Biaya Operasi Kanker dengan Teknologi Nuklir Hemat 90 Persen

Sabtu, 7 September 2019 07:16 WIB

Pesawat gamma camera untuk kedokteran nuklir di Rumah Sakit Umum Pusat dr. Hasan Sadikin (RSHS) Bandung. Sistemnya berfungsi mengolah radiasi gamma dari tubuh manusia menjadi citra untuk diagnostik. (Foto Dok.Humas RSHS)

TEMPO.CO, Yogyakarta - Teknologi nuklir sudah sejak lama digunakan di dunia medis. Namun orang sakit masih takut dengan kata nuklir.

Padahal, pengobatan medis dengan teknologi nuklir justru lebih efisien dan lebih irit biaya. Bahkan mayoritas penyakit dengan penyembuhan melalui teknologi nuklir ditanggung dengan BPJS Kesehatan. Dengan teknologi nuklir kedokteran defisit biaya yang ditanggung oleh BPJS Kesehatan bisa berkurang.

“Contohnya untuk pengobatan kanker getah bening tanpa harus melalui operasi yang menelan biaya banyak dan itu bisa dilakukan oleh ahli kedokteran nuklir,” kata Ketua Perhimpunan Kedokteran Nuklir, Eko Purnomo di Hotel Royal Ambarrukmo Yogyakarta, Jumat, 6 September 2019.

Ia mengatakan nuklir yang ada di benak masyarakat merupakan sesuatu yang mengerikan. Namun saat ini teknologi nuklir sudah bisa dimanfaatkan untuk pengobatan berbagai penyakit termasuk kanker ganas yang menjadi salah satu faktor penyebab kematian tinggi di Indonesia.

Dengan memanfaatkan radio isotop buatan BATAN (Badan Teknologi Nuklir Nasional) teknologi nuklir bisa dimanfaatkan untuk pengobatan. Biaya pengobatan kanker ganas getah bening dengan metode operasi hingga proses penyembuhan dengan kemoterapi satu paketnya bisa menelan hingga Rp 100 juta. Jika menggunakan metode kedokteran nuklir, kanker ganas getah bening mati hingga akar-akarnya hanya membutuhkan sekitar Rp 9 juta saja.

“Jika ditanggung BPJS, sangat bisa mengurangi biaya yang dikeluarkan,” kata dia. Pengobatan penyakit gondok juga bisa dilakukan dengan metode yang sama tanpa dilakukan operasi dan tidak harus mengkonsumsi obat-obatan terus menerus.

Ia mengakui, teknologi nuklir yang digunakan dalam dunia medis masih awam bagi masyarakat. Padahal sangat aman untuk pengobatan. Para ahli kedokteran nuklir juga masih mengembangkan teknologi ini untuk penyembuhan kanker ganas lainnya seperti kanker cervic dan kanker payudara serta kanker prostat dan penyakit jantung.‎

"Untuk penyakit jantung dengan teknologi nuklir mampu menekan operasi pemasang ring pada syaraf di jantung yang sudah lemah berfungsi. Dengan teknologi nuklir akan bisa mengetahui syaraf mana yang mati sehingga perlu dipasang ring dan tidak perlu dipasang ring. Sehingga bisa menekan biaya yang harus dikeluarkan BPJS dan hanya perlu pengobatan biasa saja," kata dia.

Advertising
Advertising

‎Pakar Kedokteran Nuklir, Johan Mansyur mengatakan hingga saat ini pengobatan teknologi nuklir masih awam bagi masyarakat meski dampaknya sangat rendah dibandingkan dengan menggunakan X-Ray atau dengan kemoterapi yang bikin kepala rontok.

"Masih ada kesan nuklir itu momok, padahal teknologi kedokteran nuklir sangat aman dan terbukti para dokter nuklir ini punya anak dan tidak mandul karena radiasi," kata dia sambil tersenyum.

Selain nuklir masih menjadi momok, keberadaan dokter ahli nuklir di Indonesia masih sangat terbatas dan kini jumlahnya hanya 60 orang saja, sementara teknologi dan alat kesehatan untuk aplikasi teknologi nuklir dalam bidang kesehatan sangat mahal.

Di Indonesia rumah sakit yang sudah menangani penyakit kanker dengan teknologi nuklir masih terbatas, di antaranya di Medan baru 1 rumah sakit, di Jakarta 7 rumah sakit, di Bandung 2 rumah sakit, di Semarang 1 rumah sakit, dan di Samarinda 1 rumah sakit. Sedangkan di Yogya yaitu RSUP Sardjito masih dalam proses pengembangan.

Berita terkait

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

1 hari lalu

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.

Baca Selengkapnya

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

5 hari lalu

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

Gaya hidup tidak sehat dan cenderung kebarat-baratan memicu pasien kanker usia muda semakin banyak.

Baca Selengkapnya

Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

6 hari lalu

Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

Dokter menjelaskan metode penyembuhan kanker darah dengan melakukan transplantasi sel punca atau stem cell. Simak penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

6 hari lalu

Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

Masyarakat diminta menghindari paparan zat asing demi mencegah risiko kanker darah. Apa saja yang dimaksud?

Baca Selengkapnya

Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

9 hari lalu

Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

Hati-hati, asap rokok dapat meningkatkan 20 kali risiko utama kanker paru, baik pada perokok aktif maupun pasif. Simak saran pakar.

Baca Selengkapnya

Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

11 hari lalu

Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

Peradangan yang terlalu sering berbahaya bagi kesehatan dan kita kerap mengabaikan dampaknya, yakni penyakit kronis.

Baca Selengkapnya

Angka Kematian Tinggi, Jangan Sampai Telat Deteksi Kanker Mulut

12 hari lalu

Angka Kematian Tinggi, Jangan Sampai Telat Deteksi Kanker Mulut

Kanker mulut merupakan salah satu kasus keganasan dengan angka kematian yang tinggi sehingga deteksi dini adalah kunci keberhasilan mengatasinya.

Baca Selengkapnya

Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

14 hari lalu

Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

OJ Simpson meninggal setelah melawan kanker prostat. Lantas, apa jenis kanker tersebut dan siapa yang berpotensi mengalaminya?

Baca Selengkapnya

OJ Simpson Meninggal Setelah Lawan Kanker Prostat, Ini Kasus Kontroversialnya Diduga Menjadi Pembunuh

14 hari lalu

OJ Simpson Meninggal Setelah Lawan Kanker Prostat, Ini Kasus Kontroversialnya Diduga Menjadi Pembunuh

OJ Simpson meninggal pada usia 76 tahun. Ia sempat menjadi sorotan publik dikaitkan dengan kematian mantan istrinya, Nicole Brown Simpson.

Baca Selengkapnya

O.J. Simpson Meninggal dalam Usia 76 Tahun Setelah Berjuang Lawan Kanker

17 hari lalu

O.J. Simpson Meninggal dalam Usia 76 Tahun Setelah Berjuang Lawan Kanker

Bintang NFL sekaligus aktor, O.J. Simpson meninggal setelah berjuang melawan kanker dalam usia 76 tahun.

Baca Selengkapnya