Agar Nyamuk Tidak Menggigit, Studi: Berikan Gula

Reporter

The Conversation

Editor

Erwin Prima

Sabtu, 6 Juli 2019 07:43 WIB

Ilustrasi nyamuk (Pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Manusia bukanlah satu-satunya yang suka makanan manis, karena nyamuk juga sulit untuk menolak godaan makanan legit. Dan menurut penelitian terbaru, gula mungkin bisa menjauhkan gigitan serangga dari tubuh kita.

Baca: Sering Digigit Nyamuk karena Berdarah Manis, Mitos atau Fakta?

Kita sudah lama memahami bahwa gula merupakan sumber energi yang penting bagi nyamuk. Bahkan, sebenarnya gula lebih baik untuk nyamuk daripada darah dalam memberi kekuatan untuk terbang dan proses bertahan hidup. Hanya nyamuk betina yang menghisap darah karena darah memberi nutrisi penting yang dibutuhkan untuk menetaskan telurnya.

Tentu saja, kebutuhan nyamuk akan darah ini menyebabkan penyakit mematikan yang menjadi beban banyak negara. Hal ini seringkali terjadi di negara-negara yang tidak memiliki perlengkapan memadai untuk mengatasinya. Di tengah ratusan penelitian di seluruh dunia yang bertujuan untuk mengurangi ancaman nyamuk, satu yang paling menjanjikan adalah penelitian bagaimana nafsu nyamuk atas darah dan gula saling berhubungan.

Penelitian terkini yang diterbitkan oleh Plos Biology menyelidiki tentang hal tersebut. Penelitian ini fokus pada nyamuk Harimau Asia (Aedes albopictus), spesies invasif yang ada di setiap benua, berhubungan erat dengan manusia, dan jumlahnya sangat sulit untuk ditekan, membuatnya menjadi pembawa penyakit seperti demam berdarah, demam kuning, dan virus Zika.

Advertising
Advertising

Tim peneliti menemukan bahwa memberi makan nyamuk kecil larutan gula menyebabkan respons fisiologis yang serupa dengan menghisap darah. Temuan paling pentingnya si nyamuk menunda pencarian mereka akan darah segar manusia setelah meminum larutan gula.

Menariknya, para peneliti menemukan bahwa memakan gula menyebabkan peningkatan level protein yang disebut vitellogenin pada nyamuk. Vitellogenin adalah komponen penting dalam produksi kuning telur yang menyediakan nutrisi bagi keturunan nyamuk yang belum menetas. Biasanya, vitellogenin diproduksi ketika reseptor mendeteksi adanya nutrisi spesifik yang didapatkan nyamuk dari darah yang dihisap.

Dengan menggunakan eksperimen gen, para peneliti dapat mengidentifikasi gen spesifik yang terkait dengan vitellogenin, yang ketika dihancurkan, mengembalikan ketertarikan nyamuk terhadap manusia. Hal ini menarik, sebab temuan tersebut menyoroti potensi gen ini sebagai cara mengurangi perilaku nyamuk untuk mencari inang, dan setelahnya, mengurangi penularan penyakit mematikan yang menjangkiti jutaan manusia.

Pekerjaan yang masih harus diselesaikan

Penelitian ini merupakan terobosan signifikan dalam memahami mekanisme fisiologis yang mempengaruhi perilaku makan nyamuk. Namun, masih banyak pekerjaan yang harus diselesaikan. Seperti yang disadari oleh penulis sendiri, hanya memberi makan gula pada nyamuk tidak bisa digunakan sebagai metode kontrol di dunia nyata.

Ada banyak alasan untuk ini, tetapi yang terpenting adalah bahwa efek gula pada perilaku nyamuk dapat sangat bervariasi, bahkan dalam satu spesies saja. Sebagai contoh, jika ketertarikan nyamuk muda pada manusia berkurang, namun ketika betina yang lebih tua diberi gula, mereka tetap sangat tertarik pada manusia, dan menunjukkan peningkatan cadangan nutrisi. Ini bukanlah hasil yang diinginkan. Kondisi fisik, seberapa baik nyamuk diberi makan sebagai larva, status kawin, dan apakah sebelumnya telah bertelur juga dapat mempengaruhi efek gula pada perilaku makan.

Keadaan menjadi lebih kompleks ditemukan pada spesies nyamuk lain. Sebagai contoh, tingkat vitellogenin yang tinggi melemahkan sistem kekebalan nyamuk malaria Afrika (Anopheles gambiae), sehingga membuatnya lebih mungkin untuk tertular dan menularkan malaria. Karena itu meningkatkan vitellogenin jelas tidak selalu baik.

Memberi gula untuk nyamuk mungkin membuat Anda terhindar dari gigitan nyamuk muda, tetapi hal itu akan membuat nyamuk yang lebih tua semakin kuat, dan bisa melemahkan pertahanan spesies nyamuk lain. Namun, kita mungkin dapat memodifikasi secara genetik atau memberikan nyamuk Harimau hormon yang meningkatkan kadar vitellogenin tanpa gula. Mengingat bahwa dalam kebanyakan kasus, nyamuk mengambil patogen penyakit dalam isapan darah mereka yang pertama, metode kontrol tersebut secara substansial dapat menunda nyamuk untuk makan darah dan mempersingkat daya tular mereka.

Tentu saja, pada tahap awal ini sulit untuk memperkirakan seberapa efektif metode kontrol yang dapat mengubah vitellogenin. Yang terpenting, masih banyak cara yang bisa dilakukan sebelum pertanyaan tentang nyamuk ini terjawab, jadi, tetaplah ikuti saran terbaik kala bepergian.

THE CONVERSATION

Berita terkait

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

1 hari lalu

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

Terkini: Presiden Jokowi dorong penghiliran industri jagung, Uni Eropa jajaki peluang investasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Bahlil Janji Percepat Investasi untuk Swasembada Gula dan Bioetanol

1 hari lalu

Bahlil Janji Percepat Investasi untuk Swasembada Gula dan Bioetanol

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan akan mempercepat investasi untuk percepatan swasembada gula dan bioetanol.

Baca Selengkapnya

Harga Naik, Toko Ritel Batasi Penjualan Gula Pasir

1 hari lalu

Harga Naik, Toko Ritel Batasi Penjualan Gula Pasir

Sejumlah toko ritel melakukan pembatasan penjualan gula pasir imbas dari naiknya harga gula.

Baca Selengkapnya

Kenapa Orang Suka Aroma Bayi? Ini Penjelasan Ilmiahnya

2 hari lalu

Kenapa Orang Suka Aroma Bayi? Ini Penjelasan Ilmiahnya

Cairan amnion dan substansi seperti verniks caseosa berperan dalam menciptakan aroma bayi yang khas.

Baca Selengkapnya

Tinggi Gula dan Asam, Siapa Saja yang Harus Menghindari Nanas?

4 hari lalu

Tinggi Gula dan Asam, Siapa Saja yang Harus Menghindari Nanas?

Buah nanas memang kaya vitamin dan mineral. Tapi tak semua orang bisa leluasa memakan buah ini. Berikut yang sebaiknya menghindari.

Baca Selengkapnya

5 Hal yang Jadi Fokus Tangani Penyakit Arbovirus seperti DBD

5 hari lalu

5 Hal yang Jadi Fokus Tangani Penyakit Arbovirus seperti DBD

Kementerian Kesehatan Indonesia dan Brazil berkolaborasi untuk memformulasikan upaya mencegah peningkatan insiden penyakit Arbovirus seperti DBD

Baca Selengkapnya

Jokowi Percaya Bahlil Pimpin Satgas Gula dan Bioetanol, Ini 7 Tugas Pokoknya

5 hari lalu

Jokowi Percaya Bahlil Pimpin Satgas Gula dan Bioetanol, Ini 7 Tugas Pokoknya

Presiden Jokowi tunjuk Menteri Investasi Bahlil Lahadalia sebagai Ketua Satgas Gula dan bioetanol. Apa saja tugas-tugasnya?

Baca Selengkapnya

Kelebihan Punya Tinggi Badan Menjulang Menurut Penelitian

8 hari lalu

Kelebihan Punya Tinggi Badan Menjulang Menurut Penelitian

Selain penampilan, orang tinggi diklaim punya kelebihan pada kesehatan dan gaya hidup. Berikut keuntungan memiliki tinggi badan di atas rata-rata.

Baca Selengkapnya

Selain Tikus, Inilah 4 Hewan yang Kerap Dijadikan Percobaan Penelitian

8 hari lalu

Selain Tikus, Inilah 4 Hewan yang Kerap Dijadikan Percobaan Penelitian

Berikut beberapa hewan yang kerap dijadikan hewan percobaan dalam penelitian:

Baca Selengkapnya

10 Hewan Paling Berbahaya di Dunia, Ada Lalat Tsetse hingga Ikan Batu

13 hari lalu

10 Hewan Paling Berbahaya di Dunia, Ada Lalat Tsetse hingga Ikan Batu

Berikut deretan hewan paling berbahaya di dunia yang bisa membunuh manusia dalam hitungan detik. Ada lalat tsetse hingga tawon laut.

Baca Selengkapnya