Geolog Mbah Rono: Gunung Slamet, Slamet Orang dan Gunungnya

Reporter

Antara

Editor

Yudono Yanuar

Senin, 16 September 2019 12:36 WIB

Gunung Slamet meletus, 12 September 2014. MN Adin/Anadolu Agency/Getty Images

TEMPO.CO, Jakarta - Pakar geologi Surono menilai peningkatan aktivitas Gunung Slamet yang berada di antara Kabupaten Banyumas, Purbalingga, Pemalang, Brebes, dan Tegal, Jawa Tengah, bukan sesuatu yang perlu dikhawatirkan.

"Saya dari dulu ngomong Gunung Slamet, slamet (selamat) orangnya, slamet gunungnya, begitu saja. Enggak sesuatu yang harus dihebohkan atau dikhawatirkan," katanya saat dihubungi dari Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Senin.

Pria yang akrab disapa Mbah Rono itu mengatakan kondisi Gunung Slamet setiap kali mengalami peningkatan aktivitas memang seperti sekarang ini.

Dalam hal ini, aktivitas kegempaan Gunung Slamet yang berstatus waspada (Level II) sejak tanggal 9 Agustus 2019 cenderung menunjukkan gempa embusan dan tremor menerus.

"Paling nanti kalau meletus (berupa) semburan-semburan material pijar, tidak perlu dikhawatirkan," katanya.

Disinggung mengenai kemungkinan adanya periodisasi dalam peningkatan aktivitas Gunung Slamet, dia mengatakan hal itu bisa saja terjadi dan bisa juga tidak ada periodisasi.

Mbah Rono (KOMUNIKA)

Berdasarkan catatan ANTARA, Gunung Slamet pernah mengalami peningkatan aktivitas pada tahun 2008-2009 dan setelah kembali normal, aktivitasnya kembali meningkat pada tahun 2014 dan selanjutnya kembali normal hingga akhirnya meningkat lagi pada 2019.

"Nyatanya Gunung Merapi biasanya dua tahunan-empat tahunan, ya sampai sekarang dari tahun 2010 ya begini-begini saja lah. Ya bergantung gunungnya saja, bisa empat tahunan, bisa ini, tergantung lah karena yang namanya alam itu ya, boleh dikatakan seperti itu, boleh dikatakan ya karepnya (maunya) gunungnya kapan meletusnya, begitu saja," kata mantan Kepala Badan Geologi itu.

Saat dihubungi secara terpisah, petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Slamet, Desa Gambuhan, Kecamatan Pulosari, Pemalang, Sukedi mengatakan aktivitas Gunung Slamet sejak berstatus waspada (Level II) pada tanggal 9 Agustus 2019 hingga saat ini masih fluktuatif.

"Kondisinya masih flutuatif. Dalam kondisi seperti ini, berarti aktivitas masih sedang berlangsung dan kita masih mengikuti kondisi seperti ini, apakah yang akan terjadi," katanya.

Ia mengakui sejak Gunung Slamet mengalami peningkatan aktivitas, pihaknyanya harus lebih intensif melakukan pengamatan ketika amplitudo tremor menerusnya naik seperti sekarang.

Akan tetapi ketika amplitudo tremor menerusnya turun, kata dia, hal itu bukan berarti normal karena bisa jadi sebagai langkah gunung api tersebut dalam meningkatkan aktivitasnya, apakah akan diakhiri dengan sebuah letusan ataukah kembali ke normal.

Dia mengakui jika dalam beberapa hari terakhir, amplitudo tremor menerus yang terjadi di Gunung Slamet dominan pada angka 0,5 milimeter dan pada hari Senin (16/9), pukul 00.00-06.00 WIB, dominan 2 milimeter.

"Sejak peningkatan aktivitas, amplitudo tremor menerus tertinggi sempat mencapai 5 milimeter. Kami ikuti terus perkembangannya dan sampai saat ini, Gunung Slamet masih berstatus waspada," katanya.

Lebih lanjut, Sukedi mengatakan tremor menerus tersebut menunjukkan bahwa adanya aktivitas gempa dangkal.

"Jika aktivitas gempa dangkal itu mampu didorong oleh energi magma, itu mungkin baru akan keluar. Tetapi ketika masih kondisi seperti ini, ya berhenti di dasar permukaan kawah," katanya.

Sementara untuk gempa embusan, kata dia, terjadi akibat pelepasan gas yang ada di dasar permukaan kawah dan ketika mampu didorong oleh energi magma, kemungkinan akan terjadi letusan freatik.

Ia mengatakan hingga saat ini, deformasi atau perubahan bentuk pada Gunung Slamet juga masih terjadi. "Deformasi masih terjadi, penggelembungannya masih tampak," katanya.

Oleh karena itu, kata dia, pihaknya hingga saat ini masih merekomendasikan agar masyarakat atau wisatawan tidak beraktivitas dalam radius 2 kilometer dari kawah puncak Gunung Slamet.

Berita terkait

18 Geopark di Cina dan Eropa Ditetapkan Sebagai UNESCO Global Geopark Baru

23 hari lalu

18 Geopark di Cina dan Eropa Ditetapkan Sebagai UNESCO Global Geopark Baru

Geopark apa saja yang termasuk dalam 18 geopark yang ditetapkan sebagai UNESCO Global Geopark baru

Baca Selengkapnya

Penetapan dan Kriteria UNESCO Global Geopark

23 hari lalu

Penetapan dan Kriteria UNESCO Global Geopark

UNESCO Global Geopark merupakan kawasan geografis yang memiliki signifikansi geologi internasional

Baca Selengkapnya

Antisipasi Bencana Geologi, BRIN Pelajari Keunikan Sundaland

32 hari lalu

Antisipasi Bencana Geologi, BRIN Pelajari Keunikan Sundaland

BRIN meneliti sejarah geologi Sundaland untuk sejumlah alasan. Utamanya untuk antisipasi bencana.

Baca Selengkapnya

Rangkaian Gempa Sesar Aktif Laut Jawa Hari Ini Tak Berpotensi Tsunami, Begini Penjelasannya

43 hari lalu

Rangkaian Gempa Sesar Aktif Laut Jawa Hari Ini Tak Berpotensi Tsunami, Begini Penjelasannya

Info dari BMKG, gempa terus terjadi dari Laut Jawa sebelah timur laut Tuban hingga 64 kali per pukul 18.21 WIB.

Baca Selengkapnya

Rencana Tim Peneliti Situs Gunung Padang Setelah Pencabutan Publikasi dari Jurnal

43 hari lalu

Rencana Tim Peneliti Situs Gunung Padang Setelah Pencabutan Publikasi dari Jurnal

Tim peneliti situs Gunung Padang akan mengirimkan penelitian yang dicabut Willey Online Library ke jurnal lagi, namun dalam bentuk berbeda.

Baca Selengkapnya

Kawasan IKN Mengandung Sumur Gas Dangkal, Faisal Basri: Biaya Pembangunan Bakal Membengkak

5 Maret 2024

Kawasan IKN Mengandung Sumur Gas Dangkal, Faisal Basri: Biaya Pembangunan Bakal Membengkak

Ekonom Faisal Basri memprediksi biaya pembangunan IKN akan membengkak karena di kawasan tersebut terdapat sumur gas dangkal. Butuh mitigasi bencana.

Baca Selengkapnya

5 Kuliner Khas Kabupaten Pemalang

29 Januari 2024

5 Kuliner Khas Kabupaten Pemalang

Topografi Kabupaten Pemalang bervariasi, bagian utara berupa dataran rendah pantai, bagian tengah dataran subur, dan bagian selatan datarang tinggi.

Baca Selengkapnya

Guru Besar UGM Ungkap Pentingnya Perencanaan Mitigasi untuk Daerah Rawan Gempa

15 Januari 2024

Guru Besar UGM Ungkap Pentingnya Perencanaan Mitigasi untuk Daerah Rawan Gempa

Data memperlihatkan adanya pola peningkatan aktivitas gempa sejak 2013 dengan rata-rata 10.000 kali dalam setahun.

Baca Selengkapnya

Pakar Unpad: Waspada Gempa Meski Tidak Berada di Zona Sesar

11 Januari 2024

Pakar Unpad: Waspada Gempa Meski Tidak Berada di Zona Sesar

Dosen Unpad Gempa bumi terjadi akibat pergerakan sesar yang selama ini belum terpetakan.

Baca Selengkapnya

8 Gunung Berapi Bawah Laut di Indonesia

18 Desember 2023

8 Gunung Berapi Bawah Laut di Indonesia

Menyelami keajaiban bawah laut indonesia, 8 gunung berapi bawah laut yang ada di Indonesia

Baca Selengkapnya