Aplikasi Hadirr: Cara Absen dengan Foto Selfie

Jumat, 6 September 2019 09:25 WIB

Aplikasi Hadirr

TEMPO.CO, Bandung - Sebuah perusahaan di Bandung memperkenalkan Aplikasi Hadirr, yang berfungsi sebagai mesin absensi karyawan. Aplikasi ini diklaim membuat pegawai sulit mangkir karena sistemnya dirancang kebal dibohongi oleh pegawai.

“Pemantauannya dari foto selfie,” kata Afia Fitriati, Chief Executive Officer (CEO) dan Co-Founder aplikasi itu di Bandung, Kamis, 5 September 2019.

Beroperasi pada smartphone Android minimal versi 4.1 juga iOS 8 ke atas, Hadirr memuat tiga fitur. Fungsinya memantau kehadiran karyawan, lokasi kehadiran di jam kerja, serta jadwal kerja. Selain itu untuk mencatat dan menghitung jam lembur, pembayaran reimbursement, serta pengenalan wajah dengan biometrik.

Menurut Afia, kantor yang memakai aplikasi itu akan menyertakan semua pegawai memasang Hadirr pada smartphone masing-masing. Bukti kehadiran di kantor atau lokasi saat dinas luar kantor di jam kerja lewat swafoto alias selfie. Tiap pegawai kemudian mengirimkan foto itu lewat aplikasi ke server yang memakai komputasi awan. “Sistem menangkal penggunaan foto di galeri smartphone,” ujarnya.

Foto wajah yang selalu baru setiap hari pada hari kerja itu dideteksi oleh sistem biometrik lewat pengenalan wajah agar lebih akurat. Lokasinya pun langsung tertangkap sistem dari identifikasi lokasi perangkat global positioning system (GPS) yang dipasang. “Aplikasi juga bisa mendeteksi GPS palsu yang dipasang pengguna,” kata Afia.

Advertising
Advertising

Pada kasus smartphone pengguna hilang, pegawai bisa meminjam perangkat rekannya sementara waktu. Meluncur sejak 2017, Hadirr merupakan aplikasi berbayar.

“Harganya Rp10 ribu per orang per bulan, lebih murah dari secangkir kopi di kafe,” ujar dia.

Alasan pembuatan aplikasi itu untuk memudahkan pegawai yang bertugas mengurus sumber daya manusia. Misalnya untuk mendata kehadiran juga absensi pegawai di suatu kantor hingga cabangnya, juga memudahkan urusan pegawai lewat ragam fiturnya.

Aplikasi itu menurut Afia melengkapi perangkat lunak Gadjian yang muncul pada 2016 dan lebih kompleks. Ada selusin fitur yang memuat antara lain data personalia, catatan absensi, pola kerja, penggajian dan tunjangan hari raya. Fitur lain terkait pengelolaan sakit dan izin pegawai, cuti, pinjaman, serta pajak penghasilan.

Afia mengklaim pengguna kedua aplikasi itu masing-masing sekitar 20 dan 10 ribu orang saat ini. Seperti Aplikasi Hadirr, pemakaian Gadjian pun berbayar yaitu sebesar Rp20 ribu per pegawai per bulan.

Berita terkait

Berita terkait tidak ada