Kaspersky: Peretas Profesional Mulai Incar Sektor Kesehatan

Reporter

Tempo.co

Editor

Erwin Prima

Kamis, 5 September 2019 16:06 WIB

Seongsu Park, Senior Security Researcher, APAC, Kaspersky. Tempo/Erwin Z

TEMPO.CO, Yangon -Kaspersky mengungkap bahwa kelompok peretas profesional anonim telah menambahkan sektor kesehatan ke dalam portofolio layanan mereka di dark web, yang membuktikan bahwa data medis terus menjadi salah satu komoditas online terkenal.

Penelitian Kaspersky mengungkap bahwa harga dasarnya sangat terjangkau, tergantung pada jenis pelanggaran atau barang yang dibutuhkan oleh pelanggan anonim.

Dark web terdiri dari informasi apa pun yang biasanya tidak diindeks pada web permukaan. Untuk dapat masuk ke bagian web yang tersembunyi ini, pengguna harus menggunakan perangkat lunak khusus seperti Tor. Tor adalah singkatan dari "the onion router" dan merupakan metode untuk menganonimkan data.

Berdasarkan penelitian dari perusahaan cybersecurity global, infiltrasi rumah sakit dan layanan kesehatan adalah di antara layanan terbaru yang ditawarkan oleh kelompok peretas anonim, di samping serangan yang ditargetkan dan cyberspionage terhadap negara-negara tertentu serta infeksi untuk mendapatkan energi dan informasi maritim.

“Dengan sektor kesehatan yang sedikit tertinggal dalam hal kemampuan keamanan mereka, kami mengamati bahwa kelompok peretas sekarang aktif untuk mengeksploitasi fenomena ini dengan menambahkan informasi medis dan serangan rumah sakit ke daftar layanan mereka yang tersedia secara publik di dark web," ujar Seongsu Park, Senior Security Researcher, APAC, Kaspersky, dalam acara Kaspersky Cyber Security Weekend di Yangon, Myanmar, Kamis, 5 September 2019

Advertising
Advertising

"Setiap organisasi, individu, dan perusahaan dapat menjadi pelanggan potensial mereka karena para penjahat siber ini menawarkan berbagai layanan," tambahnya.

Park juga mencatat bahwa catatan medis dapat dianggap lebih berharga daripada kartu kredit sederhana. Ini karena rumah sakit umumnya membutuhkan kredensial pribadi dan keuangan pasien sebelum pemeriksaan atau penerimaan.

Berita terkait

Upaya Kemenkes Atasi Banyaknya Warga Indonesia yang Pilih Berobat ke Luar Negeri

21 jam lalu

Upaya Kemenkes Atasi Banyaknya Warga Indonesia yang Pilih Berobat ke Luar Negeri

Ada sejumlah persoalan yang membuat banyak warga Indonesia lebih memilih berobat ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

1 hari lalu

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

Jokowi sebelumnya kembali menyinggung banyaknya masyarakat Indonesia yang berobat ke luar negeri dalam rapat kerja Kemenkes.

Baca Selengkapnya

PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

1 hari lalu

PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

Serangan Israel ke Gaza telah meninggalkan sekitar 37 juta ton puing di wilayah padat penduduk, menurut Layanan Pekerjaan Ranjau PBB

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

1 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

2 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

2 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

3 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

3 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

3 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Kisah Kardinah, Adik RA Kartini yang Berjasa namun Dipersekusi di Tegal

6 hari lalu

Kisah Kardinah, Adik RA Kartini yang Berjasa namun Dipersekusi di Tegal

Meski dari kalangan bangsawan, keluarga Kartini ini kerap membantu masyarakat. Namun adik Kartini dipersekusi dan darak keliling kota hingga trauma.

Baca Selengkapnya