Gempa Banten Bikin BMKG Dirisak, Kenapa?

Sabtu, 3 Agustus 2019 18:53 WIB

Seorang pria memungut tiang kayu rumahnya yang rusak akibat diguncang gempa di Kampung Karoya, Mandalawangi, Pandeglang, Banten, Sabtu, 3 Agustus 2019. Gempa bermagnitudo 6,9 yang mengguncang Kabupaten Pandeglang pada Jumat (2/8) mengakibatkan ratusan bangunan rusak. ANTARA

TEMPO.CO, Bandung - Informasi cepat terkait gempa dan peringatan tsunami Banten-Lampung keluaran Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menuai masalah.

Sebagian orang menuding informasinya ngawur dan lembaga itu bekerja asal-asalan. Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono menjelaskan perkaranya.

Begitu terasa guncangan gempa, BMKG meluncurkan informasi cepat soal lokasi dan kekuatan gempa. Pada kondisi tertentu, kabar gempa itu disertai peringatan dini tsunami.

Lewat media sosial, misalnya, pada gempa Jumat malam, 2 Agustus 2019 yang menggemparkan sebagian warga Lampung, Banten, Jakarta, dan Jawa Barat hingga ke timur.

#Gempa Mag:7.4, 02-Aug-19 19:03:21 WIB, Lok:7.54 LS,104.58 BT (147 km BaratDaya SUMUR-BANTEN), Kedalaman:10 Km, Potensi tsunami utk dtrskn pd msyrkt #BMKG.

Advertising
Advertising

Menurut Daryono, informasi cepat seperti itu tuntutan standar kerja. Dalam kurun waktu lima menit informasi gempa harus sudah meluncur ke publik, terutama kaitannya dengan potensi tsunami atau tidak. “Kalau ada tsunami, masyarakat punya waktu untuk menyelamatkan diri dari pantai,” ujarnya.

Dalam kurun waktu lima menit itu, kata Daryono, data yang masuk diolah untuk segera dipublikasi. Namun kondisinya, data dari sensor gempa yang masuk belum banyak. “Sekitar 9-15 sensor, minimalnya dari 40-50 sensor dari total 720 sensor gempa BMKG se-Indonesia,” kata dia.

Dari data awal yang dimasukkan petugas ke sistem pengolahan data kemudian muncul pemodelan, termasuk peringatan dini tsunami. Informasi awal ini kemudian ditindaklanjuti dengan prosedur berikutnya, yaitu pemutakhiran data gempa.

Pada kasus gempa Banten misalnya, hasil informasi awal dan pemutakhiran jadi berbeda. Kekuatan gempanya menjadi 6,9. “Pada menit ke-9 setelah gempa kami sudah dapat angka pemutakhiran itu dari sensor gempa yang lebih banyak,” kata Daryono.

Proses pengolahan data hingga muncul perbedaan angka skala kekuatan magnitude gempa itu tidak banyak diketahui dan dipahami publik. “BMKG di-bully, dikira kerjanya asal-asalan dan ngawur,” ujarnya.

Selain itu ada yang membandingkannya dengan informasi gempa keluaran lembaga pemantau gempa di dunia seperti USGS Amerika Serikat dan GFZ dari German Research Centre for Geosciences.

Kedua lembaga itu ikut menginformasikan gempa Banten, dan hasilnya mirip dengan pemutakhiran data BMKG. Perbedaannya, kata Daryono, dari segi waktu pengelolaan datanya. “USGS dan GFZ dalam waktu lima menit belum bisa keluarkan hasil,” katanya. Mereka pun, ujar Daryono, tidak punya kewajiban untuk mengeluarkan peringatan dini tsunami.

ANWAR SISWADI

Berita terkait

BMKG Ingatkan Masyarakat NTT Potensi Kebakaran Lahan Akibat Angin Kencang Kering

1 jam lalu

BMKG Ingatkan Masyarakat NTT Potensi Kebakaran Lahan Akibat Angin Kencang Kering

BMKG ingatkan masyarakat NTT soal potensi kebakaran lahan akibat angin kencang yang bersifat kering hingga 13 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

BMKG Terbitkan Peringatan Gelombang Tinggi 2,5 Meter, Mencakup Jalur Penyeberangan Selat Bali

8 jam lalu

BMKG Terbitkan Peringatan Gelombang Tinggi 2,5 Meter, Mencakup Jalur Penyeberangan Selat Bali

BMKG mengingatkan dunia pelayaran, termasuk pengelola kapal nelayan dan kapal ferry, untuk memperhatikan peringatan dini gelombang 2,5 meter.

Baca Selengkapnya

Prakiraan Cuaca BMKG: Hujan Melanda Sejumlah Kota Besar Dipicu Bibit Siklon 91W, Waspadai Banjir Rob

12 jam lalu

Prakiraan Cuaca BMKG: Hujan Melanda Sejumlah Kota Besar Dipicu Bibit Siklon 91W, Waspadai Banjir Rob

Potensi awan hujan di sekitar bibit siklon tropis, sirkulasi siklonik dan di sepanjang daerah konvergensi atau konvensi.

Baca Selengkapnya

Info Terkini Gempa M5,1 di Laut Guncang Bali dan NTB, Tidak Berpotensi Tsunami

13 jam lalu

Info Terkini Gempa M5,1 di Laut Guncang Bali dan NTB, Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas deformasi batuan di dalam lempeng.

Baca Selengkapnya

Jakarta Diperkirakan Cerah Berawan Rabu Pagi hingga Sore, kecuali Jakarta Selatan dan Timur

14 jam lalu

Jakarta Diperkirakan Cerah Berawan Rabu Pagi hingga Sore, kecuali Jakarta Selatan dan Timur

Cuaca diperkirakan masih cerah berawan pada siang hari, kecuali Jakarta Selatan.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Bibit Siklon 91P, Besaran UKT Kedokteran, Mengaktifkan Kartu Telkomsel Mati

15 jam lalu

Top 3 Tekno: Bibit Siklon 91P, Besaran UKT Kedokteran, Mengaktifkan Kartu Telkomsel Mati

Topik tentang kota-kota besar diprakirakan hujan akibat tiga sirkulasi siklonik dan bibit siklon 91P menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno.

Baca Selengkapnya

BMKG: Gempa Bumi di Pacitan Akibat Deformasi Batuan Lempeng Indo-Australia

1 hari lalu

BMKG: Gempa Bumi di Pacitan Akibat Deformasi Batuan Lempeng Indo-Australia

Dari analisis BMKG, gempa bumi dengan magnitudo M4.8 di Pacitan akibat deformasi batuan lempeng Indo-Australia.

Baca Selengkapnya

Kaji Efek Heatwave Asia, Peneliti BRIN Temukan Hot Spell 40 Derajat di Bekasi

1 hari lalu

Kaji Efek Heatwave Asia, Peneliti BRIN Temukan Hot Spell 40 Derajat di Bekasi

Bukan heatwave yang mengancam wilayah Indonesia. Simak hasil kajian tim peneliti BRIN berikut.

Baca Selengkapnya

Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter, BMKG Peringatkan Kapal Nelayan dan Tongkang

1 hari lalu

Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter, BMKG Peringatkan Kapal Nelayan dan Tongkang

Masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada.

Baca Selengkapnya

Ada Bibit Siklon 91P, BMKG Prakirakan Hujan Guyur Mayoritas Kota Besar

1 hari lalu

Ada Bibit Siklon 91P, BMKG Prakirakan Hujan Guyur Mayoritas Kota Besar

Bibit siklon tropis 91P berdampak hujan sedang hingga lebat dan angin kencang di sekitar wilayah bibit siklon tersebut.

Baca Selengkapnya