Indonesia Rentan Bencana, Jokowi: Masyarakat Harus Siap dan Siaga
Reporter
Antara
Editor
Yudono Yanuar
Jumat, 16 Agustus 2019 14:41 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyebut krisis iklim mengancam dunia dan kerusakan lingkungan menjadi ancaman bersama, karena itu ia minta masyarakat Indonesia memiliki sikap sigap dan waspada menghadapinya.
Presiden Joko Widodo dalam Pidato Kenegaraan HUT ke-74 Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia di depan sidang bersama DPD dan DPR di Gedung Parlemen, Jakarta, Jumat, 16 Agustus 2019, mengatakan dunia yang dihuni bersama tidak selamanya mulus dan stabil, tidak semuanya selalu pasti dan tidak selalu terduga sebelumnya.
"Krisis ekonomi melanda beberapa belahan dunia, krisis iklim mengancam dunia, kerusakan lingkungan menjadi ancaman kita bersama," kata Jokowi.
Selanjutnya Jokowi juga mengatakan Ring of fire yang melingkari wilayah Indonesia bisa menghadirkan bencana tanpa terduga sebelumnya. Hampir seluruh wilayah Indonesia merupakan wilayah rentan bencana, mulai dari gempa bumi, tanah longsor, gunung meletus, tsunami, kebakaran hutan dan lahan, banjir.
"Oleh karena itu, sikap sigap dan waspada menghadapi ketidakpastian sangatlah penting," kata Jokowi.
Kapasitas manusia Indonesia dalam mengelola risiko menghadapi gejolak ekonomi global, mengelola bencana yang tidak terduga harus diperkuat. Pembangunan harus sensitif terhadap berbagai risiko, infrastruktur harus disiapkan mendukung mitigasi risiko bencana.
Masyarakat juga harus waspada dan sadar risiko, ujar dia. Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengatakan Indonesia harus belajar dari Jepang agar memiliki budaya dan kesiagaan untuk menghadapi datangnya bencana. "Saya melihat video, di Jepang misalnya, masyarakat baru makan kemudian ada gempa. Tetap makan, tidak panik," kata Jokowi dalam siaran tertulis Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Sabtu, 2 Februari 2019.
Berita lain terkait Presiden Jokowi dan mitigasi bencana, bisa Anda simak di Tempo.co.