TEMPO.CO, Jakarta - Huawei dilarang bekerja sama dengan perusahaan Amerika Serikat pada Mei 2019, beberapa hari kemudian menerima izin sementara selama 90 hari lagi untuk melanjutkan berdagang dengan mitra AS. Hari ini, penangguhan hukuman itu akan berakhir.

Menurut Reuters, Departemen Perdagangan AS diperkirakan akan memperpanjang lisensi bagi Huawei untuk tiga bulan lagi. Saat ini, AS dan Cina sedang berunding menyelesaikan sengketa perdagangan.

Kabar tersebut mengutip dua sumber, karena tidak ada pihak yang berkomentar mengenai masalah ini. Huawei saat ini sedang melakukan tawar-menawar dalam pembicaraan antara dua negara adidaya ekonomi, dengan presiden Donald Trump dan Xi Jinping yany diperkirakan akan membahas masa depan perusahaan akhir pekan ini.

Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengatakan dia tidak ingin berbisnis dengan perusahaan raksasa teknologi telekomunikasi Huawei.

Dia mengatakan ini meskipun pemerintah AS berencana untuk memperpanjang masa tenggang bagi perusahaan itu agar tidak terkena sanksi.

Trump mengatakan alasannya adalah keamanan nasional AS.

Menurut Menteri Perdagangan AS Wilbur Ross, lebih dari 50 perusahaan menerapkan lisensi khusus untuk didistribusikan ke Huawei dalam tiga bulan terakhir. Dari US$ 70 miliar yang dikeluarkan Huawei untuk komponen pada 2018, sekitar US$ 11 miliar jatuh ke perusahaan AS seperti Qualcomm, Intel, dan Micron, sebagian besar untuk chip memori smartphone dan antena 5G.

REUTERS | GSMARENA