Badak Sumatera Tinggal 70 Ekor, Pakar IPB: Perlu Program Darurat

Reporter

Antara

Editor

Yudono Yanuar

Minggu, 22 September 2019 08:26 WIB

Seekor badak Sumatera bercula dua (DicerorhinusSumatrensis) bernama `Harapan` berjalan di ruang karantina di hutan kawasan Suaka Rhino Sumatera (SRS) Taman Nasional Way Kambas (TNWK), Lampung, 3 Desember 2015. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Jakarta - Ahli badak dari Institut Pertanian Bogor Muhammad Agil mengatakan kawasan Leuser Barat, Aceh, merupakan satu-satunya tempat populasi badak sumatera atau Dicerorhinus Sumatrensis yang hingga kini masih terjaga dengan baik.

"Selain Leuser Barat, semua kondisi populasi badak di Indonesia memprihatinkan," kata dia di Jakarta, Jumat, 20 September 2019, saat diskusi publik dengan tema Selamatkan, Lindungi, Tingkatkan Populasi Badak Indonesia.

Bahkan, data yang dihimpunnya bersama sejumlah pegiat lingkungan khususnya penanganan badak, satwa tersebut hanya tersisa kurang dari 70 ekor yang tersebar di Kalimantan dan Sumatera.

Oleh karena itu, pemerintah bersama instansi terkait didesak segera melahirkan anak-anak badak baru melalui program darurat konservasi badak Sumatera. Penyelamatan tersebut dilakukan karena populasinya sudah tidak variabel serta tidak memungkinkan hidup sendiri di alam liar.

Menurut dia, badak sumatera di seluruh daerah yaitu Aceh, Kalimantan dan Lampung semuanya harus diselamatkan dari alam liar untuk proses pengembangbiakan.

"Khusus populasi badak Sumatera yang masih tersisa yaitu di Leuser Aceh, Way Kambas, dan Bukit Barisan Selatan, Lampung Barat akan direscue," katanya.

Saat ini populasi badak Sumatera di Bukit Barisan Selatan hanya tersisa sekitar tiga hingga lima ekor. Padahal, pada 1998 populasinya mencapai 60 hingga 80 ekor. Kemudian untuk Leuser Timur terdapat lima hingga enam ekor.

"Sementara untuk Leuser Barat jumlahnya masih cukup banyak yaitu 20 ekor dan harus diproteksi," ujarnya.

Perwakilan Union for Conservation of Nature (IUCN) Species Survival Commission (SSC) Anwar Purwoto mengatakan populasi badak di Indonesia saat ini sudah berada dalam daftar satwa yang sangat kritis dan terancam punah.

"Status ini memang sudah dikeluarkan oleh IUCN sejak awal 2000an dan jumlah badak sejak saat itu terus menurun drastis," kata dia.

Ia menyebutkan sebelum dikeluarkan status terancam punah pada badak, jumlah populasi ini mencapai 400 ekor pada 1998 dengan keseluruhannya merupakan badak Sumatera yang tersebar di Sumatera dan Kalimantan.

Berita terkait

Jumlah Penerima LPDP 2024 Capai 39.040 Orang, IPB Masuk 4 Besar Pilihan Terbanyak

6 jam lalu

Jumlah Penerima LPDP 2024 Capai 39.040 Orang, IPB Masuk 4 Besar Pilihan Terbanyak

Selain IPB, ada beberapa kampus favorit di dalam negeri maupun luar negeri tujuan beasiswa LPDP tahun lalu yang bisa dijadikan referensi.

Baca Selengkapnya

Lahan Sejuta Hektar untuk Padi Cina: Upaya Luhut, Keheranan Pakar IPB dan Contoh Sukses di Gurun Dubai

4 hari lalu

Lahan Sejuta Hektar untuk Padi Cina: Upaya Luhut, Keheranan Pakar IPB dan Contoh Sukses di Gurun Dubai

Menko Luhut mengatakan, Cina bersedia untuk mengembangkan pertanian di Kalimantan Tengah dengan memberikan teknologi padinya.

Baca Selengkapnya

Wacana Sawah Padi Cina 1 Juta Hektare di Kalimantan, Guru Besar IPB: Tidak Masuk Akal

4 hari lalu

Wacana Sawah Padi Cina 1 Juta Hektare di Kalimantan, Guru Besar IPB: Tidak Masuk Akal

Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB) mengkritik wacana penggunaan lahan 1 juta hektare di Kalimantan untuk adaptasi sawah padi dari Cina.

Baca Selengkapnya

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

6 hari lalu

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Penulisan jurnal ilmiah bagi dosen akan membantu menyumbang angka kredit dosen, meskipun tak wajib publikasi di jurnal Scopus.

Baca Selengkapnya

Banyak dibutuhkan di Bidang Asuransi, Mengenal Profesi Aktuaris

8 hari lalu

Banyak dibutuhkan di Bidang Asuransi, Mengenal Profesi Aktuaris

Menjadi seorang aktuaris memang tidak mudah karena dalam pekerjaannya mengaplikasikan beberapa ilmu sekaligus seperti matematika hingga statistika.

Baca Selengkapnya

Prodi Biologi UGM Terbaik di Indonesia QS WUR 2024 Disusul UI, Unair, dan IPB

9 hari lalu

Prodi Biologi UGM Terbaik di Indonesia QS WUR 2024 Disusul UI, Unair, dan IPB

Kampus UGM, UI, Unair, dan IPB masuk daftar prodi biologi terbaik di dunia versi QS WUR 2024.

Baca Selengkapnya

Menantu Jokowi dari Wali Kota Medan Niat Maju ke Pilgub Sumut 2024, Berikut Karier Politik dan Usaha Bobby Nasution

10 hari lalu

Menantu Jokowi dari Wali Kota Medan Niat Maju ke Pilgub Sumut 2024, Berikut Karier Politik dan Usaha Bobby Nasution

Wali Kota Medan, Bobby Nasution akan mengambil formulir Pilgub Sum dari partai-partai, kecuali PDIP. Menantu Jokowi ini lulusan mana?

Baca Selengkapnya

IPB Universitas Terbaik Ke-3 di ASEAN Versi AppliedHe, Kalahkan 77 Pesaing Termasuk UI dan ITB

18 hari lalu

IPB Universitas Terbaik Ke-3 di ASEAN Versi AppliedHe, Kalahkan 77 Pesaing Termasuk UI dan ITB

AppliedHe menempatkan IPB sebagai universitas terbaik ke-3 se-Asia Tenggara. Mengalahkan UI dan ITB di level lokal.

Baca Selengkapnya

Guru Besar IPB Bicara Domba, dari Evolusi dan Ras hingga Kondom dan Kloning

19 hari lalu

Guru Besar IPB Bicara Domba, dari Evolusi dan Ras hingga Kondom dan Kloning

Domba disebut pakar ekologi dari IPB ini sangat bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan sekaligus salah satu hewan ternak yang unik.

Baca Selengkapnya

IPB Buka Fasilitas Penitipan Hewan Peliharaan, dari Kucing sampai Babi

19 hari lalu

IPB Buka Fasilitas Penitipan Hewan Peliharaan, dari Kucing sampai Babi

Fasilitas milik Rumah Sakit Hewan Pendidikan Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis IPB University ini diklaim yang terbesar se-ASEAN.

Baca Selengkapnya