TEMPO.CO, Jakarta - Top 3 Tekno berita hari ini dimulai dari topik tentang Hutan Amazon. Ahli ekologi ekosistem di Oxford University Yadvinder Malhi mengatakan, banyak hal yang perlu dikhawatirkan mengenai kebakaran di Amazon saat ini, tetapi bukan pasokan oksigen ke atmosfir bumi.

Selain itu, andalan baru Vivo, smartphone Vivo V17 Pro akan diluncurkan September ini. Juga Huawei tidak akan dapat melisensikan versi layanan Google Play Android untuk lini Mate 30

Berikut tiga berita terpopuler di kanal Tekno:

1. Hutan Amazon Bukan Paru-paru Dunia, Ini Penjelasan Pakar

Kebakaran hebat di hutan Amazon, Brasil, telah meresahkan masyarakat global, termasuk pimpinan dan pesohor dunia. Mulai dari Presiden Prancis Emmanuel Macron hingga aktor penerima Oscar Leonardo Di Caprio mengunggah cuitan atau foto di akun media sosial mereka. Nadanya seragam: ada kekhawatiran pasokan oksigen Bumi berkurang akibat bencana api di Amazon.

Kekhawatiran itu didasari pada klaim bahwa Amazon, hutan hujan tropis terbesar di dunia, menyumbang 20 persen oksigen ke atmosfer Bumi, seperti dinyatakan Macron dan Di Caprio. Nyatanya, para ilmuwan berpendapat lain.

Ahli ekologi ekosistem di Oxford University Yadvinder Malhi mengatakan, banyak hal yang perlu dikhawatirkan mengenai kebakaran di Amazon saat ini. Di antaranya adalah polusi asap yang berdampak pada kesehatan manusia, hilangnya keanekaragaman hayati, serta emisi karbon global.

2. Vivo V17 Pro Siap Meluncur, Ini Bocoran Lengkapnya

Andalan baru Vivo, smartphone Vivo V17 Pro akan diluncurkan September ini. Laman Winfuture.de mengungkap spesifikasi ponsel dengan enam kamera ini.

Vivo V17 Pro dilengkapi dengan layar S-AMOLED 6,44 inci dengan desain tanpa takik. Sensor sidik jari tertanam dalam layar. Layar besar handset memberikan 1080 x 2440 piksel dan rasio aspek tinggi 21: 9.

Tepi kanan smartphone ini dilengkapi tombol volume dan tombol power, ditambah tombol khusus untuk mengakses Google Assistant.

3. Huawei Mate 30 Tanpa Android Lisensi, Gmail Diganti ProtonMail?

Menurut komentar seseorang di dalam Google yang diteruskan ke Reuters akhir bulan lalu, tampaknya Huawei tidak akan dapat melisensikan versi layanan Google Play Android untuk lini Mate 30. Ini berarti bahwa ia harus beralih ke sistem operasi lain.

Sementara Huawei memperkenalkan HarmonyOS pada bulan Agustus, perusahaan itu mengatakan tidak akan menggunakannya pada telepon kelas atas. Opsi yang memungkinkan adalah versi open-source Android, mirip dengan versi yang digunakan oleh Amazon untuk tablet Fire-nya.

Huawei dapat beralih ke sistem operasi berpengalaman lainnya seperti Sailfish. Namun, laporan awal musim panas ini mencatat bahwa fitur keamanan sistem operasi itu lima tahun di belakang versi layanan Google Play Android. Sailfish berasal dari MeeGo OS berbasis gesture yang digunakan pada Nokia N9 pada tahun 2011.

Selain tiga berita terpopuler tentang Amazon, Viva V17 Pro dan Huawei Mate 30 Pro, Anda bisa membaca berita hari ini seputar sains dan teknologi hanya di kanal Tekno Tempo.co.