Rekrut Rektor Asing, Menteri Nasir: Biar Bisa Masuk 500 Besar

Selasa, 30 Juli 2019 17:40 WIB

Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir (kiri) menyematkan tanda kehormatan Satyalancana Karya Satya kepada sejumlah rektor di Indonesia saat upacara peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) di Universitas Indonesia (UI), Depok, Jawa Barat, Kamis, 25 Mei 2019. Ki Hajar Dewantara dikenal sebagai bapak Pendidikan Nasional dan pendiri sekolah Taman Siswa. ANTARA/Yulius Satria Wijaya

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti) akan menghadirkan rektor asing untuk perguruan tinggi di Indonesia. Menteri Ristekdikti Mohamad Nasir menyatakan bahwa perekrutan rektor asing bertujuan untuk memperbaiki pendidikan tinggi.

"Sampai sekarang perguruan tinggi Indonesia tidak pernah masuk dalam 500 besar, hanya ada tiga saja. Padahal perguruan tinggi kita banyak, problemnya banyak faktor, di antaranya masalah penganggaran, kedua masalah manajemen, bagaimana kita berubah," ujar Nasir, di Jakarta, Selasa, 30 Juli 2019.

Wacana tersebut, kata dia, sebenarnya sudah ada sejak 2015. Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan Kemristekdikti di sejumlah perguruan tinggi di luar negeri, sosok rektor asing bisa menjadi solusi untuk meningkatkan kualitas kampus itu.

Nasir juga memberikan contoh negara yang menggunakan rektor asing di perguruan tingginya.

"Kita lihat pengalaman negara lain, Singapura contohnya sukses karena banyak dosen atau rektornya dari asing, Taiwan sama, Hong Kong sama, Arab Saudi juga melakukan hal yang sama," kata Nasir. "Kapan Indonesia melakukan? Kita harus segera melakukan hal yang sama."

Advertising
Advertising

Dengan menghadirkan rektor atau pun dosen asing, Nasir berujar, karena rektor asing mempunyai banyak jaringan yang baik di dunia. Oleh karena itu, menurutnya, berbagai regulasi terkait itu harus diperbaiki.

"Supaya nanti kalau ada perguruan tinggi yang dipimpin rektor asing berjalan dengan baik," tutur Nasir. "Saya harapkan mulai 2020 sudah diumumkan kepada publik."

Berita terkait

UI Buka Program Doktoral Kajian Stratejik dan Global Pertama di Indonesia

12 September 2020

UI Buka Program Doktoral Kajian Stratejik dan Global Pertama di Indonesia

UI juga menjalin kerja sama dengan University of British Columbia, Kanada, untuk memajukan pendidikan dan riset di masa pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Satgas Pastikan Kerja Tim Percepatan Vaksin Dapat Selesai Akhir 2021

8 September 2020

Satgas Pastikan Kerja Tim Percepatan Vaksin Dapat Selesai Akhir 2021

Pembentukan tim didasarkan pada Keputusan Presiden Nomor 18 tahun 2020 tentang Tim Nasional Percepatan Pengembangan Vaksin Covid-19.

Baca Selengkapnya

Bukan Rektor Asing, Menristek Pilih Kolaborasi Penelitian

20 November 2019

Bukan Rektor Asing, Menristek Pilih Kolaborasi Penelitian

Rencana mendatangkan rektor asing itu berawal dari Menristekdikti periode sebelumnya, Mohamad Nasir.

Baca Selengkapnya

Menteri Riset: Kita Perlu Strategi Imitasi untuk Maju, Maksudnya?

10 November 2019

Menteri Riset: Kita Perlu Strategi Imitasi untuk Maju, Maksudnya?

Menteri Riset mengatakan kita perlu melakukan strategi imitasi atau meniru inovasi yang negara maju seperti yang pernah dilakukan Korea Selatan.

Baca Selengkapnya

Menteri M. Nasir Mengaku Sudah Siapkan Landasan untuk Ristekdikti

18 Oktober 2019

Menteri M. Nasir Mengaku Sudah Siapkan Landasan untuk Ristekdikti

Nasir juga mendorong agar badan riset dan inovasi nasional segera dibentuk di pemerintahan Jokowi mendatang.

Baca Selengkapnya

Menkumham Akan ke Kampus Jelaskan Konten RUU kepada Mahasiswa

26 September 2019

Menkumham Akan ke Kampus Jelaskan Konten RUU kepada Mahasiswa

Sebagai insan akademik, kata Menteri, cara yang tepat bagi mahasiswa adalah menyuarakan aspirasinya adalah melalui forum dialog.

Baca Selengkapnya

PT Inuki Ingin Lebih Berperan dalam Pengembangan Teknologi Nuklir

19 September 2019

PT Inuki Ingin Lebih Berperan dalam Pengembangan Teknologi Nuklir

PT Industri Nuklir Indonesia (Inuki) menghadiri Sidang International Atomic Energy Agency (IAEA) di Wina, yang membahas pengembangan teknologi nuklir.

Baca Selengkapnya

Inilah Rektor Asing Pertama: Jang Youn Cho dari Korsel

27 Agustus 2019

Inilah Rektor Asing Pertama: Jang Youn Cho dari Korsel

Jang Youn Cho menjadi rektor asing pertama yang masuk Indonesia dan akan memimpin Universitas Siber Asia.

Baca Selengkapnya

Menteri Nasir Kaji Ulang Wacana Memajukan UTBK

20 Agustus 2019

Menteri Nasir Kaji Ulang Wacana Memajukan UTBK

Sebelumnya wacana memajukan UTBK disambut protes lewat penggalangan petisi di change.org.

Baca Selengkapnya

Menristekdikti Sebut Jokowi Sudah Setuju Datangkan Rektor Asing

20 Agustus 2019

Menristekdikti Sebut Jokowi Sudah Setuju Datangkan Rektor Asing

Menristekdikti mengatakan Jokowi sudah setuju mendatangkan rektor asing.

Baca Selengkapnya