Buka Seminar Majapahit, Medikbud: Problem Kita Objektivitas Sejarah

Kamis, 29 Agustus 2019 11:50 WIB

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhajir Effendy memberikan sambutan sekaligun membuka Seminar Nasional Majapahit di Museum Nasional, Jakarta Pusat, Kamis, 29 Agustus 2019. TEMPO/Khory

TEMPO.CO, Jakarta - Direktorat Sejarah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bekerja sama dengan Komite Seni Budaya Nusantara (KSBN) menggelar seminar nasional Majapahit. Seminar tersebut dibuka oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy.

"Saya bukan ahli sejarah tapi suka baca buku sejarah sejak kecil. Kebetulan ayah kepala sekolah dan langganan majalah bahasa Jawa. Salah satunya tentang sejarah, tentang Soekarno, terus cerita bergambar," ujar Muhajir, di Museum Nasional, Jakarta Pusat, Kamis, 29 Agustus 2019. "Kita punya problem dalam diskusi sejarah adalah masalah objektivitas."

Seminar tersebut bertajuk 'Majapahit: Refleksi Kejayaan Negara Agraris, Maritim dan Demokrasi Deliberatif, Dahulu, Kini, dan Masa yang Akan Datang' dan menghadirkan beberapa pembicara. Seminar Nasional ini akan digelar dalam tiga sesi, yakni sesi agraris, sesi maritim, serta sesi hukum, demokrasi, dan tata negara.

Menurut Muhajir, masalah objektivitas membuat kita sebagai orang timur tidak memiliki keberanian untuk mengungkap sejarah karena beberapa hal. Padahal, kata dia, salah satu cara mengungkap sejarah adalah harus objektif, tapi ada hambatan untuk mengungkap masalah sejarah secara apa adanya.

"Kita tahu (sejarah) tapi tidak berani menuturkan, dan dihadapi juga dengan misalnya sejarah agama Islam. Itu dinarasikan dalam bentuk yang sangat tidak objektif karena ada wilayah yang dianggap tidak elok, masalah agama dan ada juga tidak bisa diceritakan agama tentang konfliknya," kata Muhajir.

Sehingga, Muhajir berujar, kita meneladani sejarah secara timpang, karena seperti tidak mau belajar dari sejarah konflik itu agar tidak berulang.

Ketua Komite Seni Budaya Nusantara (KSBN) Mayjen TNI (Purn) Hendardji Soepandji menjelaskan bahwa Seminar Nasional Majapahit ini digelar dengan latar belakang sejarah.

"Bukan dimaksudkan untuk kembali pada masa lalu, bukan untuk nostalgia, tapi menjadikan sejarah untuk ke depannya menjadi lebih baik," tutur Hendardji. "Majapahit bukan sekadar kerajaan biasa, tapi kerjaan yang sudah mengenal sistem demokrasi, hukum serta otonomi daerah sebelum dunia mengenal trias politica pada abad 19."

“Nilai-nilai yang dimiliki Kerajaan Majapahit di masa lalu itu diharapkan dapat menjadi inspirasi yang dapat dimanfaatkan seluruh komponen bangsa menghadapi tantangan masa depan untuk Indonesia yang lebih baik,” ujar Hendardji yang juga mantan Kepala Pusat Polisi Militer AD.

Tiga seri seminar tersebut erat kaitannya dengan pola-pola pemerintahan dan sistem kebijakan yang diterapkan Pemerintahan Kerajaan Majapahit pada masa lalu. Bahkan, Hendardji melanjutkan, dasar negara Indonesia juga banyak mengambil dari Majapahit, khususnya yang tertulis dalam Kakawin Sutasoma karya Mpu Tantular.

Berita terkait

AS Kembalikan Barang Antik dan Artefak ke Indonesia, Berikut Pengertian Artefak

2 hari lalu

AS Kembalikan Barang Antik dan Artefak ke Indonesia, Berikut Pengertian Artefak

Artefak dan barang antik yang dicuri oleh beberapa orang dan dibawa ke Amerika Serikat telah dikembalikan ke Indonesia. Apa itu artefak?

Baca Selengkapnya

AS Kembalikan Barang Antik Curian ke RI, Ada Peninggalan Majapahit

5 hari lalu

AS Kembalikan Barang Antik Curian ke RI, Ada Peninggalan Majapahit

Jaksa New York mengembalikan barang antik yang dicuri dari Kamboja dan Indonesia. Dari Indonesia, ada peninggalan Kerajaan Majapahit.

Baca Selengkapnya

Profil 3 Pemimpin Perempuan di Kerajaan Majapahit

8 hari lalu

Profil 3 Pemimpin Perempuan di Kerajaan Majapahit

Tak hanya dipimpin raja, Majapahit pernah dipimpin perempuan. Siapa saja mereka?

Baca Selengkapnya

Kebakaran Istana Pagaruyung 17 Tahun Lalu, Ini Keistimewaan Istana di Kota Batusangkar Sumbar

28 Februari 2024

Kebakaran Istana Pagaruyung 17 Tahun Lalu, Ini Keistimewaan Istana di Kota Batusangkar Sumbar

Istana Pagaruyung pernah alami kebakaran pada 17 tahun lalu. Berikut sejarah dan keistimewaan istana di Kota Batusangkar, Sumbar.

Baca Selengkapnya

Mengenal Kampung Majapahit Mojokerto, Ini Daya Tariknya

23 Januari 2024

Mengenal Kampung Majapahit Mojokerto, Ini Daya Tariknya

Berikut daya tarik Kampung Majapahit, Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Ilmuwan Temukan Tiga Lapis Peradaban Tanah Situs Kumitir Mojokerto

15 Januari 2024

Ilmuwan Temukan Tiga Lapis Peradaban Tanah Situs Kumitir Mojokerto

Penelitian geo akeologi menemukan lapisan usia tanah era Medang, Singasari dan Majapahit di Situs Kumitir.

Baca Selengkapnya

5 Cagar Budaya di Gunung Penanggungan, Dianggap Suci sejak Dulu

6 November 2023

5 Cagar Budaya di Gunung Penanggungan, Dianggap Suci sejak Dulu

Gunung Penanggungan dianggap suci sejak dulu, banyak cagar budaya yang berasal dari abad ke-10

Baca Selengkapnya

Kebakaran di Gunung Penanggungan, Gunung Suci di Mojokerto dalam Prasasti Cunggrang dan Kisah Bujangga Manik

3 November 2023

Kebakaran di Gunung Penanggungan, Gunung Suci di Mojokerto dalam Prasasti Cunggrang dan Kisah Bujangga Manik

Gunung Penanggungan kebakaran pada Kamis, 2 November 2023. Bagaimanakah profil dan sejarah gunung suci yang disebut dalam prasasti dan kisah kuno?

Baca Selengkapnya

Disbud DIY Temukan Wadah Air Diduga dari Era Majapahit di Situs Cagar Budaya Keputren

6 September 2023

Disbud DIY Temukan Wadah Air Diduga dari Era Majapahit di Situs Cagar Budaya Keputren

Fragmen gerabah wadah air tanpa tutup berukir diduga peninggalan Majapahit pada abad ke-13

Baca Selengkapnya

Bendera Merah Putih dari Masa ke Masa, Berikut Filosofinya

8 Agustus 2023

Bendera Merah Putih dari Masa ke Masa, Berikut Filosofinya

Bendera Merah Putih memiliki sejarah yang panjang. Kini, bendera yang asli disimpan di Monas. Apa filosofi dwi warna ini?

Baca Selengkapnya