BPPT: Teknologi Hujan Buatan Bukan Bikin Hujan, tapi

Reporter

Tempo.co

Editor

Erwin Prima

Selasa, 23 Juli 2019 10:27 WIB

Sebuah helikopter menjatuhkan air hujan buatan saat kebakaran hutan di Orange, California, 9 Oktober 2017. REUTERS/Mike Blake

TEMPO.CO, Jakarta - Teknologi modifikasi cuaca (TMC) atau hujan buatan yang dilakukan oleh BPPT melalui Balai Besar Teknologi Modifikasi Cuaca (BBTMC) adalah sebuah pemanfaatan teknologi untuk inisiasi ke dalam awan agar proses yang terjadi di awan lebih cepat dibandingkan dengan proses secara alami.

Kepala BBTMC BPPT, Tri Handoko Seto, mengatakan bahwa hujan buatan tidak dapat diartikan secara harfiah sebagai pekerjaan membuat hujan. Teknologi ini, tepatnya, berupaya untuk meningkatkan dan mempercepat jatuhnya hujan.

"Hujan buatan atau teknologi modifikasi cuaca ini dengan cara melakukan penyemaian awan (cloud seeding) menggunakan bahan-bahan yang bersifat higroskopik (menyerap air) sehingga proses pertumbuhan butir-butir hujan dalam awan akan meningkat dan selanjutnya akan mempercepat terjadinya hujan," papar pria yang akrab dipanggil Seto tersebut di Jakarta, Senin, 22 Juli 2019.

Selain itu operasi hujan buatan juga tidak lepas dari ketersediaan yang diberikan oleh alam. Artinya, jika awannya banyak, juga akan dapat menginkubasi lebih banyak dan otomatis akan menghasilkan hujan yang lebih banyak juga, begitu pun sebaliknya.

Terkait kesiapan BPPT dalam melakukan operasi TMC, Seto menyebut pihaknya perlu melakukan beberapa persiapan, seperti koordinasi dan hal teknis lainnya, di antaranya memodifikasi pesawat untuk dapat digunakan dalam melaksanakan operasi hujan buatan. Setelah itu mendatangkan pesawat ke lokasi, menyiapkan sumber daya manusia, serta menyiapkan bahan semai.

Advertising
Advertising

"Untuk melakukan Operasi TMC pun butuh pesawat yang biasanya dimodifikasi khusus untuk operasi TMC, guna mengangkut kru serta bahan semai, berupa garam halus yang nantinya akan disemai di dalam awan," paparnya.

Dia menambahkan, dengan semakin meningkatnya frekuensi kejadian bencana hidrometeorologi di Indonesia, aktivitas teknologi modifikasi cuaca banyak dimanfaatkan untuk tujuan mitigasi bencana yang disebabkan oleh faktor iklim dan cuaca.

“Seperti untuk mengantisipasi kekeringan, bencana banjir serta bencana kabut asap akibat kebakaran lahan dan hutan atau Karhutla. Selain itu, Teknologi Modifikasi Cuaca juga sudah dipercaya dalam pengamanan proyek strategis nasional dan kegiatan penting kenegaraan yang bersifat nasional dan internasional baik untuk mengurangi gangguan kabut asap maupun menjaga agar lokasi kegiatan tidak terkendala oleh cuaca ekstrem,” pungkasnya.

Beberapa operasi hujan buatan, di antaranya pada acara Sea Games pada tahun 2011 di Provinsi Sumatera Selatan dalam pengamanan mengurangi curah hujan, PON di Riau pada 2013 yang terganggu kabut asap maupun curah hujan di areal lapangan olah raga, Islamic Solidarity Games di Sumatera Selatan pada 2013, redistribusi curah hujan di wilayah DKI pada 2013 dan 2014.

Selain itu teknologi hujan buatan juga dilakukan pada pengurangan curah hujan di area proyek Pembangunan Jalan Tol Samarinda-Balikpapan tahun 2018, Asian Games 2018 di Jakarta dan Palembang, Annual Meeting IMF-World Bank 2018 di Bali, serta kegiataan kenegaraan lainnya seperti peringatan HUT Kemerdekaan RI di Istana Negara.

Berita terkait

Cuaca Jabodetabek Hari Ini, Kelembapan Udara Bisa Sampai 100 Persen

32 menit lalu

Cuaca Jabodetabek Hari Ini, Kelembapan Udara Bisa Sampai 100 Persen

Prediksi cuaca Jakarta hari ini, Minggu 5 Mei 2024, diawali dengan cerah berawan merata di seluruh wilayahnya pada pagi ini.

Baca Selengkapnya

Peringatan Dini BMKG: Sejumlah Provinsi Berpotensi Hujan Lebat Disertai Petir

1 hari lalu

Peringatan Dini BMKG: Sejumlah Provinsi Berpotensi Hujan Lebat Disertai Petir

Potensi hujan signifikan terjadi karena kontribusi dari aktivitas Madden Julian Oscillation (MJO), Gelombang Kelvin dan Rossby Equatorial.

Baca Selengkapnya

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

2 hari lalu

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang

Baca Selengkapnya

Dasarian Pertama Mei, Hujan Diprediksi Berkurang di Separuh Wilayah Jawa Barat

3 hari lalu

Dasarian Pertama Mei, Hujan Diprediksi Berkurang di Separuh Wilayah Jawa Barat

Stasiun Klimatologi BMKG Jawa Barat memprakirakan 52,1 persen wilayah berkategori hujan rendah.

Baca Selengkapnya

Cuaca Jakarta dan Sekitarnya Sama Cerah Berawan Pagi Ini, Bagaimana Siang dan Malam?

5 hari lalu

Cuaca Jakarta dan Sekitarnya Sama Cerah Berawan Pagi Ini, Bagaimana Siang dan Malam?

Prediksi cuaca dari BMKG menyebut Jabodetabek seluruhnya cerah berawan pada pagi ini, Kamis 30 April 2024.

Baca Selengkapnya

UTBK Dimulai Serentak 30 April, BMKG Prediksi Lokasi Ujian di Bandung Hujan

5 hari lalu

UTBK Dimulai Serentak 30 April, BMKG Prediksi Lokasi Ujian di Bandung Hujan

UTBK yang berlangsung dalam satu hingga dua gelombang mulai 30 April-7 Mei 2024, kemudian 14-20 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Prediksi Cuaca BMKG untuk Jabodetabek Hari Ini, Waspada Potensi Hujan di Mana?

6 hari lalu

Prediksi Cuaca BMKG untuk Jabodetabek Hari Ini, Waspada Potensi Hujan di Mana?

BMKG memprediksi seluruh wilayah Jakarta memiliki cuaca cerah berawan sepanjang pagi ini, Senin 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

BMKG: Mayoritas Wilayah Indonesia Berpotensi Hujan Lebat Disertai Petir dan Angin Kencang

7 hari lalu

BMKG: Mayoritas Wilayah Indonesia Berpotensi Hujan Lebat Disertai Petir dan Angin Kencang

Potensi hujan sedang hingga hujan lebat disertai petir dan angin kencang dipengaruhi oleh Madden Julian Oscillation.

Baca Selengkapnya

BMKG Prakirakan Sebagian Jakarta Diguyur Hujan Sabtu Pagi hingga Malam

7 hari lalu

BMKG Prakirakan Sebagian Jakarta Diguyur Hujan Sabtu Pagi hingga Malam

Pada siang hari seluruh wilayah Jakarta dan Kepulauan Seribu diguyur hujan dengan intensitas ringan dan sedang.

Baca Selengkapnya

Usai Temukan 3 Korban Tewas Tanah Longsor, Basarnas Imbau Sebagian Warga Garut Mengungsi

8 hari lalu

Usai Temukan 3 Korban Tewas Tanah Longsor, Basarnas Imbau Sebagian Warga Garut Mengungsi

Warga yang tinggal di perbukitan dan lereng diminta mengungsi untuk meminimalisir korban bencana tanah longsor sepanjang musim pancaroba saat ini.

Baca Selengkapnya