Pemerintah Akan Gaet Industri Otomotif untuk Riset Mobil Listrik

Sabtu, 14 September 2019 10:13 WIB

Sejumlah pengemudi mobil listrik menunggu melakukan pengisian ulang baterai listrik di Stasiun Pengisian Cepat Baterai Kendaraan Listrik milik ABB yang ada di Balai Besar Teknologi Konversi Energi (B2TKE) BPPT usai melakukan konvoi di kawasan Puspiptek Serpong, Tangerang Selatan, Banten, Sabtu, 7 September 2019. ANTARA/Muhammad Iqbal

TEMPO.CO, Bandung - Pemerintah akan menggaet industri otomotif untuk riset mobil listrik nasional (Molina). Moda itu hasil riset dan pengembangan gabungan kampus negeri. Produsen yang bekerja sama akan mendapat subsidi pemerintah.

Pasca keluarnya Peraturan Presiden tentang Kendaraan Bertenaga Listrik, kata Yannes Martinus Pasaribu, akan ditindaklanjuti peraturan sembilan kementerian. “Kondisinya sekarang masih menunggu pelantikan menteri baru,” kata Ketua Tim Desain Produk Otomotif Mobil Listrik ITB itu, Rabu, 11 September 2019.

Kementerian yang terlibat antara lain Lingkungan Hidup, Perindutrian, Perdagangan, Keuangan, Energi dan Sumber Daya Mineral. Menurut Martinus, pemerintah akan mengeluarkan kebijakan bagi industri yang bekerja sama dengan perguruan tinggi. “Dia dapat bonus (subsidi) 300 persen dari nilai hasil riset yang dipakainya untuk dijual,” ujarnya.

Riset yang dipakai itu hasil penelitian gabungan kampus negeri, yaitu Universitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, dan Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya.

Martinus mengakui beberapa produsen otomotif telah memiliki teknologi kendaraan listrik. Namun, jika perusahaan ingin mengucurkan dana untuk riset ke gabungan kampus negeri itu ada beberapa keuntungan.

Advertising
Advertising

Misalkan dengan memberi dana riset ke kampus sebesar Rp 100 miliar, kata Martinus, pemerintah akan memberi subsidi 300 persen atau Rp 300 miliar. “Kalau mau untung libatkan perguruan tinggi dan riset-risetnya dipakai karena harga kendaraannya jadi lebih murah dari subsidi itu,” ujarnya.

Tanpa kerja sama dengan produsen, kata Martinus, kampus tidak dapat membuat dan menjual sendiri kendaraan listrik. Kini telah ada beberapa purwarupa mobil listrik nasional yang dihasilkan, seperti ITB punya lima jenis varian dari moda roda tiga hingga empat seperti mobil dan bus kecil.

ANWAR SISWADI

Berita terkait

Jokowi soal Rencana Pemberian Insentif Mobil Listrik: Masih Dibicarakan

9 jam lalu

Jokowi soal Rencana Pemberian Insentif Mobil Listrik: Masih Dibicarakan

Presiden Joko Widodo alias Jokowi buka suara soal kelanjutan rencana pemerintah memberi insentif untuk mobil hybrid.

Baca Selengkapnya

Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

1 hari lalu

Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

Efek polusi udara rumah tangga baru terlihat dalam jangka waktu relatif lama.

Baca Selengkapnya

Kelebihan Punya Tinggi Badan Menjulang Menurut Penelitian

7 hari lalu

Kelebihan Punya Tinggi Badan Menjulang Menurut Penelitian

Selain penampilan, orang tinggi diklaim punya kelebihan pada kesehatan dan gaya hidup. Berikut keuntungan memiliki tinggi badan di atas rata-rata.

Baca Selengkapnya

Bahas Tantangan Ekosistem Kendaraan Listrik di Indonesia, BRIN: Perlu Fokus

9 hari lalu

Bahas Tantangan Ekosistem Kendaraan Listrik di Indonesia, BRIN: Perlu Fokus

Implementasi program kendaraan listrik dinilai harus didukung ekosistem yang memadai.

Baca Selengkapnya

Ada 11.377 Pengecasan Mobil di SPKLU Sepanjang Periode Lebaran, Naik Lima Kali Lipat

11 hari lalu

Ada 11.377 Pengecasan Mobil di SPKLU Sepanjang Periode Lebaran, Naik Lima Kali Lipat

Kenaikan transaksi di SPKLU tersebut tercatat hingga H+7 Lebaran.

Baca Selengkapnya

Bersaing Sengit Lawan Produsen Mobil Listrik China, Tesla Mau Bikin Mobil Listrik Murah Tahun Ini

15 hari lalu

Bersaing Sengit Lawan Produsen Mobil Listrik China, Tesla Mau Bikin Mobil Listrik Murah Tahun Ini

Tesla akan terus mengembangkan robotaksis self-driving, yang dikembangkan dari platform kecil, yang akan digunakan untuk mobil listrik murah Tesla.

Baca Selengkapnya

PLN Jamin Ketersediaan SPKLU di Banten untuk Dukung Arus Balik Lebaran

15 hari lalu

PLN Jamin Ketersediaan SPKLU di Banten untuk Dukung Arus Balik Lebaran

PLN menjamin ketersediaan SPKLU di Banten untuk mendukung pemudik yang menggunakan mobil listrik.

Baca Selengkapnya

Mudik dengan Mobil Listrik, Ada 216 Penggunaan SPKLU Solo selama Periode Lebaran

16 hari lalu

Mudik dengan Mobil Listrik, Ada 216 Penggunaan SPKLU Solo selama Periode Lebaran

PLN UP3 Surakarta telah menyiagakan sejumlah stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) dalam tol dan luar tol di wilayah kerjanya untuk momentum Lebaran 2024. Persiapan itu mendapat animo positif para pemilik kendaraan listrik dengan penggunaan SPKLU yang tercatat hingga 216 pengguna selama periode Siaga Lebaran mulai 1 hingga 16 April 2024.

Baca Selengkapnya

GM PLN UID Banten Operasikan 51 Unit SPKLU, Layani Arus Balik Jalur Mudik Tol Jakarta-Merak

16 hari lalu

GM PLN UID Banten Operasikan 51 Unit SPKLU, Layani Arus Balik Jalur Mudik Tol Jakarta-Merak

Di setiap lokasi rest area SPKLU terdapat posko siaga PLN yang dapat dimanfaatkan para pengguna mobil listrik untuk beristirahat dan menunggu pengisian baterai.

Baca Selengkapnya

7 Orang Terkaya di Dunia Versi Forbes, Pemilik Louis Vuitton Kalahkan Bos Amazon dan Tesla

20 hari lalu

7 Orang Terkaya di Dunia Versi Forbes, Pemilik Louis Vuitton Kalahkan Bos Amazon dan Tesla

Forbes merilis orang terkaya di dunia, nomor 1 Bernard Arnault pemilik Louis Vuitton. Selanjutnya Jeff Bezos dan Elon Musk. Prajogo Pangestu ke berapa

Baca Selengkapnya