Pesawat Tempur Terbaru Rusia Sukhoi Su-57E Muncul, Simak Speknya

Reporter

Antara

Editor

Yudono Yanuar

Minggu, 1 September 2019 20:28 WIB

Sukhoi Su-57 (Sukhoi)

TEMPO.CO, Jakarta - Pesawat tempur terbaru Rusia, Sukhoi Su-57E, akhirnya tampil di depan publik dalam pameran kedirgantaraan terbesar di Eropa Timur, MAKS 2019 di Bandara Internasional Zhukovsky, MosPkow, Selasa lalu, 27 Agustus 2019.

Sempat disebut-sebut baru akan diperagakan kebolehannya kepada publik pada Dubai Airshow 2019 di Dubari, Uni Emirat Arab, pada November nanti, ternyata kemunculan Sukhoi Su-57E yang digadang-gadang bisa meladeni F-35 Lightning II dan F-22 Raptor buatan Lockheed Martin di udara, dipercepat dua bulan dan itu dilakukan di tanah kelahirannya sendiri, Rusia.

Empat pesawat tempur dengan rancang-bangun stealth itu terbang membentuk formasi diamond di atas arena MAKS 2019 (Mezhdunarodnyj Aviatsionno-Kosmicheskij Salon). Setelah bermanuver beberapa saat, formasi itu berubah dan dua di antara mereka memeragakan simulasi duel di udara.

Manuver kobra alias manuver Pugachev yang menjadi ikon kehadiran keluarga Sukhoi Su-27 Flanker juga dapat dilakukan secara mudah oleh Su-57E, yang sampai saat ini belum ada nama julukan (nickname) resminya.

Tidak cukup hanya itu, manuver tegak lurus hasil dorongan dua mesin Saturn AL-41F-1S alias 117S dengan daya dorong 176 kiloNewton/33.000 pound dengan after burner, rasio thrust-to-weight 10,5-11,1 menjadikan dia dapat mengangkasa secara mudah.

Sukhoi yang sejak beberapa waktu lalu digabungkan ke dalam Rostec --BUMN Rusia di bidang kedirgantaraan dan persenjataan-- menghadirkan keempat Su-57E dengan tujuan pasar ekspor; kode E dalam namanya merupakan kode untuk pasar ekspor.

MAKS ke-25 ini dibuka oleh Presiden Rusia Vladimir Putin dengan tamu kehormatan Presiden Turki, Recep Erdogan. Turki belakangan ini menggegerkan dunia pertahanan internasional dengan memborong sistem peluru kendali anti wahana udara S-400 Triumph dari Rusia.

Langkah itu membuat gusar Amerika Serikat yang sebetulnya memiliki sistem serupa, yaitu MIM-104 Patriot buatan Raytheon. Tidak ayal, Turki dikeluarkan dari konsorsium pengembangan F-35 Lightning II oleh Amerika Serikat.

Jet tempur Rusia tercanggih, Sukhoi Su-57.[edition.cnn.com]

MAKS 2019 yang berlangsung pada 27 Agustus hingga 1 September diikuti 635 peserta dari 36 negara selain Rusia. Bandara Internasional Zhukovsky yang sangat luas berubah menjadi arena pameran berbagai jenis pesawat terbang --sipil dan militer, sayap tetap dan sayap putar-- yang sangat menarik bagi pecinta kedirgantaraan.

Dari Rusia, nama-nama terkenal di dunia penerbangan internasional hadir, di antaranya Sukhoi, MiG, Ilyushin, Antonov, Beriev, helikopter Mil, Kamov, dan Kaman.

Di arena pameran statis, terpajang Sukhoi Su-35S Flanker E atau Super Flanker yang masih dalam proses akuisisi sejak bertahun-tahun lalu untuk dapat masuk dalam daftar arsenal TNI AU. Jika nanti masuk, maka Su-35 itu akan menggantikan F-5E/F Tiger II di Skuadron Udara 14 TNI AU.

Bukan saja produk terkini dengan teknologi canggih yang dipamerkan, karena ada juga warisan Perang Dingin, di antaranya pembom strategis lintas benua Tupolev Tu-95 Bear, pesawat transpor supersonik pertama dunia Tupolev Tu-144 yang sangat mirip dengan Concord buatan bareng Inggris dan Prancis sehingga sering dipelesetkan menjadi Concordski, hingga Tupolev Tu-22M Backfire, Tu-160 Blackjack, dan MiG-21 Fishbed.

Dari belahan dunia lain, juga hadir Airbus yang membawa A350-900, Embraer dari Brazil yang membawa E195-E2 untuk pertama kalinya keluar dari negara itu, dan delegasi Cina yang datang dalam jumlah masif.

Berita lain terkait Sukhoi Su-57E dan pesawat Rusia, bisa Anda simak di Tempo.co.

Advertising
Advertising

Berita terkait

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

7 jam lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

16 jam lalu

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara

Baca Selengkapnya

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

1 hari lalu

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

Berikut ini deretan negara terdingin di dunia, mayoritas berada di bagian utara bumi, seperti Kanada dan Rusia.

Baca Selengkapnya

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

2 hari lalu

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

Alexandr Khinstein menilai politikus yang bertugas di lembaga pendidikan atau anak-anak tak boleh penyuka sesama jenis atau gay.

Baca Selengkapnya

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

3 hari lalu

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

Rusia melonggarkan aturan permohonan WNA menjadi warga Rusia dengan membolehkan pemohon perempuan menggunakan jilbab atau kerudung di foto paspor

Baca Selengkapnya

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

3 hari lalu

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

Badan ahli tersebut mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa penemuan rudal menunjukkan pelanggaran sanksi internasional oleh Korea Utara.

Baca Selengkapnya

Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

4 hari lalu

Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS merupakan pesawat luar angkasa raksasa yang mengorbit mengelilingi bumi demi tujuan-tujuan ilmiah.

Baca Selengkapnya

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

5 hari lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

5 hari lalu

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

Panglima Militer Ukraina mengakui pihaknya menghadapi kesulitan dalam memerangi Rusia.

Baca Selengkapnya

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

6 hari lalu

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Badan-badan intelijen AS sepakat bahwa presiden Rusia mungkin tidak memerintahkan pembunuhan Navalny "pada saat itu," menurut laporan.

Baca Selengkapnya