STTN-Batan Luluskan 118 Sarjana Nuklir

Jumat, 30 Agustus 2019 13:04 WIB

Calon wisudawan STTN Batan Yogyakarta mendapat pembekalan dari psikolog Sheilla Varadilla, Rabu, 28 Agustus 2019. (Dok. STTN Batan)

TEMPO.CO, Yogyakarta - Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir – Badan Tenaga Nuklir Nasional (STTN – Batan) Yogyakarta meluluskan 118 sumber daya manusia nuklir baru. Mereka diwisuda, Kamis, 29 Agustus 2019.

Mereka terdiri dari 32 wisudawan program studi Teknokimia Nuklir, 42 wisudawan program studi Elektronika Instrumentasi dan 44 wisudawan program studi Elektro Mekanika.

Kepala Batan, Anhar Riza Antariksawan, mengatakan, lulusan STTN harus menjadi SDM nuklir yang unggul dan siap menghadapi tantangan di dunia pekerjaan.

“Wisuda merupakan tanda berakhirnya perkuliahan bagi mahasiswa dan berpindah ke ruang kerja. Dengan pengetahuan dan ketrampilan yang dimiliki, lulusan STTN harus menjadi SDM yang unggul dan kompeten di bidang iptek nuklir,” kata Anhar.

Sebagai SDM nuklir, lulusan STTN, selain memperoleh gelar sarjana sains terapan juga memperoleh Surat Izin Bekerja (SIB) sebagai Petugas Proteksi Radiasi (PPR) bidang industri tingkat 1. Bagi lulusan yang berasal dari program studi Elektro Mekanika, juga mendapatkan Sertifikasi Lisensi Ultrasonic level-2 (UT-L2) dan sertifikasi Operator Radiografi (OR).

Bagi lulusan dari program studi Elektronika Instrumentasi, mulai 2019 ini, mahasiswa dengan minat studi instrumentasi medik ditambahkan sertifikasinya berupa SIB PPR Medik tingkat II. Direncanakan pada awal 2020, program studi Teknokimia Nuklir juga akan menambahkan sertifikasi personel bagi mahasiswa sebagai Petugas Iradiator dan sertifikasi lainnya.

Dari 118 mahasiswa yang diwisuda terdapat 45 orang memperoleh predikat cumlaude (lulus dengan pujian) yakni 11 dari program studi Teknokimia Nuklir, 20 program studi Elektronika Instrumentasi dan 14 program studi Elektro Mekanika. Selain itu, pada tahun ini, STTN juga meluluskan 10 penerima beasiswa dari Provinsi Kalimantan Barat.

Ketua STTN, Edy Giri Rachman Putera mengatakan, STTN menjadi satu-satunya perguruan tinggi vokasi yang menyelenggarakan pendidikan di bidang teknologi nuklir. “STTN menjadi perguruan tinggi satu-satunya penyedia SDM nuklir yang terdidik, terlatih, dan tersertifikasi dengan kompetensi khusus dan siap kerja di semua bidang yang memanfaatkan iptek nuklir,” kata Edy Giri.

Sebagai perguruan tinggi penyedia SDM nuklir, Edy menegaskan, pihaknya terus meningkatkan kualitas lulusannya untuk menjawab berbagai tuntutan terhadap kebutuhan SDM nuklir yang memiliki keahlian dan pengalaman yang dapat diandalkan.

Upaya peningkatan kualitas tersebut dapat dilihat dari status STTN sebelumnya yang terakreditasi adalah program studinya, namun sekarang institusinya yang terakreditasi.

Selain itu, STTN Batan telah memiliki program pemagangan/kerja praktek dengan institusi di luar negeri, salah satunya dengan Thailand. Dari sisi peningkatan kualitas pengajar, setiap tahun STTN mengirimkan pengajarnya untuk mengikuti training/workshop di luar negeri.

“Sebelumnya tidak ada kegiatan internasional diselenggarakan di STTN, namun sekarang setiap tahun selalu ada kegiatan internasional, berupa seminar, training atau kedatangan ahli. Sertifikasi personil yang sebelumnya hanya satu, kini lulusan STTN memiliki beberapa sertifikasi kompetensi,”katanya.

Menurut dia, tingkat serapan terhadap lulusan STTN di bidang industri baik swasta, BUMN, dan wirausaha, kini telah mencapai angka lebih dari 60 persen. Hal ini menunjukkan bahwa lulusan STTN memiliki kompetensi yang mampu bersaing dengan lulusan perguruan tinggi lainnya, meskipun lapangan pekerjaan terkait kenukliran tidak sebanyak bidang industri lainnya.

Pada 2020, Edy Giri menjelaskan, bentuk organisasi STTN akan mengalami perubahan dari sekolah tinggi menjadi politeknik dengan usulan nama “Politeknik Nuklir Indonesia”.

“Perubahan ini tidak semata-mata hanya perubahan nama, namun esensinya adalah perubahan pengelolaan penyelenggaraan pendidikan tinggi beserta kurikulumnya. Sebagai politeknik, maka akan lebih didorong kurikulum yaitu teaching industry yang menguatkan mahasiswa untuk melakukan pemagangan, kerja industri serta pelatihan kompetensi. Dengan demikian, lulusannya nanti merupakan SDM nuklir yang terdidik, terlatih dan tersertifikasi,” kata dia.

Advertising
Advertising

Berita terkait

11 Fakta Unik Isfahan Iran, Kota Terbaik di Timur Tengah yang Dijuluki "Separuh Dunia"

11 hari lalu

11 Fakta Unik Isfahan Iran, Kota Terbaik di Timur Tengah yang Dijuluki "Separuh Dunia"

Isfahan merupakan salah satu tujuan wisata utama dan salah satu kota bersejarah terbesar di Iran.

Baca Selengkapnya

Enam Fakta Dugaan Serangan Israel ke Iran, Warga Isfahan Aman

14 hari lalu

Enam Fakta Dugaan Serangan Israel ke Iran, Warga Isfahan Aman

Sejumlah fakta terbaru soal dugaan serangan Israel ke Iran, mulai dari fasilitas nuklir hingga kondisi warga Isfahan.

Baca Selengkapnya

Iran Siap Tembakkan Rudal, Klaim Fasilitas Nuklirnya Aman

14 hari lalu

Iran Siap Tembakkan Rudal, Klaim Fasilitas Nuklirnya Aman

Iran mengaku fasililitas nuklirnya aman. Sehari sebelum dugaan serangan Israel, Garda Revolusi Iran mengklaim siap menembakkan rudal.

Baca Selengkapnya

PBB Khawatir Israel Bakal Bidik Fasilitas Nuklir Iran sebagai Serangan Balasan

17 hari lalu

PBB Khawatir Israel Bakal Bidik Fasilitas Nuklir Iran sebagai Serangan Balasan

Kepala pengawas nuklir PBB mengatakan pada Senin khawatir mengenai kemungkinan Israel menargetkan fasilitas nuklir Iran.

Baca Selengkapnya

Rusia Tuduh Ukraina Serang Pembangkit Nuklir Zaporizhzhia Pakai Drone Kamikaze

24 hari lalu

Rusia Tuduh Ukraina Serang Pembangkit Nuklir Zaporizhzhia Pakai Drone Kamikaze

Rusia menuduh Ukraina menyerang pembangkit listrik bertenaga nuklir Zaporizhzhia.

Baca Selengkapnya

Rusia Minta Ada Cara Baru untuk Atasi Masalah di Semenanjung Korea

35 hari lalu

Rusia Minta Ada Cara Baru untuk Atasi Masalah di Semenanjung Korea

Rusia juga menuduh Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya telah menaikkan ketegangan militer di kawasan Asia dan berupaya mencekik Korea Utara.

Baca Selengkapnya

Eks Dubes AS untuk NATO Sebut Putin Tak Main-main Ancam Perang Nuklir

49 hari lalu

Eks Dubes AS untuk NATO Sebut Putin Tak Main-main Ancam Perang Nuklir

Putin mengancam akan mengerahkan senjata nuklir Rusia bila Barat kirim pasukan ke Ukraina.

Baca Selengkapnya

Putin Ancam Barat: Rusia Siap Perang Nuklir

51 hari lalu

Putin Ancam Barat: Rusia Siap Perang Nuklir

Rusia siap perang nuklir dengan Barat jika Amerika Serikat nekat mengirim pasukan ke Ukraina.

Baca Selengkapnya

Kolaborasi Brimob dan UGM Ciptakan Alat Proteksi Radioaktif dan Nuklir, Disebut Pertama di Dunia

55 hari lalu

Kolaborasi Brimob dan UGM Ciptakan Alat Proteksi Radioaktif dan Nuklir, Disebut Pertama di Dunia

Inovasi ini dilatarbelakangi adanya ancaman berintensitas tinggi radioaktif nuklir berbahaya di wilayah Tangerang, Banten, tahun 2020.

Baca Selengkapnya

Korea Selatan dan Amerika Serikat Latihan Militer Bersama, Jumlah Pasukan Ditambah Dua Kali Lipat

4 Maret 2024

Korea Selatan dan Amerika Serikat Latihan Militer Bersama, Jumlah Pasukan Ditambah Dua Kali Lipat

Jumlah pasukan yang terlibat dalam latihan militer bersama ini, naik dua kali lipat dibanding tahun sebelumnya

Baca Selengkapnya