Peneliti ITB: Krayan Layak Menjadi Situs Warisan Dunia Unesco

Reporter

Antara

Editor

Yudono Yanuar

Jumat, 26 Juli 2019 11:12 WIB

Kecamatan Krayan dari ketinggian bukit Yuvai Semaring.|Tempo| Ninis Chairunissa

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Tim Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Institut Teknologi Bandung (LPPM ITB) Budi Faisal mengemukakan bahwa keunikan dan potensi alam yang sangat kaya dan beragam di Kecamatan Krayan, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara layak diajukan sebagai situs warisan dunia ke Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO).

Penilaian itu disampaikannya dalam acara diskusi di Kantor Bupati Nunukan, Kamis, 25 JUli 2019, bertema "Peluang dan Tantangan Pengembangan Pariwisata di Kawasan Perbatasan"

Budi Faisal menyatakan, banyak keunikan yang dimiliki Kecamatan Krayan yang berbatasan dengan Negeri Sarawak, Malaysia ini.

Keunikan tersebut, kata dia, seperti keberadaan garam di gunung, padi adan yang hanya tumbuh dan berbuah di wilayah Krayan, serta pola hidup dan sistem bercocok tanam secara alami yang hingga kini dipegang teguh oleh masyarakat Dayak Lundayeh di kecamatan itu.

"Keunikan yang ada itu sangat menarik dan belum tentu dimiliki setiap negara sehingga yang ada di Krayan ini berpeluang diajukan ke UNESCO," katanya.

Selain itu, kata dia, beberapa situs kubur batu, serta panorama alam yang asli dan begitu indah merupakan potensi pariwisata yang begitu luar biasa.

“Semua potensi tersebut berpeluang untuk didaftarkan kepada UNESCO untuk ditetapkan sebagai situs warisan dunia (world heritage). Apalagi wilayah Krayan sebagian besar masuk di Taman Nasional Kayan Mentarang (TNKM),” katanya.

Ia menilai, banyak sekali keuntungan yang akan diperoleh jika sebuah kawasan bisa ditetapkan sebagai situs warisan dunia, antara lain masyarakat dunia akan lebih mengenal kawasan tersebut karena sudah dipopulerkan oleh UNESCO.

Berbagai program kegiatan dan bantuan juga akan dikucurkan oleh UNESCO untuk memelihara situs di Kecamatan Krayan ini.

“Kalau itu tercapai maka kita (masyarakat Krayan) tinggal duduk-duduk saja menunggu para wisatawan datang, karena UNESCO yang akan memromosikannya kepada dunia,” kata Budi Faisal, yang pernah menjadi Staf Khusus di Kementerian Pariwisata itu.

Ia mengakui butuh proses dan perjuangan panjang untuk meraih status situs warisan dunia dari UNESCO untuk Krayan. "Namun keberhasilan Taman Nasional Kerinci Seblat dan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan di Sumatera meraih predikat tersebut menjadi contoh bahwa dengan kerja sama dan perjuangan tanpa kenal lelah maka segalanya pasti bisa diraih," demikian Budi Faisal.

Berita terkait

Setelah Hagia Sophia, Erdogan Kembali Ubah Bekas Gereja Menjadi Masjid

7 jam lalu

Setelah Hagia Sophia, Erdogan Kembali Ubah Bekas Gereja Menjadi Masjid

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada Senin meresmikan masjid yang diubah dari gereja Ortodoks Yunani kuno di Istanbul

Baca Selengkapnya

5 Kampus Negeri yang Mengalami Kenaikan Biaya Kuliah di 2024

15 jam lalu

5 Kampus Negeri yang Mengalami Kenaikan Biaya Kuliah di 2024

Kenaikan biaya kuliah itu menuai protes dari kalangan mahasiswa, seperti UGM, Unsoed, dan ITB.

Baca Selengkapnya

Kisah Hieronimus Jevon Valerian, Wisudawan ITB dengan IPK Sempurna 4

1 hari lalu

Kisah Hieronimus Jevon Valerian, Wisudawan ITB dengan IPK Sempurna 4

Begini cerita Hieronimus Jevon Valerian yang kerap mengorbankan waktu luang untuk belajar dan memanfaatkan waktu selama berkuliah di ITB.

Baca Selengkapnya

Inovasi Desain Jembatan dari Unej Menang di Singapura, Ungguli UGM, ITS, NTU, dan ITB

2 hari lalu

Inovasi Desain Jembatan dari Unej Menang di Singapura, Ungguli UGM, ITS, NTU, dan ITB

Tim mahasiswa Teknik Sipil Universitas Jember (Unej)menangi kompetisi gelaran Nanyang Technological University (NTU) Singapura.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

2 hari lalu

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

Berita tentang kenaikan UKT di ITB masih mengisi Top 3 Tekno Berita Terkini.

Baca Selengkapnya

Kenaikan UKT di ITB dan Temuan Senyawa Penghambat Kanker Mengisi Top 3 Tekno Hari Ini

3 hari lalu

Kenaikan UKT di ITB dan Temuan Senyawa Penghambat Kanker Mengisi Top 3 Tekno Hari Ini

Kenaikan UKT bagi mahasiswa angkatan 2024 di ITB memuncaki Top 3 Tekno Tempo hari ini, Sabtu, 4 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Jurnalis Palestina Peliput Perang Gaza Menangkan Penghargaan Kebebasan Pers UNESCO

3 hari lalu

Jurnalis Palestina Peliput Perang Gaza Menangkan Penghargaan Kebebasan Pers UNESCO

Kepala UNESCO menyerukan penghargaan atas keberanian jurnalis Palestina menghadapi kondisi 'sulit dan berbahaya' di Gaza.

Baca Selengkapnya

ITB Naikkan UKT Mahasiswa 2024, Segini Perkiraan Besarannya

3 hari lalu

ITB Naikkan UKT Mahasiswa 2024, Segini Perkiraan Besarannya

ITB menaikkan UKT untuk para mahasiswa angkatan 2024. Kenaikannya berkisar 15 persen dibanding angkatan sebelumnya.

Baca Selengkapnya

Cerita Dosen Muda ITB, Raih Gelar Doktor di Usia 27 dan Bimbing Tesis Mahasiswa Lebih Tua

3 hari lalu

Cerita Dosen Muda ITB, Raih Gelar Doktor di Usia 27 dan Bimbing Tesis Mahasiswa Lebih Tua

Nila Armelia Windasari, dosen muda ITB menceritakan pengalamannya meraih gelar doktor di usia 27 tahun.

Baca Selengkapnya

Program Pra Kerja Raih Penghargaan Wenhui Award dari UNESCO

4 hari lalu

Program Pra Kerja Raih Penghargaan Wenhui Award dari UNESCO

Program Pra Kerja meraih penghargaan dari UNESCO atas kontribusinya dalam inovasi pendidikan di kawasan Asia-Pasifik.

Baca Selengkapnya