, Amerika Serikat, Prof Ron Harris.

Menurut Agus, jika merujuk pada sejarah dan hasil penelitian gempa besar pernah terjadi di perairan selatan, khususnya Lombok pernah terjadi pada 500-1000 tahun yang lalu. Hal ini dibuktikan dari jejak pasir sisa tsunami yang tertinggal.

"Sekarang belum ada aktivitas lagi, kalau pun ada kita harap gempanya kecil-kecil dan intensitasnya banyak, sehingga terlepas. Tapi kalau diam terlalu lama itu artinya sedang mengumpulkan energi dan ini yang tidak kita harapkan."

"Karena sifatnya di selatan itu seperti itu, hampir sama dengan selatan Bali, Jawa hingga Sumatera bisa ratusan tahun seperti yang terjadi di Aceh.itu ratusan tahun terulang kembali pada tahun 2004 gempa besar dan tsunami," kata Agus Riyanto.

Pernyataan BMKG itu juga diamini pakar geologi dan kegempaan Prof. Ron Harris. Bahkan, dirinya memperkirakan potensi gempa di selatan Indonesia bisa sampai 9 magnitudo. Meski ada potensi gempa besar, namun berdasarkan data sejarah belum pernah lagi terjadi gempa besar di lempeng Indo-Australia. Tapi secara teknis dari hasil riset pergerakan naik lempeng bumi mencapai 7 cm pertahun dan lempeng Indo-Australia saat ini diperkirakan ada pada ketinggian 35 meter lebih.

Ron Harris, mengatakan tidak ada yang bisa memastikan gempa megathrust,akan terjadi. Terpenting, harus dimulai dari sekarang bagaimana membangun kesadaran mitigasi bencana oleh masyarakat di daerah rawan bencana bisa terus ditingkatkan.

Berita terkait

BMKG Ingatkan Ancaman Sesar Sumatera di Darat: Meski Magnitudo Tidak Besar, Kerusakan Signifikan

36 hari lalu

BMKG Ingatkan Ancaman Sesar Sumatera di Darat: Meski Magnitudo Tidak Besar, Kerusakan Signifikan

Sesar Sumatera memanjang dari Provinsi Lampung hingga Aceh.

Baca Selengkapnya

BMKG Bantah Video Viral di TikTok Sebut Gempa Megathrust Akan Lumpuhkan Jakarta

43 hari lalu

BMKG Bantah Video Viral di TikTok Sebut Gempa Megathrust Akan Lumpuhkan Jakarta

Lumpuh yang dimaksud adalah terputusnya jaringan komunikasi yang disebabkan rusaknya berbagai infrastruktur komunikasi akibat gempa megathrust.

Baca Selengkapnya

Gempa Magnitudo 5,7 di Banten Disebut Megathrust, Begini Penjelasannya

26 Februari 2024

Gempa Magnitudo 5,7 di Banten Disebut Megathrust, Begini Penjelasannya

Gempa terbaru berkekuatan M5,7 dari selatan Banten tergolong megathrust. Apa itu megathrust?

Baca Selengkapnya

BMKG Bicara Soal Potensi Gempa Megathrust di Selatan Jawa, Ini yang Perlu Diketahui

4 November 2023

BMKG Bicara Soal Potensi Gempa Megathrust di Selatan Jawa, Ini yang Perlu Diketahui

Berdasarkan catatan sejarah gempa megathrust, di wilayah Selat Sunda memang sering terjadi tsunami.

Baca Selengkapnya

Ada Potensi Tsunami di Cilacap akibat Megathrust, BRIN Bikin Pemodelan Simulasi

27 September 2023

Ada Potensi Tsunami di Cilacap akibat Megathrust, BRIN Bikin Pemodelan Simulasi

Sekelompok peneliti dari Badan Riset Inovasi Nasional atau BRIN membuat pemodelan simulasi potensi tsunami di Teluk Penyu, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

BMKG Pastikan Gempa Banten Bukan Megathrust, 14 Aktivitas Susulan

10 Mei 2023

BMKG Pastikan Gempa Banten Bukan Megathrust, 14 Aktivitas Susulan

Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa Banten memiliki mekanisme pergerakan geser atau strike-slip.

Baca Selengkapnya

Rentetan Gempa Terkini Mengguncang Siberut, Warga 4 Dusun Masih Bertahan di Atas Bukit

23 April 2023

Rentetan Gempa Terkini Mengguncang Siberut, Warga 4 Dusun Masih Bertahan di Atas Bukit

Warga dusun di pesisir Pulau Siberut telah membangun posko pengungsian lengkap dengan logistiknya untuk kejadian seperti gempa hari ini.

Baca Selengkapnya

Gempa M5,2 Guncang Singkil Aceh, Akibat Aktivitas Megathrust Nias-Simeulue

11 Maret 2023

Gempa M5,2 Guncang Singkil Aceh, Akibat Aktivitas Megathrust Nias-Simeulue

Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas Megathrust Nias-Simeulue

Baca Selengkapnya

Jokowi Sentil Rumitnya Pencairan Bantuan Gempa Lombok, Palu, hingga Cianjur

2 Maret 2023

Jokowi Sentil Rumitnya Pencairan Bantuan Gempa Lombok, Palu, hingga Cianjur

Presiden Jokowi mengatakan masyarakat harus dibuat menunggu karena ternyata pencairan dana bantuan gempa dan bencana alam lain ruwet setengah mati.

Baca Selengkapnya

Kata Pakar Geologi soal Kemunculan Mirip Pulau Kecil usai Gempa Maluku

11 Januari 2023

Kata Pakar Geologi soal Kemunculan Mirip Pulau Kecil usai Gempa Maluku

Ketua Ikatan Ahli Geologi Indonesia bicara munculnya material mirip pulau kecil di Desa Teinaman, Kepulauan Tanimbar usai gempa Maluku

Baca Selengkapnya