5 Fakta Ilmiah Mengejutkan Tentang Perubahan Iklim Bumi

Senin, 9 September 2019 20:39 WIB

Seekor beruang kutub terlihat di tempat sampah di kawasan industri di kota Norilsk, Rusia, 17 Juni 2019. Perubahan iklim merusak habitat beruang kutub dan memaksa mereka mencari makanan ke permukiman di kota. REUTERS/Irina Yarinskaya/Zapolyarnaya Pravda

TEMPO.CO, Jakarta - Pada 10-11 Agustus 2019, beberapa berita online meminta orang untuk berhenti mengonsumsi daging. Seruan itu muncul setelah laporan PBB baru-baru ini yang merekomendasikan hal itu untuk memerangi perubahan iklim, demikian dilaporkan laman Fee, baru-baru ini.

Kabar tersebut mengejutkan banyak orang, tapi ada fakta lain yang lebih mengejutkan tentang perubahan iklim yang jarang dipublikasikan di media berita kita sehari-hari. Berikut beberapa fakta, yang diakui secara ilmiah dan diterbitkan dalam jurnal:

1. Iklim selalu berubah

Semua data suhu proksi mengungkapkan bahwa ada perubahan siklus dalam iklim 10.000 tahun terakhir. Tidak ada satu pun ilmuwan iklim yang menyangkal fakta ini. Apapun posisi masyarakat di dunia, bahaya atau tidaknya perubahan iklim saat ini, semuanya ikut terlibat dalam masalah ini.

Iklim selalu berubah. Dan itu telah berubah di kedua arah, panas dan dingin. Hingga setidaknya abad ke-17, semua perubahan terjadi ketika banyak manusia tidak lagi menjadi pemburu, pengumpul, dan petani.

2. Peningkatan suhu masa lalu bukan karena manusia

Industrialisasi tidak terjadi sampai abad ke-17. Karena itu, tidak ada perubahan sebelumnya dalam iklim yang didorong oleh emisi karbon dioksida manusia. Dalam 2.000 tahun terakhir saja, suhu global naik setidaknya dua kali (sekitar abad ke-1 dan ke-10 ) ke tingkat yang sangat mirip dengan zaman sekarang, dan tak satu pun dari periode hangat itu disebabkan oleh manusia.

3. Arktik dan Antartika lebih baik dari sebelumnya

Catatan paleoklimatologi pada masa Holocene 10.000 tahun lalu, mengungkapkan bahwa Arktik dan Antartika berada di beberapa negara bagian yang paling sehat. Satu-satunya periode yang lebih baik untuk kutub adalah abad ke-17, selama Zaman Es Kecil, ketika tingkat massa es lebih tinggi dari hari ini.

Untuk sebagian besar dari 10.000 tahun terakhir, tingkat massa es lebih rendah daripada hari ini. Meskipun mengalami kerugian besar dalam beberapa dekade terakhir, tingkat massa es berada di dekat atau tertinggi dalam sejarah mereka.

4. Beruang kutub dan spesies lain tidak terancam

Jika memperhatikan fakta sebelumnya, maka yang berikut ini tidak sulit untuk dipahami. Beruang kutub, sering digunakan sebagai simbol kiamat iklim, adalah salah satu spesies kunci di Kutub Utara. Berlawanan dengan hype di sekitar ketakutan kepunahan mereka, jumlah populasi sebenarnya meningkat dalam dua dekade terakhir .

Tahun lalu, pemerintah Kanada mempertimbangkan untuk meningkatkan kuota perburuan karena jumlah binatang ini meningkat hingga menjadi ancaman bagi komunitas Inuit yang tinggal di daerah Nunavut.

5. Karbon dioksida bukan kontrol suhu

Sebagian besar ahli iklim saat ini yang bekerja sama dengan PBB percaya emisi karbon dioksida atau CO2 antropogenik telah memperburuk pemanasan alam dalam beberapa dekade terakhir. Namun, tidak ada bukti empiris untuk mendukung klaim mereka.

Satu-satunya cara untuk mengujinya adalah menunggu dan melihat apakah asumsi ini menjadi kenyataan. Seluruhnya terkejut ketika suhu global antara 2000 dan 2016 yidak meningkat seperti yang diperkirakan oleh para pengamat iklim.

Para ilmuwan berasumsi bahwa peningkatan emisi CO2 dari aktivitas manusia akan menghasilkan kenaikan suhu yang cepat, tapi ternyata tidak. Ini membuktikan bahwa konsentrasi CO2 di atmosfer bukanlah faktor utama yang mengendalikan suhu global.

Pertimbangan periode yang jauh lebih lama (10.000 tahun atau lebih) menunjukkan bahwa CO2 tidak memiliki peran signifikan dalam peningkatan suhu. CO2 juga tidak pernah menjadi tombol pengatur suhu.

Berita lain terkait perubahan iklim, bisa Anda simak di Tempo.co

FREE.ORG

Advertising
Advertising

Berita terkait

Suhu Panas, BMKG: Suhu Udara Bulan Maret 2024 Hampir 1 Derajat di Atas Rata-rata

1 hari lalu

Suhu Panas, BMKG: Suhu Udara Bulan Maret 2024 Hampir 1 Derajat di Atas Rata-rata

Suhu panas yang dirasakan belakangan ini menegaskan tren kenaikan suhu udara yang telah terjadi di Indonesia. Begini data dari BMKG

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

2 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

Inisiatif ini akan membantu sistem kesehatan Indonesia untuk menjadi lebih tangguh terhadap dampak perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Kerusakan Alat Pemantau Gunung Ruang, BRIN Teliti Karakter Iklim, serta Kendala Tes UTBK Mengisi Top 3 Tekno

3 hari lalu

Kerusakan Alat Pemantau Gunung Ruang, BRIN Teliti Karakter Iklim, serta Kendala Tes UTBK Mengisi Top 3 Tekno

Artikel soal kerusakan alat pemantau erupsi Gunung Ruang menjadi yang terpopuler dalam Top 3 Tekno hari ini.

Baca Selengkapnya

Pusat Riset Iklim BRIN Fokus Teliti Dampak Perubahan Iklim terhadap Sektor Pembangunan

4 hari lalu

Pusat Riset Iklim BRIN Fokus Teliti Dampak Perubahan Iklim terhadap Sektor Pembangunan

Pusat Riset Iklim dan Atmosfer BRIN fokus pada perubahan iklim yang mempengaruhi sektor pembangunan.

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

5 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

Kemenkes, UNDP dan WHO kolaborasi proyek perkuat layanan kesehatan yang siap hadapi perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

8 Cara yang Bisa Dilakukan untuk Memperingati Hari Bumi

12 hari lalu

8 Cara yang Bisa Dilakukan untuk Memperingati Hari Bumi

Banyak cara yang bisa dilakukan untuk memperingati Hari Bumi dengan aktivitas yang menghargai dan melindungi planet ini. Berikut di antaranya.

Baca Selengkapnya

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

12 hari lalu

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.

Baca Selengkapnya

Diskusi di Jakarta, Bos NOAA Sebut Energi Perubahan Iklim dari Lautan

16 hari lalu

Diskusi di Jakarta, Bos NOAA Sebut Energi Perubahan Iklim dari Lautan

Konektivitas laut dan atmosfer berperan pada perubahan iklim yang terjadi di dunia saat ini. Badai dan siklon yang lebih dahsyat adalah perwujudannya.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Ihwal Banjir Bandang Dubai: Dipicu Perubahan Iklim dan Badai Vorteks

16 hari lalu

Peneliti BRIN Ihwal Banjir Bandang Dubai: Dipicu Perubahan Iklim dan Badai Vorteks

Peningkatan intensitas hujan di Dubai terkesan tidak wajar dan sangat melebihi dari prediksi awal.

Baca Selengkapnya

5 Hal Banjir Dubai, Operasional Bandara Terganggu hingga Lumpuhnya Pusat Perbelanjaan

16 hari lalu

5 Hal Banjir Dubai, Operasional Bandara Terganggu hingga Lumpuhnya Pusat Perbelanjaan

Dubai kebanjiran setelah hujan lebat melanda Uni Emirat Arab

Baca Selengkapnya