Burevestnik, Rudal Nuklir Baru Rusia Anti Tembak

Senin, 16 September 2019 10:02 WIB

Rudal Nuklir Rusia Skyfall Miliki Jangkauan Tidak Terbatas. Kredit: Anna Liesowska/east2west news

TEMPO.CO, Jakarta - Rudal nuklir milik Rusia diklaim mampu terbang berhari-hari. Rudal nuklir ini juga kabarnya anti tembak dan memiliki jangkauan tidak terbatas.

"Rusia berkomitmen untuk investasi besar-besaran dalam sistem baru seperti ini untuk mengalahkan pertahanan rudal AS," kata Jeffrey Lewis, pakar senjata nuklir di Middlebury Institute of International Studies di Monterey, seperti dikutip Daily Mail, akhir pekan lalu.

Hal tersebut sesuai dengan penilaian intelijen AS yang memperkirakan bahwa senjata super Burevestnik bertenaga nuklir siap dalam enam tahun ke depan. Pandangan itu muncul meskipun terjadi ledakan bulan lalu selama uji coba rudal senjata 'kiamat' di Laut Putih, yang mengarah ke kebocoran radiasi. Lima ilmuwan dan teknisi tewas, dan beberapa lainnya cedera.

Beberapa akun telah mengaitkan kejadian itu dengan Burevestnik, meskipun berbagai ahli membantah ini. Rusia menolak untuk mengungkapkan kejadian itu. Rusia melakukan beberapa upaya untuk menguji jangkauan tak terbatas Burevestnik, yang juga dikenal dengan nama Skyfall, tapi tidak berhasil, demikian laporan intelijen AS.

"Kita terperosok ke arah perlombaan senjata. Persahabatan pribadi Trump dengan Putin bukan pengganti perjanjian yang menahan kekuatan super nuklir," tutur Lewis. "Apa pun yang dikatakan kedua pemimpin, militer AS dan Rusia menghabiskan miliaran dolar untuk senjata nuklir baru yang ditargetkan satu sama lain."

Terlepas dari kegagalan uji cobanya sumber-sumber yang dikutip CNBC, mengatakan bahwa sekarang ada batas waktu yang dipercepat. Rudal nuklir itu diyakini telah diuji empat kali antara November 2017 dan Februari 2018.

Namun, Rusia awal tahun ini mengatakan uji coba senjata bertenaga nuklir berhasil diselesaikan selama tahap uji coba utama. Uji coba dari reaktor yang memastikan jangkauan tak terbatas rudal.

Sebuah penilaian intelijen AS baru-baru ini menemukan bahwa ledakan pada 8 Agustus dari jangkauan uji coba rudal di Nyonoksa terjadi selama misi pemulihan untuk menyelamatkan Burevestnik yang hilang di dasar laut. Radiasi yang dilepaskan seribu kali lebih tinggi dari yang mematikan, demikian dilaporkan.

Burevestnik dipandang oleh Rusia sebagai rudal jelajah siluman terbang rendah, yang tidak mampu dicegat oleh pertahanan udara Barat. Senjata ini bisa mengirimkan hulu ledak nuklir di mana saja di seluruh dunia.

DAILY MAIL | CNBC

Berita terkait

Ketua NATO Janjikan Aliran Senjata ke Ukraina akan Meningkat

5 hari lalu

Ketua NATO Janjikan Aliran Senjata ke Ukraina akan Meningkat

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg menjanjikan aliran senjata dan amunisi yang meningkat kepada Ukraina.

Baca Selengkapnya

Menhan Rusia Menuduh NATO Kerahkan 33 Ribu Prajurit Dekat Perbatasan

11 hari lalu

Menhan Rusia Menuduh NATO Kerahkan 33 Ribu Prajurit Dekat Perbatasan

Menhan Rusia, Sergei Shoigu, mengatakan NATO telah mengerahkan sekitar 300 tank dan lebih dari 800 jenis kendaraan lapis baja dekat perbatasan Rusia.

Baca Selengkapnya

Jerman Disebut Minta NATO Blokir Embargo Senjata PBB terhadap Israel

29 hari lalu

Jerman Disebut Minta NATO Blokir Embargo Senjata PBB terhadap Israel

Menlu Jerman Annalena Baerbock disebut mendesak NATO untuk memblokir rancangan resolusi PBB yang menyerukan penghentian ekspor senjata ke Israel.

Baca Selengkapnya

Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

30 hari lalu

Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

Sekjen NATO mendesak Amerika Serikat tetap bersatu dengan Eropa, meski seandainya Donald Trump kembali berkuasa di Gedung Putih

Baca Selengkapnya

Para Menteri NATO Pertimbangkan Dana Militer 100M Euro untuk Ukraina

31 hari lalu

Para Menteri NATO Pertimbangkan Dana Militer 100M Euro untuk Ukraina

Dana ini akan memberikan NATO sebuah peran yang lebih langsung dalam membantu Ukraina dalam melawan invasi Rusia.

Baca Selengkapnya

Intelijen Militer Rusia Disebut Terkait 'Sindrom Havana', Penyakit Apakah itu?

33 hari lalu

Intelijen Militer Rusia Disebut Terkait 'Sindrom Havana', Penyakit Apakah itu?

Laporan Insider menyebutkan anggota unit intelijen militer Rusia (GRU) kemungkinan terlibat dalam penyebaran Sindrom Havana.

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Tak Ingin Serang Negara Anggota NATO

37 hari lalu

Vladimir Putin Tak Ingin Serang Negara Anggota NATO

Vladimir Putin memastikan Rusia tidak punya rencana apapun pada negara anggota NATO dan tidak akan menyerang.

Baca Selengkapnya

Putin Tak Serang Anggota NATO, Tapi Ancam Tembak Jet F-16

37 hari lalu

Putin Tak Serang Anggota NATO, Tapi Ancam Tembak Jet F-16

Putin mengatakan pesawat F-16 mampu mengangkut senjata nuklir. Ia menyatakan tak akan menyerang anggota NATO, tapi tembak jatuh F-16.

Baca Selengkapnya

Ditegur AS, Ukraina Berkukuh Fasilitas Migas Rusia Sah Jadi Target Serangan

43 hari lalu

Ditegur AS, Ukraina Berkukuh Fasilitas Migas Rusia Sah Jadi Target Serangan

Pejabat Ukraina menyebut serangan terhadap fasilitas energi Rusia sejalan dengan praktik terbaik NATO.

Baca Selengkapnya

Putin Menang Pemilu Rusia, Kementerian Luar Negeri Rusia Sindir Negara-negara Barat

47 hari lalu

Putin Menang Pemilu Rusia, Kementerian Luar Negeri Rusia Sindir Negara-negara Barat

Kementerian Luar Negeri Rusia menyebut Barat telah berkontribusi membuat Vladimir Putin menang dalam pemilu Rusia dengan menjadikan Rusia musuh NATO

Baca Selengkapnya